🚫DILARANG PLAGIARISME
🚫KARYA SENDIRI
🚫 TIDAK MEMAKSA FOLLOW TAPI DIANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI DENGAN SERTAKAN VOTMENT KALIAN‼️
®®®
Néo Kósmo diambil dari bahasa Yunani νέο κόσμο yang artinya dunia baru. Dimana tahun berlalu begitu cepat me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3
2
1
🎬
Vote dan comen dulu sebelum baca
Di dalam ruangan Rio menatap tajam Della yang menunjukkan tampang lugu tak berdosa nya.
"Della lo keterlaluan!" Ujar Rio sinis. Ia lalu keluar membanting pintu. Ia harus mencari Zahra dimana, ia takut gadis itu kalo tengah banyak pikiran selalu bawa mobil dengan kecepatan kadal gurun dikartun Oskar.
Melangkah sambil celingukan Rio sudah mengecek setiap inci tempat, ia juga menuju parkiran, menelfon Arga apa gadis nya itu sudah pulang namun jawaban mereka tak ada yang menjelaskan dimana Zahra sekarang. Kaki panjang Rio entah mengapa menuntun menuju taman, di sana suasana cukup dibilang sepi. Bahkan suara jeritan seseorang itu bisa ditebak siapa pemilik nya.
Hati Rio berdentum sakit, ia tau tadi kesalahan yang hanya refleks saja. Kalian salah mengira bila Rio tengah akan saling bercumbu dengan Della, pemuda itu kebetulan ingin mengambil jaketnya di gantungan yang letaknya tak jauh dari sofa yang ditempati gadis itu. Della sengaja menarik Rio dan berakhir pemuda itu tak bisa menyeimbangkan badanya dan terjatuh tepat di sisi yang sangat berdekatan dengannya.
Derap kaki Rio semakin intens mendekati, ia mendekap erat gadisnya yang sudah meronta-ronta.
"Lepas brengsek!"
"Hiks.. lepasin lo bajingan Rio gue benci sama lo hiks!"
"Iya aku brengsek, aku bajingan tapi tadi itu gak seperti yang kamu liat adek. Dengerin aku mohon!"
"Enggak omongan lo itu bullshit gue gak akan percaya lagi!"
Rio membalikkan badan Zahra tanpa melepaskan pelukannya. Ia menempelkan dahi pada gadis itu menatap wajah yang sudah dipenuhi jejak air mata itu dengan rasa bersalah. Ia menyakiti gadisnya lagi dan Rio tak bisa memaafkan dan mengumpati diri sendiri.
"Dengerin aku! Tadi itu salah paham, aku gak ada ngelakuin apa-apa sama dia dek! Aku tadi mau ngambil jaket, mau keluar buat ke rumah kamu tapi Della malah narik baju aku sampai hilang keseimbangan dan jatuh dengan posisi itu, tolong percaya!"
"Ak-aku minta maaf untuk hari-hari lalu yang gak bisa kabarin kamu. Maafin aku, maaf karena udah buat kamu berpikir kalo aku ada main belakang lagi. Aku tau Zah, aku tau setelah ini mungkin kamu gak akan nerima aku lagi. Aku udah nyakitin kamu, aku brengsek Zah!"
