CHAPTHER (16)

949 73 13
                                    

Yoshi memasuki keadiaman haruka dengan berjalan lesu, sekrng sudah malam dan dia melewatkan jadwalnya dirs. Bahkan ponselnya dia matikan karena asahi yang terus menghubunginya.

Mansion haruka terlihat sepi, dan jika ditanya bagaimana yoshi masuk.. Jawabannya karena beberapa bodyguard ada yang mengenalnya.

Yoshi mendudukan dirinya disofa disana, memijat keningnya yang terasa pusing memikirkan bagaimana kabar haruto? Dia dimana? Apakah sudah makan? Dan ini sudh malam.

Dan kemudian yoshi mendonggak ketika merasakan kepalanya dielus pelan, itu haruka. Dia langsung memeluk haruka dan menangis. "Hiks.. B-bundaa"

Haruka tersenyum, dan membalas pelukan sang putra. Dia mengelus pelan punggung yoshi, biarpun yoshi nya kini sudh menikah dan besar.. Tetap saja, haruka sebagai ibu harus senantiasa mendampingi anaknya ketika susah maupun senang.

"Bunda udah tau" lirihnya.

***

Ditempat lain, keita, take, dan mashiho sedang berusaha menenangkan asahi yg marah² kepada giselle. Ya, setelah tau cerita dari yoshi.. Dokter hamada itu waktu kembali kerumh sakit langsung menemui giselle dan memarahiny habis habisan.

Giselle sendiri sudh duduk dilantai dengan kepala yg menunduk dan jangan lupakan isak tangisannya.

"Sa! Nyebut sa! Nyebuuut anjeng! Dia cewe!!" pekik take sambil memeluk asahi dari belakang karena.. Saat ini posisi asahi persis seperti orng yg kesurupan.

"Lo kalo mau marah gak gini caranya sahoy!" ucap mashiho ikut menahan badan asahi sementara keita mengobati bibir giselle yg sedikit berdarah karena ditampar kuat asahi.

"Lo seneng ha?!! Lo seneng sekarang karena udah bikin haruto sakit hati?!! NGAPAIN LO BAWA YOSHI KE CLUB GISELLE!"

Giselle kembali menunduk, "m-maaf"

"MAAF LO EMANG BISA BALIKIN MASALAH INI?!!" bentak asahi, "lo kerja sama huh? Sama si karina buat bawa yoshi ke club gitu?? Hah.. Selamat sell, rencana lo sama karina berhasil. Yoshi sama haruto skrng lagi jauhan! HARUTO PERGI BANGSRAT"

Giselle kembali menangis, ini menurut ny ini tidak adil! Ini rencana karina kenapa dia yg terkenapa semprot sama asahi? Tapi.. Dia akui ini juga salahnya.

Mashiho yang pasrah dengan cepat mengambil ponselnya, lalu menghubungi seseorng.

"Halo, kenapa mashi?"

"Kers. Bini lo ngamuk"

"Loh? Asa ngamuk?? Kok bisa?!!"

"Ck, ya makannya datang kesini! Udh pusing gua ama take nahan si asa! Ruangan dr. Aeri unchinaga"

*pip

Iya, yang mashiho telfon itu jaehyuk. Biarin aja asahi ditenangin sama suaminya. Karena mashiho gak yakin setelah ini dia take, dan keita gak bakal bisa tenangin asahi yg sudh emosi next level.

"LEPASIN GUE ANJING! DIA BISA BISANYA BIKIN HARUTO PERGI! DAN NGEBUAT YOSHI SAMA HARUTO JAUH!GUA KAGAK TERIMALAH!"

Asahi itu bisa dibilang paling sayang sama haruto, jadii.. Jangan heran knp skrng sama cewe pun dia kek lagi lawan sama cowo.

"AHHK! AHK! SAKIT GOBLOK!" Take meringis dan spontan melepaskan pelukannya karena asahi baru saja menggigit tangannya dengan kuat.

Kesempatan itu digunakan oleh asahi untuk mendekati giselle. Keita berdiri didepan giselle, dia menggeleng pelan.

"Sa, semua bisa dibicarakan baik². Jangan pake kekerasan.. Ingat! Giselle cewe sementara kita cowo! Jangan buat luka fisik! Lu dokter kalo lupa!" ucap keita.

Asahi menghela nafas kasar, perkataan keita seperti menamparnya.

Brak

"Monyet!" kaget take.

Terlihat jaehyuk datang dengan membuka pintu ruangan giselle secara tidak selonya. Jangan lupakan keringat yang terlihat dikening jaehyun.

"Astaga sayanggg.. Kata mashiho kamu ngamuk? Ngapain ngamuk sih? Kek sapi aja" ucap jaehyuk berjalan kearah asahi.

Asahi melotot, "JADI LO KATAIN GUE SAPI?!"

"E-ehh bukan gitu sayangg.. Maksd aku tuh-"

"HALAH UDH AH! SANA PULANG! NGAPAIN SIH KESINI?!"

Jaehyuk menggaruk kepalanya, "tadi mashiho bilang kamu ngamuk, yaudh aku kesini langsung" lalu membawa asahi kepelukannya, "udh ya.. Gak usah ngamuk lagii, kenapa hm?"

Sementara asahi diurus oleh jaehyuk, keita kembali berjongkok dan mengobati sudut bibir giselle. "Sell, nanti pas dirumah lu kompres aja pake air es biar cepat ilang bekasnya"

Giselle mengangguk pelan, "makasih ya dan maaf"

***

Yoshi menatap kosong didepannya, dia sangat tidak punya semangat hidup sama sekali.

Sudah satu minggu haruto pergi meninggalkan nya. Dan yoshi sudah pergi kemana pun, termasuk kerumah orang tua haruto untuk mencarinya.

"Aku tau kamu marah, tapi jangan siksa aku kayak gini haru.. Ini terlalu berat, aku cuma cinta kamu. Ayo kembali" lirihnya.

Kondisinya jauh dari kata baik, yoshi tidak bisa tidur dan menyebabkan kantung matanya menghitam, rambut berantakan, dan makan pun hanya sedikit menyebabkan badannya sedikit kurus.

Yoshi butuh haruto, sekarang.

,

Haruto menghela nafas pelan, sudh satu minggu dirinya tinggal didesa paman nya ni-ki. Dan entah kenapa dia sangat rindu dengan yoshi.

Lelaki manis itu mengelus pelan perutnya, "apa aku harus kembali? Hiks.. Kangen kak yoshi:( "

Haruto mengusap air matanya yang keluar, lalu beranjak dari kamarnya dan keluar. Menghampiri ni-ki yang sedang resehan sembari menonton tv.

"Sasuke" panggil haruto mendudukan dirinya disofa, sementara ni-ki resehan dibawah.

"Hm?" jawab nya tanpa melihat kearah Haruto, pemuda itu sedang fokus dengan tontonannya.

"G-gua mau pulang" jedanya, "gua kangen kak yoshi.. Hiks, mau pulang"

Ni-ki langsung mengubah posisinya menjadi duduk, lalu menghela nafas. "Harusnya lu minta ama gua buat pulang tuh dari kemarin² haruu!! Yaudh ayo! Bnran ya gue serasa nyulik bumil ini!"

Fyi, ni-ki sudh tau masalah yang Haruto alami. Karena ni-ki curiga haruto masih bertahan dengannya dihari ke-5. Pdhl ni-ki tau seberapa bucinnya haruto pda yoshi.

Haruto menunduk.

"Ru, nanti pas pulang lu harus selesein masalah lu ama yoshi. Jangan kabur kek gini harusnya! Dengerin penjelasan dia dulu coba, dan gua yakin yoshi kagak baik baik aja setelah ditinggal lo pergi, ini udh seminggu loh ru" ucap ni-ki.

"Dan anak lo, dia butuh ayahnya.. Yoshi" sambung ni-ki melihat perut haruto.

Mata haruto berkaca kaca, lalu dia mengangguk pelan. "Aku tau.. A-aku salah, hiks makannya.. Anterin aku pulang ki. T-tapi.. Aku juga butuh waktu"

Ni-ki menghela nafas, lalu naik keatas sofa. Dia mengelus pelan pundak haruto dan membuat haruto menoleh. Ni-ki tersenyum, "yaudh nanti kita pulang ya? Abng gua ternyata pulang kerumah"

Ni-ki bisa saja langsung menelfon yoshi atau haruka memberitahu lokasi haruto, tapi.. Haruto melarang keras.

Haruto mengangguk dan memeluk sahabatnya itu.










Tbc.

Double upp❤

Vote and komen:)
Mau ngebacot pun gua ikhlas deg wansu.g😭😭

PAS beres gua bebas.. HOREEE ORYA MERDEKA

Keizoku [継続] Yoshinori - Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang