[8] Girl Friend

147 16 0
                                    

"Ngapain Lo?" Arsen berusaha mengagetkan Bulan yang tengah duduk sendirian di taman sambil membaca novel

Namun sepertinya usahanya gagal karena Bulan yang hanya meliriknya malas lalu kembali fokus pada novelnya.

"Lo buta?"

"Apa maksud Lo ngomong gitu?" tanya Arsen tersinggung

"Udah tau gue lagi baca novel, masih nanya lagi" sinis Bulan

"Novel apaan sih? Novel erotis ya?"

"Sialan Lo" desis Bulan tak terima

Dia menutup bukunya kasar lalu hendak memukulkannya pada wajah menyebalkan Arsen, tetapi gagal karena laki-laki itu mencekal tangannya.

"Ekhem"

Kedua remaja itu langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Ada yang bisa kasih tau gue dimana ruangan Kepsek?" tanya seseorang itu

"Di sebelah sana" tunjuk Arsen pada ruangan kepala sekolah yang berada cukup jauh dari sini namun tetap bisa terlihat dari tempatnya berdiri

"Thanks" ucapnya lalu berlalu pergi

"Dia aneh" gumam Bulan saat seseorang itu pergi

Arsen pun menoleh ke arahnya lalu membalas, "Kali ini gue setuju"

"Dia jelas-jelas cewek tapi bisa-bisanya dateng ke sekolah pakek seragam cowok" kata Bulan menatap punggung siswi baru itu

"Nah makanya itu, gue juga heran kena--"

"Bentar… itu cewek Lo kan?!" pekik Bulan menunjuk wajah Arsen saat teringat sesuatu mengenai gadis tadi

Pantas saja dia merasa tidak terlalu asing, rupanya itu gadis yang sama yang dihampiri Arsen hingga membolos waktu itu.

"Sstt…" Arsen membekap mulut Bulan saat Anastasya berbalik ke belakang ketika mendengar suara Bulan yang cukup keras

"Jangan peduliin, dia lagi ngigo" ucap Arsen tanpa suara pada Anastasya

Anastasya hanya menatapnya malas lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Apa-apaan Lo?!" sentak Arsen saat Bulan menjilat telapak tangannya yang ia gunakan untuk membekap mulut gadis itu

"Apa Lo?!" balas Bulan menepis kasar tangan Arsen yang hendak mengusapkan telapak tangannya yang terkena air liur ke arah seragamnya

Arsen pun berdecak kesal dan mengusap-usapkan tangannya di batang pohon di dekatnya.

"Sialan, bau bangke" umpat Arsen mencium telapak tangannya

"Bangsat!"

Bugh...

Arsen meringis memegangi belakang kepalanya yang baru saja dipukul cukup keras oleh Bulan dengan menggunakan buku novel di tangannya.

Arsen memandang Bulan dengan tatapan permusuhan, dan Bulan pun balas memelototkan matanya pada Arsen, "Apa Lo? Apa? Hah?" tantangnya sambil berkacak pinggang

Arsen menatapnya tajam sambil melangkah mendekat. Bulan yang tidak nyaman dengan posisi dekat mereka pun reflek mundur.

"Apa? Mau mundur? Mana tadi yang nantang gue?" sinis Arsen

"Gue yang nantang Lo! Gue masih di sini!" seru Bulan sedikit mendongak menatap mata Arsen

"Oh ya? Pendek sih, gue jadinya nggak liat Lo di sini" ejek Arsen

"Akh!" pekik Arsen saat Bulan menginjak kakinya dengan sepatunya

Astaga… dia sedang tak menggunakan alas kaki!

A's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang