[7] I Miss You

130 18 0
                                    

Gabut, gas up ajalah~

Walaupun rada asdfghjkl

Udah nggak dapet feel Aralex nya🙂

*#*

"Pagi, Bunda" sapa Asya pada Ara yang tengah berkutat di dapur

"Pagi, sayang" balas Ara sambil tersenyum

"Ayah belum bangun?"

"Belum, bangunin sana. Abang kamu sekalian"

"Okey, bunda" jawab Asya lalu berjalan keluar dapur

Gadis itu melangkah ke kamar orang tuanya terlebih dahulu untuk membangunkan sang ayah.

"Ayah, bangun" ucap Asya sambil mengguncang tubuh Alex pelan

"Ayah masih ngantuk" jawab Alex menutup wajahnya dengan selimut

"Tapi disuruh Bunda bangun sekarang"

"Bilang aja kalau Ayah masih ngantuk, Bunda nggak akan marahin kamu" jawab Alex yang mengetahui kekhawatiran putrinya itu

"Beneran ya? Pokoknya Asya nggak mau--"

"Iya, sayang, iya. Sana keluar, Ayah mau lanjut tidur" kesal Alex sambil menurunkan selimut yang menutupi wajahnya

"Pokoknya Asya nggak mau sampai dimarahin Bunda gara-gara Ayah" ujar Asya sekali lagi sebelum keluar kamar Alex

Dia berjalan ke arah kamar Arsen lalu hendak mengetuk pintunya, "Kak I--o"

Arsen menurunkan tangan Asya yang terkepal di depannya. Tadinya berniat mengetuk pintu namun sudah ia dahului membuka pintunya.

"Tumben udah bangun" ucap Asya

"Ya bagus dong kalau kakak udah bangun" balas Arsen merangkul bahu adiknya dan mengajaknya berjalan bersama ke meja makan

Begitu sampai di sana, "Ayah mana, sayang?" tanya Ara pada Asya

"Ayah bilang masih ngantuk, Bun"

Ara berkacak pinggang, "Kalau gitu kalian sarapan duluan aja, Bunda mau bangunin Ayah kalian"

"Arsen sama Asya nunggu Ayah sama Bunda aja" kata Arsen

"Nggak pa-pa, kalian duluan aja. Bunda nggak yakin Ayah kalian mau bangun cepet. Sekalian Bunda mau bantuin Ayah kalian siap-siap"

"Yaudah deh, Bun" pasrah Arsen mengangguk

"Jangan lupa makan yang banyak oke? Sayurnya juga jangan sampai lupa" pesan Ara

"Siap, Bunda"

Ara tersenyum lalu berjalan meninggalkan meja makan dan kedua anaknya.

Arsen dan Asya pun duduk di kursi yang berhadapan di meja makan.

Mereka mengambil nasi dan lauk-pauk secukupnya lalu mulai memakannya setelah berdoa.

"Gimana sama Saga?" tanya Arsen pada Asya

"Ha? Kak Saga kenapa emangnya?" tanya Asya bingung

"Kemarin dia anterin kamu pulang kan?"

Asya mengangguk, "Iya. Emang kenapa?"

"Nggak, lupain aja. Lanjutin makan kamu"

"Kak Io ih, Asya penasaran kan jadinya" ucap Asya kesal sembari mengerucutkan bibirnya

"Tapi kakak nggak nyuruh kamu penasaran" balas Arsen dengan nada menyebalkan

"Aaa ka--hmpt"

"Makan aja oke? Jangan berisik" kata Arsen setelah memasukkan sesuap nasi ke dalam mulut sang adik yang mengoceh

A's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang