Note: judul awal "My Enemy, My Lovely"
Aku ganti judul karena ngerasa judul itu agak mirip sama judul film, sekian dan terima nasib❤️
Pembukaan
Hai hai, kangen aku nggak?😗
Ya… di sini aku mau publish sekuelnya MIG, tapi… tungguin kelanjutannya ya, soalnya aku masih baru bikin nggak sampai 10 chapter, tapi aku tuh kalau lagi gabut pengen banget up cerita-cerita yang ada di draft
Dan akhirnya aku memutuskan untuk up cerita ini, semoga dengan aku up cerita ini, terus liat ada (banyak) yang nungguin ceritanya lanjut, aku bakal termotivasi buat mengeluarkan ide-ide cerita ini🙂 karena jujur aja, aku udah lumayan lama nggak nulis cerita, dan itu bikin otak, imajinasi, dan ide ku itu macet😔
Cerita ini aja aku tulis dari sekitar September tahun kemarin, tapi sampai sekarang chapter nya belum nyampe 10:) terlalu banyak godaan menulis cerita lain🥲
Aku bakal up berapa chapter ya hari ini… ada saran?
terus nanti buat lanjutannya nungguin chapter nya banyak ya, mohon bersabar, ini ujianAku nggak tau kapan aku bisa lanjut nulis lagi, soalnya bentar lagi juga aku kelas 12 dan pasti bakal lebih sibuk (sebagai angkatan Corona aku belum siap lulus, rasanya cepet banget udah mau kelas 12). Tapi ya… semoga aja aku punya sedikit waktu luang dan ide buat lanjutin ceritanya.
Oke, aku kebanyakan bacot. Maaf maaf. Kalau gitu sekarang langsung baca ceritanya aja ya, happy reading, semoga suka
*#*
Seorang gadis nampak masih terlelap di atas ranjangnya padahal matahari sudah semakin beranjak naik dan menyinari wajah cantiknya.
"Sya, bangun"
Seorang remaja laki-laki nampak duduk di tepi ranjangnya dan mengguncang tubuh adiknya agar segera bangun.
"Masih libur sekolah, kak Io. Asya mau tidur aja" jawab Asya bergumam
"Libur apanya? Ini hari pertama kamu MPLS"
"Hah?" Asya langsung bangkit dari tidurnya dan membuka matanya lebar-lebar
"Buruan mandi" suruh Arsen beranjak dari tempat tidur Asya dan pergi keluar kamar
Dia berjalan ke arah dapur untuk mencari sang ibu, "Bunda…"
"Kenapa?" tanya Ara pada Arsen
"Masak apa hari ini?" tanyanya
"Kamu maunya apa emang?" tanya Ara balik
Arsen pun nampak berpikir, "Arsen juga bingung sih, soalnya semua masakan Bunda pasti enak"
"Pasti ada sesuatu makanya ngerayu" sahut sebuah suara lain
"Ayah nggak usah nuduh yang enggak-enggak ya" kesal Arsen pada Alex
"Bolos berapa kali seminggu?"
"Uhuk…" Arsen tersedak ludahnya sendiri saat Alex bertanya demikian
"Yah" ucap Arsen dengan pandangan memelas
"Oh jadi masih suka bolos?" sahut Ara berkacak pinggang
"Enggak, Bun. Bukan git--"
"Setiap hari selalu bolos di jam terakhir atau sebelum jam istirahat. Itu laporan semester kemarin" terang Alex
"Ah Ayah… jadiin urusan kita berdua aja dong, nggak usah ngelibatin Bunda" rengek Arsen
KAMU SEDANG MEMBACA
A's family
Teen Fiction"Apa-apaan Lo?!" sentak Arsen saat Bulan menjilat telapak tangannya yang ia gunakan untuk membekap mulut gadis itu "Apa Lo?!" balas Bulan menepis kasar tangan Arsen yang hendak mengusapkan telapak tangannya yang terkena air liur ke arah seragamnya A...