CHAPTHER (13)

659 68 14
                                    

Haruto menangis senguk sengukan didalam taxi, membuat si pak sopir menatapnya bingung sekaligus iba Karena suara tangisannya bisa dia rasakan sangat sedih.

"P-permisi tuan, jika anda membutuhkan tissue ada kok disebelah pintu mobil hehe^^"

"A-ahh, terimakasihh pak" ucap haruto lalu mengambil tissue, dan mengelap serta mengeluarkan ingusnya.

Dia bingung skrng tujuannya mau kemana, kecuali..

"Emm pak, tolong antarkan saya kedistrik 3 ya" pinta haruto dan diangguki oleh sang supir.

***

Jam 11.30

Seorng takesaori masako meregangkan kedua tangannya, dia baru saja bangun tidur karena mendapat jadwal malam dan baru pulang jam 3.

Dia lanjut melakukan peregangan ditepi kasur.

Pletek

"Ahkk! Anjir anjirr.. Adohh ini pinggang gue kenapa berbunyi gini? Perasaan umur gue masih 22 tahun kenapa udh encok aja?!" sewotnya.

Take berjalan pelan sembari memegangi pinggang nya yang baru saja tadi berbunyi, niat ingin kekamar mandi malah dengar ada yang menekan bel rumahnya bruntal.

TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING-

"IYA IYA BANGSRAT SABAR!! INI OTW KEDEPAN! aduhh.. Pinggang gue malah tambah makin sakit anjirrT_T"

,

"Lah? Ruto?!!"

Take pas buka pintu dikejutkan dengan haruto yang menangis senguk sengukan.

Grep

"E-ehh" take sedikit terhuyung karena haruto langsung tanpab aba aba memeluk nya erat. Lalu tak lama terdengar suara isakan dari simanis.

"Hiks.. T-takee"

Take mengelus rambut hitam haruto, "bicara didalem yuk" ajak take dan diangguki oleh haruto.

,

"HAH?!! YANG BENER ANJIM?!" Pekik take terkejut setelah haruto menceritakan masalah nya dengan yoshi sekaligus menunjukan pesan yang dikirim oleh karina.

"Tapi ru, gak ada salahnya juga kan lu dengerin penjelasannya yoshi terlebih dahulu" ucap take sentiasa mengelus kepala Haruto yang memeluk dirinya.

"Gak tau take, hiks.. A-aku gak mau denger apapun dari mulut nya" Jedanya, "aku mau egois! Hiks.. Aku hiks huweewww"

Take menghela nafas pelan, "gue telfon yoshi ya"

"JANGAN!"

"Lah, kenapa?"

Haruto menggeleng ribut, "jangan! Pokoknya jangan! Aku gak mau ketemu kak yoshi!! Aku mau sendirian dulu takee.. Plis jangan kasih tau kak yoshi atau siapa pun ya"

Take mensentil jidat haruto membuat lelaki manis itu melengkung kan bibirnya kebawah, bersiap untuk menangis. "Kkk.. Iya iyaa, jangan nangis dongg. Iya gue gak akan kasih tau siapa siapa kalo lu ada disini"

***

"BEGO! KENAPA LO BIARIN DIA KABUR SIHH?!! KALO SAMPE TERJADI SESUATU SAMA DEDEK GEMES HARUTO GUE JADIIN LO DAGING BAKAR YE ANJIM!"  Asahi.

"LO ADA OTAK KAGAK SIH?!! HARUTO LAGI HAMIL KENAPA MALAH LO BIARIN KABUR?!!" Keita.

"KALO LO BENERAN SELINGKUH SAMA SI KARINA, SIAP SIAP AJA GUE LAPOR SAMA TANTE HARUKA!!" Mashiho.

Yoshi mondar mandir gelisah diruang tamu, tambah gelisah karena saat dia bilang ke keita kalo haruto kabur, dokter kandungan itu malah menambahkan asahi dan mashiho kedalam sambungan telfon mereka.

