[6] Mengambil Gambar

140 25 3
                                    

Bugh...

"Sshh…" seorang pemuda meringis sambil mendongak menatap siapa yang baru saja memukul wajahnya

"Lo lupa apa yang pernah gue bilang? Jauhin Asya!" tekan Arsen penuh peringatan

Kenan mendengus sambil bangkit berdiri tegak dan mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Anggep aja kali ini gue lagi males berantem" ucapnya lalu berbalik hendak pergi

Arsen menggertakkan giginya lalu menarik kerah belakang seragam laki-laki itu.

Arsen menariknya kuat hingga Kenan terjengkang ke belakang, "Ayo liat sampai mana Lo males berantem kalau gue bikin Lo babak belur" ujar Arsen berjalan mendekati Kenan yang masih terduduk di atas lantai

"Kak Io, udah. Jangan berantem" cegah Asya khawatir

"Kak Io!" panggil Asya saat Arsen tak kunjung menjawab dan malah menarik kerah seragam Kenan

"Kak--"

"Arsen" sela seseorang

"Jangan ada yang ngehalangin gue! Gue nggak suka dia selalu gangguin Asya! Gue bakal kasih dia pela--akh!" Arsen ambruk saat seseorang yang baru saja bersuara itu memukul belakang kepalanya

Kenan pun langsung menyingkirkan tubuh Arsen yang menimpanya dan berdiri.

"Nyusahin aja, dasar kepala batu" gerutu orang itu pada Arsen

"Sana pergi kalian!" usirnya pada Kenan dan teman-temannya

"Asya, ayo bantuin kakak bawa Arsen" ujar orang itu menegur Asya yang terdiam di tempatnya

"Ha? Gi-gimana cara bawanya? Badan kak Io tuh berat, kak Bulan" jawab Asya

Bulan menghela napas, "Ya abisnya mau gimana lagi? Tau sendiri nih anak nggak bisa dibilangin"

"Panggil temen-temennya aja gimana? Biar mereka bantu bawain kak Io ke UKS aja" usul Asya

Bulan mengangguk, "Yaudah, panggilin gih"

"Bentar, biar Asya telpon" katanya lalu melangkah sedikit menjauh

Sementara itu Bulan memandangi wajah Arsen. Bukankah cukup lucu jika mengingat Arsen langsung pingsan dengan sekali pukulannya? Haha…

"Difoto bagus kali ya? Kapan lagi gue liat dia pingsan? Gara-gara gue lagi" Bulan terkekeh sembari mengeluarkan handphonenya

"Satu… dua… tiga"

Ckrek...

Bulan berusaha menahan tawanya. Astaga… dia akan menyimpan foto ini baik-baik, siapa tahu suatu hari nanti foto ini akan berguna untuknya.

Tidak puas dengan hal itu, Bulan yang sedang dalam mode jahil pun berniat melakukan selfie dengan Arsen yang pingsan.

"Kalau didudukin, badannya berat. Apa gue… okelah" monolognya lalu berbaring di samping Arsen

Bulan mengarahkan kamera handphonenya ke arahnya dan Arsen sambil memasang wajah lucu seolah mengejek laki-laki itu.

"Kak Bulan ngapain?" tanya Asya

Bulan pun langsung mendudukkan dirinya lalu berdiri dengan kikuk, "Nggak ngapa-ngapain kok, cuma mau mastiin keadaannya Arsen"

Asya mengerutkan keningnya bingung untuk beberapa detik namun kemudian langsung menggedikkan bahunya acuh.

"Anjir, nih anak kenapa tidur di sini? Mendadak jadi gelandangan apa gimana?" ucap Reza begitu sampai di sana beberapa saat kemudian

"Dia pingsan, bego! Tapi siapa yang bisa bikin dia pingsan, anjir?" sahut Azka

A's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang