🚫DILARANG PLAGIARISME
🚫KARYA SENDIRI
🚫 TIDAK MEMAKSA FOLLOW TAPI DIANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI DENGAN SERTAKAN VOTMENT KALIAN‼️
®®®
Néo Kósmo diambil dari bahasa Yunani νέο κόσμο yang artinya dunia baru. Dimana tahun berlalu begitu cepat me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3
2
1
🎬
Hari ini setelah ujian yang berhasil mereka lalui dua Minggu kemarin dan 1 Minggu bebas yang diselingi dengan pembinaan untuk acara camping yang akan hari ini terlaksana. Zahra, Felix dan Arga harus dirempongkan dengan kedua orang tua mereka. Lihat saja pasangan Lewis itu memaksa untuk ikut mengantar ketiga anaknya ke sekolah dan menunggu sampai keberangkatan bus yang ditumpangi melaju pergi.
Sudah seperti anak TK saja.
Zahra mendengus melihatnya. Apalagi beberapa anak seangkatan ataupun para siswa kelas 11 memperhatikan mereka.
"Malu anjim. Muka gue ini mau ditaroh dimana coba😥" gumam Zahra.
"Ma, pa udah yah kalian pulang aja!"
"Kamu nih Zah. Gak tau bersyukur mama papa luangin waktu nganter gini cuma mau lihat anak nya berangkat kegiatan sekolah yang mana sampe 3 hari lagi!"
"Tapi mama udah kayak mau nganter anak nya buat diserahin sama mempelai pria tau gak?" Cetus Zahra.
"Pa kan biasanya ngantor tuh, gih sana pergi udah ditungguin klien!" Usir Arga yang sontak mendapat pelototan dari sang ayah.
"Bener-bener definisi anak biadab!"
"Ma mending masukin lagi ke perut deh. Kita gugurin terus bikin ulang, papa gak mau modelan kek gini penerus nya!" Keluh Ryan yang kini malah dibalas oleh geplakan dari Athena.
"Lu ngomong seenak dengkul ya! Nyenengin di lu enggak nya gue yang dapet!"
"Ngomong nya lu gue mau dislepet?!" Semprot Ryan kesal. Ia menarik pinggang sang istri agar mendekat.
"Ck kalo mau bucin inget tempat dan kondisi!" Cibir Felix jengah.
"Udah ah Zahra mau nyamperin temen-temen. Mama papa pulang aja sana biar proyek debay nya lancar!"
"Serius emang boleh?!"
Zahra yang baru tiga langkah berjalan pun, membalikkan badannya. "Iya, tapi boong!" Kelakar gadis itu setelah mengucapkan demikian.
"Lagian udah tua masih aja kuda-kudaan! Gak takut itu pinggang encok!" Sambung Arga. Lantas ia pergi bersama sang adik kembar meninggalkan pasutri tersebut yang tengah berdecak sebal dan memilih pulang saja.
