CHAPTHER (10)

988 85 19
                                    

ENJOY YYA ! ><!-,

Sorry in typo🤗


















"ini elu mau kers apa mau jadi maling si?!!"

Haruto menatap horor niki yang tengah bergaya didepan cermin rumahnya, iyaa haruto diajak kerumah niki dulu sebelum kers.

Jika kalian bertanya kenapa niki membawa haruto kerumhnya dulu.. Dia sedang berganti pakaian menjadi.. Layaknya detektif.

"Ini tuu gaya to! Biar nanti orang rumah sakit tau kalo gue ini detektif!"

"Ini ti giyi ti! Biir ninti iring rimih sikit tii kili gii ini ditiktif"

"Goblok!"

Haruto berdecak pinggang, "udah selese ngegayanya?!! Ayyo ihh mau ketemu kak Yoshi!!~" rengek haruto menarik narik tangan niki.

"Iya²" niki mengambil tas punggung nya, "yaudh ayo!"

***

Jeno menatap hamparan langit dari jendela pesawat dengan pandangan kosong, sementara disebelahnya karina tengah mengamati berbagai foto dirinya dengan yoshi dulu sewaktu berpacaran.

Diam diam jeno menghela nafas, "aku, bagaikan burung yang ditemukan oleh manusia, apa itu?" gumamnya dalam hati.

"Youngjae.. " lirih jeno.

"orang mati jangan sebut lagi, bang" ucapan karina sukses membuat jeno menoleh dan menatap tajam gadis itu, "ups.. Keceplosan hehe"

"Jaga ucapan lo, karina!" ucap jeno datar. Lalu kembali melihat kearah jendela dengan tatapan sendu.

Sejujurnya, jeno beberapa kali ini sering mimpi tentang mendiang adikny, lee youngjae.

Tadi, saat bangun pagi jeno bermimpi youngjae datang dan seperti memberikan clue untuknya. Dan itu membuat jeno pusing bukan main, ditambah skrng dia sedng menuju jepang.

Skrng pikiran jeno mengingat tentang kejadian 2 tahun lalu. dimana youngjae, adiknya. Mati terbakar didalam mobilnya.

Itu sungguh sadis, bahkan jeno tidak yakin bahwa yang terbakar itu adiknya .. Karena jasad sudah sulit untuk diintivikasi jadii tidak bisa menentukan sidik jari.

Tetapi bukti bahwa itu youngjae yang terbakar adalah, ada topi kesayangannya yang setengah terbakar didalam mobil itu. Dan semenjak saat itu, jeno kehilangan sosok ceria yang selalu bersamanya.

***

"Permisi"

"Iya bisa saya- loh.. Tuan muda haruto?"

Haruto tersenyum ketika suster yang bertugas dimeja adm mengenalinya, "ah ada yang bisa saya bantu tuan?"

"Ruangan dr.Osaki shotaro dimana ya sus?"

"Oh sebentar" sementara suster itu mengecek data dalam komputernya, haruto melihat kesana kemari mencari suaminya. Siapa tau yoshi ada.

"Ruangan dr.Osaki shotaro dilantai 8 lantai no 095, dan kalau anda ingin tau dokter yoshi dia sedang rapat tuan hehe"

Pipi haruto mendadak merah, "a-apasiii?? Yasudh saya permisi dulu susterr hehehehe" ucap haruto menarik bruntal tangan niki saking malunya dia sama suster.

"Adohh pelan napa! Lu kayak nyeret gue aja!" ucap niki.

"Diem deh lu! Jangan sok tebar pesona muka aja mirip kadal sawah!"

Niki mengelus dada sabar, "bumil omongannya pedes kayak boncabe level 30 anjirr, sabar jodohnya kak sunghoon mah! T_T"

***

Keizoku [継続] Yoshinori - Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang