Hallo Yeorobeun 🙋
Di ingatkan lagi jangan lupa untuk follow Account nya, di Vote and coment juga dong wkwkwkw
Happy Reading Yeorobeun 🥰🥰
-
-
-
-"Kenapa kau di sini" Tanya Ji Young ketika melihat Jimin yang berdiri di depan mobil miliknya.
"Aku menunggu mu pulang" Senyum Jimin mengelus puncak kepala Ji Young.
"Kenapa kau tidak bilang hum? Dari mana kau tau rumahku?"
Jimin mengangkat bahu singkat. "Aku hanya mengikuti mu" Kekehnya, mendapat pukulan kecil dari Ji Young pada bahunya.
"Di sana rumahmu kan?" Tanya Jimin menatap ke arah bangun gedung yang tidak terlalu tinggi, setara dengan gedung lainnya , hanya memiliki 10 lantai.
"Ayo masuk" Ajak Ji Young. Jimin menggenggam tangan Ji Young selama mereka berjalan menuju tempat tinggal wanita itu.
Ketika sampai. Ji Young melepaskan tangannya sejenak ingin menekan password di pintunya. Namun belum sempat dirinya menekan, tiba-tiba pintu terbuka dengan sendirinya dan memperlihatkan seorang wanita yang tidak terlalu tua dengan lip merah menatap tajam ke arah Ji Young dengan satu tangan masih memegang satu botol minuman.
"Eomma _____" Ji Young benar-benar terkejut ketika melihat Ibunya tiba-tiba sudah berada di Seoul bukannya di Australia.
"Bagaimana bisa Eomma ada di sini?, bukannya kau masih di Australia!!"
"Oh. jadi kau tidak senang dengan kedatanganku hum!!!". Sinis ibu Ji Young. Kemudian kedua bola matanya menatap ke arah Jimin yang terlihat kebingungan.
"Jadi dia. Kau di bayar berapa hum !! Ku dengar kau jadi pelacur sekarang"
"Eomma dengar___Aku tidak__"
Plakk
Wajah Ji Young langsung tertoleh ke samping. Perih dan panas yang dia rasakan di pipinya. Wajah Ibunya terlihat memerah karena amarah .
" Aku tidak pernah mengajarkan mu menjadi seorang jalang !!! Kau sungguh memalukan" Pekik ibu Ji Young.
"Eomma. Ku mohon dengar dulu__"Jelas Ji Young berusaha menangkan ibunya. Ji Young berjalan dan menyentuh kedua tangan ibunya takut.
"Kau sedang mabuk. Kita istirahat dulu ya nanti aku Jelaskan semuanya, eohh "
"Lepaskann" Ibu Ji Young langsung menepis tangan Ji Young.
"Nyonya maaf. Sepertinya ada kesalahpahaman, Ji Young tidak seperti___" Jimin ingin ikut bicara membela Ji Young.
"Apa urusanmu. Apa kau belum puas membeli anakku huh!!!" Raut wajah Jimin langsung berubah. Bukan begini maksud Jimin . Dia juga tidak pernah menganggap Ji Young serendah itu.
"Eomma. Hentikan" Ji Young bisa melihat akan perubahan dari raut wajah Jimin yang mulai terpancing emosi
"Apa kau tidak tau malu hah!! Kau meniduri putriku. Apa kau tidak merasa bersalah!!!" Teriak nya meluapkan amarah yang tertuju kepada Jimin.
"Eomma___"
"Diamlah...Brengsek"
Prakksss
"Akhhhh____"
"Ji Young-ah !!!! "Jimin syok ketika melihat sebuah botol melayang memukuli kepala Ji Young hingga berdarah.
Ji Young langsung menyentuh bagian sudut dahinya yang mengeluarkan cairan merah. Jimin menyentuh wajahnya menatap arah luka, namun Ji Young langsung menepisnya dan kembali menatap sang ibu, tanpa menghiraukan darah yang mulai bercucuran sehingga mengotori lantai.
"Dengar. Aku tau kehidupan ku hancur. Tapi setidaknya dengarkan penjelasan ku dulu....Kalian tidak pernah tau apa yang aku rasakan setelah Eomma dan Appa berpisah ___ Kalian hanya memikirkan diri kalian masing-masing Hikss__"
Pertahanan Ji Young pun hancur. Dia sudah tidak tahan lagi. " Kemana saja kalian selama ini huh !! Pernahkan kalian memikirkan kehidupanku. Pernahkan kalian khawatir tentang keadaanku !!!"
"Kalian bahkan pergi tanpa kabar dan meninggalkan ku ketika kalian tau keadaanku 2 Tahun yang lalu."
"Ji Young-ah. Bukan begitu maksud Eomma eoh" Ibu Ji Young mulai melembut dan hendak menyentuh wajah putrinya namun langsung di tepis oleh Ji Young.
"Sekarang. Aku tidak membutuhkan kalian lagi. Silahkan pergi dari kehidupanku" Putusnya. Air mata Ji Young tetap menetes keluar. Sedangkan Jimin masih belum mengerti dengan perdebatan mereka. Jimin hanya diam sembari menahan bahu Ji Young.
"Ji Young-ah. Maaf kan Eomma ??"
langkah Ji Young mundur ketika ibunya mendekat maju. Ji Young menggeleng kepalanya pelan. Menatap penuh sendu ke arah Ibunya yang ikut meneteskan air mata .
"Aku tidak bisa. Kalian sudah keterlaluan___"
Ibu Ji Young sekarang mengerti dengan kesalahan yang mereka perbuat. Wajar saja Ji Young marah terhadap mereka, karena memang semuanya kesalahan mereka. Dulu ketika mereka masih hidup bersama kedua orang tuanya terlalu sibuk dan tidak pernah memperhatikan Ji Young. Sejak kecil Ji Young sudah seperti hidup sendiri tanpa ada yang mengetahui bahwa dia sakit. Akan tetapi ketika dia pingsan dan dilarikan ke rumah sakit, kedua orang tuanya memang tengah bertengkar.
Sampai saat ketika hasil pemeriksaan mengeluarkan bahwa Ji Young di diagnosa mengidap Tumor yang akan berjalan ke arah Kanker di bagian kepalanya. Namun kedua orang tuanya tetap tidak peduli dan sibuk dengan masalah mereka sehingga mereka meninggalkan Ji Young tanpa berfikir jauh. Dan hanya meninggalkan uang serta fasilitas lain untuk Ji Young bertahan hidup.
Luka itu sangat membekas di lubuk hatinya yang paling dalam. Ji Young benar-benar membenci kedua orang tuanya saat itu juga sampai sekarang. Sangat sulit bagi Ji Young untuk memaafkan mereka. Meski Ji Young tidak pernah memberontak selama ini. Tapi yakinlah Ji Young benar-benar terluka dengan masa lalu itu.
"Tidak apa-apa. Aku di sini " Jimin berbisik di telinga Ji Young mengecup belakang kepala wanitanya yang menangis kuat, menggenggam tangan Jimin bahkan setelah ibunya pergi.
-
-
-
-
Don't forget to vote coment and Follow my Account yaa 💜🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days Loving Hwang Jimin (21+)💢
Teen FictionMATURE CONTENT (21++) FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Karena ada sebagian Part sengaja gak di publish 😌 "Terimakasih untuk 100 Harinya Jim"_ - - - "Jika kau ingin pergi. Maka aku akan ikut !!! "_ Lapak yang ini banyak mengandung unsur Mature Content 2...