"Plis ya! Gue engga selingkuh! Kemarin malam itu gue dipaksa giselle buat temeninn dia minum! Ada bang yuta juga sama shotaro yang ikut!"

Yoshi memijak pangkal kepalanya, "gue dijebak pasti.. Ahkk!! Karinaa!!"

"Kalo lu beneran ngelakuin itu sama karina, gak mungkin lah anjim bisa langsung jadi!! Masa baru ngelakuin itu langsung jadi anak!" keita.

"Mana tuh setan?!! Gue mau basmi pake baygon biar lenyap dari dunia! Bisa bisanya jadi badai antara kapal gue!!" asahi.

"Setan dipakein baygon buat apaan anjim?!! Nyamuk itu mahh!!" sewot mashiho.

"Ini lu berdua kenapa malah adu mulut sih?!! Bener haruto engga kerumah kalian?!"

"Engga sumpah, gue engga kedatangan tamu! Iya kecuali paket mainannya akemi" mashiho.

"Engga gue juga" keita.

"Gue juga engga, eh tapi.. Haruto mungkin pergi kesana" asahi

"Hah.. Kemana kemana?"

"Pasti kerumh si saos ikan teri" Asahi

"Saos ikan teri?"

"Saha anjir saos ikan teri? Masa haruto kelaut yang ada warung jualan saor ikan teri?" mashiho.

"Saos ikan teri? Lu kira Ada rumah saos ikan teri?" keita.

"Ck, bukan bambang! Itu.. Si takesaori! Saos ikan teri! Pasti haruto pergi kerumah si take! Kemana lagi coba kalo bukan kerumah tu tarzan!" asahi.

PIP

PIP

PIP

Yoshinori , keita , dan mashiho meninggalkan sambungan telfon.

"ANJING YA!!😡"

***

"Ru, gue mau mandi dulu. Udh makan belom?" tanya take yang mengambil handuk.

Haruto mengangguk lucu, "iya udahh tadi"

"Duh ruto!! Lu kok gemesin bangettt sihh!!!! Pengen jadi seme diaa hiks!! KENZOOOO YOSHIII IZIN SELINGKUH SAMA HARUTO😩" Batin take.

,

Setelah take mandi, dia turun kebawah dan menemukan haruto tengah memasak didapurnya.

"Eh udh beres mandinya?" tanya haruto mematikan kompornya.

Take mengangguk, "iya udah. Ngapain ru?"

"Oh ini, pasti kamu belum makan. Nih aku masakin sup misso hehe^^"

Mata take berbinar, "waaahh!!" lalu dia mengambil sendok dan mengicip sup yang Haruto buat. Hmmm rasanya sama kayak dulu, pertama kali dia bertemu haruto dan menumpang makan dirumah nya:)

"Wanjirrr!! Masakan lo masih sama ya ru, tetep enak gak pernah berubah!"

"Hehe^^ makasih"

"Aaaaaa.. Tau aja lu kalo gue belom makanm" ucap take memindahkan panci kecil itu kemeja makan.

,

"Eittt.. Ibu hamil gak boleh kecapean! Lu duduk aja oke biar gue yang cuci itu piring" ucap take tapi haruto menggeleng.

"Enggak! Kamu duduk ajaa! Aku mau cuci piringg!!"

"Tapi- "

TING TONG

haruto tersenyum lebar, "nah itu ada yang nekan bel, sanah kamu bukainn hehe biar yang cuci piring aku ajaa"

"Yaudah iya iya, maaf ya ru ngerepotin" ucap take lalu berjalan kearah pintunya.

TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING-

"IYA IYA BANGSRAT!! INI MAU DIBUKAIN! SABAR NAPA!" teriak take lalu membuka pintu dan seketika matanya membulat terkejut.

"Y-yoshii?"

















TBC.

Keizoku [継続] Yoshinori - Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang