CHAPTHER (03)

1.4K 116 33
                                    

Haruto terbangun dan langsung merasakan mual dan pusing. Segera dia berlari kekamar mandi dan memuntahkan air yang keluar dari mulut nya.

"Hoek~ hoek~ uhukk.. Hoek~ hoek"

"Mmhh.. Hoek~ hoek haa.. Hoek~ hoek" haruto membasuh mulut nya sebelum tubuh nya kehilangan keseimbangan yang bersiap untuk jatuh.


Grep



Untung lah dengan sigap yoshi langsung menangkap tubuh istri nya itu. Haruto mendonggak dan langsung memeluk yoshi erat.

"Masih mual hm?"

Haruto menggeleng pelan, dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher yoshi. Lelaki kanemoto itu mengelus pelan punggung haruto.

"A-aku.. Uhmm hoek"

Haruto langsung memuntahkan nya diwastafel, dan seperti biasa yang keluar hanya air.

Yoshi memijat pelan tengkuk haruto dan menatap nya dengan tatapan sendu. "Apa begini siksaan yang begitu berat bagi orang hamil?" batinnya.

Setelah haruto kembali membersihkan mulutnya, yoshi menggendong haruto bridal lalu membawanya keluar dari kamar mandi.

Yoshi mendudukan dirinya ditepi kasur dengan haruto yang digendongan bridalnya. "Kamu tau kenapa kamu muntah² gini?"

Haruto menggeleng pelan.

Yoshi yang melihatnya terkekeh pelan, lalu mengecup rambut hitam istri nya dan mengelus perut haruto. "Ada baby disini"

Ucapan yoshi lantas membuat haruto langsung menengakan badannya dan menatap yoshi. "M-maksud kakak?"

"Iya" yoshi tersenyum lalu melirik perut haruto yang sedang dia elus dan membuat haurt juga melihat ke perut nya. "Ada malaikat kecil kita disini"

Mata haruto berkaca - kaca, b-benarkah itu? Ada malaikat kecil mereka disana? Itu artinya.. Haruto tengah hamil?


Cup




Yoshi mengecup bibir haruto. "Terimakasihh"

"Hiks.."

Ibu jari yoshi mengusap cairan bening yang turun dari mata cantik istrinya. "Terimakasihh. Telah memberikan aku keturunan.. Jangan menangis sayang, aku akan usahain ada waktu buat kamu dan juga baby"

"Hiks.. A-aku hamil kak? Hiks. Huwaaahhh hiks.. Aku hamil aku hamil!!" girang haruto lalu kembali memeluk yoshi sampai sitampan terhuyung kebelakang dan jatuh dikasur bersama haruto.

Yoshi tertawa pelan, ".. Besok kita kerumah sakit ya buat kamu periksa sama keita"

Haruto mengangguk ribut dipelukan yoshi. Lalu mensejajarkan wajahnya dengan wajah yoshi. Skrng posisinya haruto berada diatas yoshi.

"Nah skrng ayo makan malam. Aku udh masak sup hangat"

***

Keesokan harinya~


"Hoek~ hoek~.. Uhuk.. Hoek~ hoek"

Dipagi seperti ini haruto kembali muntah dan yoshi yang setia memijak tengkuk nya. Emang suami idaman kamu yosh😔👏

"Kamu cuci muka aja ya, jangan mandi.. Nanti tambah masuk angin" ucap yoshi dan diangguki oleh haruto.

Yoshi menggendong haruto lalu meletakannya diwastafel. Kemudian dia mengambil busa untuk cuci muka dan menyemprotkan ditangannya.

Meletakan kembali itu busa dan langsung mengusapkannya dipermukaan wajah haruto. Simanis terkekeh pelan dan memandangi yoshi yang tengah sibuk meratakan busa disetiap wajahnya.


Keizoku [継続] Yoshinori - Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang