09.

26 5 1
                                    

"Teh" -ramna

"Ngga ah udah kembung"

"Lah gua nyapa bukan nawarin minum" kekehnya

"Lu orang jawa apa sunda sih ram:(" putri mengerucutkan bibir

"Orang korea" katanya sambil menaik turunkan alis

"Dihhh apaan" cibirnya

"Abis istirahat dimana?" Tanya ramna

"Angkringan depan"

"Besok jangan makan disana lagi ya!" Ketusnya

"Lah kenapa?"

"Kemarin sibapaknya minta nomer wa lo, tapi gua larang"

"Kok gitu?" Tanya putri bingung

"Kamukan punya aku" jawab ramna sambil berlalu pergi

"Astaga mau teriak tapi banyak pelanggan" kata putri sambil membungkam mulutnya
"Bentar, Aku? Langka bangetttt" katanya sambil tersenyum

-------

"Jadi resign?" Tanya ramna sambil menepuk bahu mas bulan

"Jadi ram, jagain adek gua disini ya" bulan membalas menepuk bahu ramna

"Santai mas, aman" katanya sambil tersenyum

"Dateng ya lo nanti gua kirim undangannya!"

"Siapp!"

"Massssss" teriak putri

"Gimana?" Tanya bulan lembut

"Mo nangis" katanya dengan mata berkaca-kaca

"Ehh kenapa?" Tanya bulan panik

"Gamau ditinggal mas:("

Bulan tersenyum "dengerin ya, mas nikah juga bakal tetep inget rumah,inget ibuk sama bapak, inget kamu. Kamu juga udah gede kamu udah bisa hidup mandiri dan mas percaya sama kamu!"

"Gabisa mbak silvi aja yang tinggal dirumah kita to? Jangan mas bulan yang ke jakarta"

"Bapak sama ibuk masih punya kamu, mas juga pasti sering ngehubungin kalian nanti mas sama mbak silvi juga pasti sering mudik " jawabnya sambil mengelus kepala adiknya

Putri memeluk mas bulan erat, Ramna yang sedari tadi melihat interaksi mereka hanya tersenyum. Memang mereka berdua jarang terlihat berinteraksi tapi mereka saling sayang satu sama lain.

"Yaudah mas mau pamitan sama yang lain ya, kerja yang bener kalo ada apa-apa telepon"

Putri hanya membalas dengan anggukan

-------

"Ramna menyenggol putri yang sedang asik melamun

"Ishhh iseng banget jadi orang" kesalnya

"Ya abis ngapain berdiri disini, ayok keparkiran, motor lu dipake mas bulan kan? Tanya ramna

"Hooh" singkatnya

"Yaudah ayok gua anter naik gojek lebar duit" kekehnya

"Iyaa" putri menuruti ramna dengan berjalan gontai

"Semangat napa jangan sedih gitu" katanya sambil mengangkat dagu putri

Putri tidak membalas perkataan ramna malah dia mengerucutkan bibirnya

"Ahh jangan gitu dong gemes gua kalo liat mukalu gitu, udah ayok sini gandeng" katanya dengan tersenyum

"Ahh jangan gitu dong gemes gua kalo liat mukalu gitu, udah ayok sini gandeng" katanya dengan tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah sihir apa yang ramna punya tapi putri dengan polosnya nurut menggandeng tangan ramna

"Besok mau cari bahan baju gak? Biar couple kita" Tanya ramna sambil menaik turunkan alisnya

"Buat acara nikahannya mas?

"Iyaa"

"Emmmm ko diingetin lagi, jadi sedih kan" rengeknya

"Ehh jangan cemberut dong, kan cuma nanya"

"Yaudah boleh deh" jawab putri sambil menyandarkan kepalanya

Mereka berhenti didepan motor ramna

"Senyum dong" ramna mangkup wajah putri

Putri tersenyum 2 detik

"Yehh dasar" ramna mengusak putri gemas
"Sini kepalanya" ramna memasangkan helm

Entah kenapa setiap moment ramna memasangkan helm, putri selalu senang dan tanpa sadar membuat putri tersenyum

"Yesss senyum juga" katanya

"Apaan ngga" ketus putri

-------

Raehan mengirim pesan whatsapp
Raehan
| Ram, gua diajak kenikahannya
Kakaknya pacar lu
22.22

Ya gapapa biar pacar lu gasendiri |
Besok gua mau cari bahan baju |
Ikut aja lu sama pacar lu
22.23

| oke deh boleh
22.23

Siap |
22.24

"Pacar?....."

Ramna & Putri : Semesta yang hilang |JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang