Part 17 : Sweet Morning💋

2K 80 10
                                    

Annyeong Yeorobeun 🥰
Akhirnya kita berjumpa lagi, semoga part ini kalian suka yaa🤭

Jangan lupa kasih support dong gak susah kok cuman tekan vote atau coment doang dan kalau mau sekalian di follow akunnya gak apa-apa kok 😅😅

Btw, Happy Reading Yeorobeun 🥰

Btw, Happy Reading Yeorobeun 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-

Sejak 5 Menit yang lalu kedua mata Ji Young telah lama terbuka. Menatap dalam ke arah wajah Jimin yang berada tepat di depan wajahnya. Mata pria itu masih setia terpejam.


Sudut bibir Ji Young membentuk senyum kecil, memperbaiki posisi kepalanya sedikit, kemudian kembali menatap wajah Jimin. Sekejap, bibir tebal Jimin jadi pusat perhatian Ji Young, terlihat sedikit manyun ketika dia tertidur.

Tangan Ji Young terulur menyentuh wajah Jimin, menekan sedikit bibir tebal itu menggunakan telunjuk. "Kenapa begitu manis " Lirih Ji Young menatap kagum ke arah wajah Jimin.

"Chagii.... Bangunlah, apa kau ingin tidur sampai besok huh?" Bisik Ji Young kecil, kembali memeluk tubuh Jimin mengambil kehangatan pada tubuh pria yang sangat dia cintai itu.

"eughh " Leguh Jimin sedikit menggosok matanya. Melihat ke arah Ji Young yang memeluk tubuhnya dengan mata terbuka.

"Sejak kapan kau bangun hum?" Ucap Jimin mengecup dahi Ji Young ketika wanita itu mendongak menatap wajahnya.

Ji Young tersenyum " Sekitar 20 menit yang lalu"

"Kenapa tidak membangunkan ku"

"Aku tidak tega. Ku lihat kau sangat kelelahan"

Jimin tersenyum sangat manis. "Huh...aku lelah juga karena mu",

Dahi Ji Young mengerut" Kerena ku??"

"Um. Aku bekerja keras untuk mencari uang supaya pernikahan kita bisa sangat mewah " Tukasnya.

"Bukankah kau sudah kaya, kenapa harus bekerja keras?"

"Itu perlu sayang. Kalau tidak perusahaan bisa bangkrut" Jimin menoel hidung Ji Young kemudian mengecupnya singkat.

"Hentikan. Pergilah mandi, bukannya kau ada jadwal meeting?"

Jimin terdiam berfikir. "Tapi kenapa rasanya aku tidak ingin pergi ?"

"Kenapa ?"

"Aku ingin berada di pelukanmu sepanjang hari "

"Ayo. Bangun kau harus mandi !"

Ji Young bangun terlebih dahulu, menarik Jimin dari balik selimut. Memaksa pria itu bangun untuk segera mandi.

"Yak. kau jahat sekali pada suamimu "

"Kita belum menikah Jim",

"Tapi aku akan tetap jadi suami mu kelak "

"Iya iya. Sana pergi "Ji Young mendorong tubuh Jimin berdiri dan menjauh.

Meski terlihat sedikit buram beberapa detik yang lalu. Ji Young masih mampu melihat Jimin tersenyum kearahnya meski penglihatannya tidak jernih.

Kepalanya sangat sakit sebenarnya. Tapi Ji Young berusaha menyembunyikan semua itu. Rasa sakitnya bahkan membuat pengeliatan Ji Young sangat kabur.

Jimin melangkahkan kembali mendekat.

Cupp

"Morning kiss " Ucapnya menatap sejenak wajah Ji Young.

"Aku butuh itu setiap pagi " lanjutnya. yang di balas senyum oleh Ji Young.

"Cepat pergi " Usirnya. Setelah Jimin memasuki kamar mandi. Tubuh Ji Young seolah langsung kehilangan nyawa, dia sangat lemas. Ji Young berdiri dengan langkah gontai, menuju meja rias mencari obatnya. akan tetapi tidak ia temui.

"Jangan bilang itu habis !!" Ji Young masih sibuk mencari namun dia tidak menemukannya di sana. Ji Young mencari di laci sebelah lain, akhirnya dia menemukan tablet pil miliknya namun hanya menyisahkan satu jenis .

Dia tidak ambil pusing lagi meski obat itu kurang Ji Young tetap meminumnya dengan tangan gemetar, setelah itu dia langsung terduduk mencengkram kepalanya.

******


"Wahh harum sekali. Kau masak apa ?",

Sehabis mandi Ji Young memandangi Jimin yang tengah memasak sarapan .
Kedua tangan Ji Young melingkari perut Jimin yang tengah memasak. Dia memeluk Jimin dari belakang.

"Ada apa ?" Tanya Jimin.

"Hanya mau bilang, aku sayang banget sama kamu "

Jimin tersenyum bahagia mendengarnya. "Ada apa hum? Beberapa hari ini ku lihat kau agak aneh " Tukas Jimin. Ji Young menggeleng lemas.

Jimin memutar arah masih posisi saling berpelukan. Jimin mengecup dahi Ji Young lembut. sedikit menunduk menatap mata kekasihnya itu.

"Apa kau ingin sesuatu ?" Tanya Jimin lembut.

Ji Young tersenyum kemudian mengeratkan pelukannya. "Aku hanya ingin kau tetap bersamaku",

Jimin mengelus punggung Ji Young. Memberi kehangatan. "Tidak perlu kau bilang pun aku akan tetap bersamamu"

"Jim. Bolehlah aku bertanya sesuatu?",

Jimin sedikit meregangkan pelukan mereka menarik wajah Ji Young kemudian menatap nya. "Tanyakanlah ",

Kedua bola mata Ji Young bergerak ke kiri dan kanan mengimbangi perkataan yang akan dia lontarkan kepada Jimin .



"Apa kau percaya bahwa kehidupan ku tidak bertahan lama ??"

-
-
-
-
-
Don't forget to vote coment and Follow my Account yaa 💜

Absen dong bagi yang mau lanjut ke part berikutnya wkwkwkw

See You Next Time Yeorobeun 🥰

100 Days Loving Hwang Jimin (21+)💢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang