Putri mengusap surai ramna perlahan, menelisik wajah ramna yang sedang tertidur pulas disamping ranjangnya.
"Kenapa sakit banget kalo gabisa inget siapa kamu" lirihnya
Putri sudah beberapa kali mencoba mengingat siapa dia? Kenangan apa yang dia punya dengan orang ini? Walaupun semua mengatakan siapa mereka dikehidupan putri, tetap saja putri ingin mengingatnya
Namun nihil dia masih belum bisa mengingat satu persatu dari mereka semua, saat mencoba mengingat semua pun rasanya kepala putri sangat sakit
"Akhhh.." Rintihnya
Ramna yang mendengar suara putri terbangun
"Kamu kenapa? Sakit?" Tanyanya panik
"Kepala aku pusing"
"Suttttt.. udah ya..kamu pasti maksain buat balikin ingatan kamu ya?"
"Tapi aku pengen inget semua naaa"
"Ga harus kamu inget sekarang put, kamu harus inget pelan-pelan.. aku bakal bantu kamu" Ramna mengelus pipi putri
"Makasih"
"Ahh iya, aku nanti kerja ya tapi jangan khawatir aku udah bilang salma buat dateng kok"
"Yahhhh" Putri mengerucutkan bibirnya
"Kenapa?" Ramna terkekeh yang ditanya hanya menggeleng
Cup
Ramna mengecup bibir putri cepat"Aku balik lagi kok, aku berangkat ya salma udah didepan"
"Emmmm" jawabnya
"Makan yang banyak ya cantik" katanya sambil berlalu pergi
"Apasih kok salting gini, tadi apaan dah" kata putri yang mulai memerah wajahnya
"BESTIEEEEEEEEEE" Salma masuk kedalam dan merentangkan tangannya
"SINI MASUK" kata putri
"Maaf ya kemarin tiba-tiba pergi, ada tugas kuliah dadakan" kata salma
"Gapapa kok"
"Ehh kamu demam?" Tanya salma sambil memegang dahi putri
"Ehh ngga kok"
"Muka kamu merah, panas ya?aku nyalain AC ya"
"Nggak usah...." lirihnya
"Kenapa?"
"Ini tu merah gara-gara salting.." katanya sambil menutupi mukanya dengan selimut
"Hahahahaha lucu banget sih" salma tertawa
"Emangnya ramna abis ngapain?""Nyium.." jawabnya dengan nada lirih nyaris tidak terdengar
"Gitu doang salting? Yeuuu lu pernah kisseu tau ga" kata salma dengan nada mencibir
"Serius?"
"Iyaa hahaha"
"Dimana? Kok lo tau?
"Di Villa, ya kan gua sama raehan nonton" Salma tertawa
"Dihh mata lo gak berkah" cibirnya
-------
"Ceilahhh ganteng bener lu bro kalo senyum kek gitu" cibirnya
"Apa sih lo?!"
"Keknya kalo gua cewek bakal naksir banget sama lu deh ram hahaha" Raehan terkekeh
"Tapi kalo lu cewek gua gabakal suka sama elu wlee"
"Iyaa dah iyaa cuma putri seorang"
"Jajan han..." Ramna mengguncang tubuh raehan pelan
"Dih anjing, ini lo lagi dicafe tempat lu kerja..tinggal bikin sendiri kan bisa"
"Elah emosi mulu lu, gamau han bosen ayok dong gofood apa gitu" katanya sambil memajukan bibirnya
"Buset dah, lu kalo minta jajan napa ke gua sih? Gua bukan emak elo"
"Pelit"
"Noh pesen sendiri" Raehan memberikan hp nya
"Asikkkkkkkkk" Ramna memeluk raehan singkat
"Gua tu kadang ga percaya kalo lu tuh ramna" katanya
"Napa?"
"Ya abis lu manja bener kalo sama gua sat!"
"Kan lo kaya hannnn"
"Elo kan kerja anjir"
"Mau gua tabung han buat masa depan gua" Ramna terkekeh
"Wahh ni anak bener-bener, lu pikir gua kaga nabung?"
"Gatau gua ga satu atap sama elu" jawabnya dengan wajah tanpa dosanya
"Serah elu, buruan pesen keburu waktu istirahat lu abis"
"Baiklah raehan ganteng"
.
.
.
"Lu ikut ke rumah sakit?" Tanya ramna sembari memakai jaketnya"Iyaa sekalian jemput salma"
"Lu tadi kemana dah?"
"Dikostan temen gua lah, yakali gua nunggu dicafe dari siang sampe malem gini"
"Lagian lu tuh anak kuliah tergabut yang pernah gua liat sumpah!" cibirnya
"Gua juga mikir gitu njir, aneh banget ya"
"Gini nih kalo tulang lu diganti pipa rucika"
"Kenapa emang" tanyanya dengan tatapan polosnya
"Gobloknya mengalir sampai jauh"
"Anying giliran udah baikan berani nyibir gua lu ya!" Kata raehan yang emosi
-------
"Cantiknya salma aku pulang dulu ya"
"Iyaa makasih ya.."
"Put cepet sembuh ya, nanti kita double date lagi" kata raehan
"Doain yaa" putri tersenyum
"Yaudah bro gua sama salma pamit" raehan menepuk pundak ramna
"Okey ati-ati lo, anak orang awas lecet" ramna terkekeh
Raehan dan Salma pulang.
"Ibuk udah makan malem?" Tanya ramna pada ibuk
"Belum nak"
"Ini buk ayok makan dulu ramna bawain makanan"
"Makasih ya nak"
.
.
.
"Buk mas bulan gak pulang?" Tanya ramna"Mungkin 2 hari lagi nak" jawab ibuk dan hanya dibalas anggukan oleh ramna
"Sesayang itu kamu sama putri nak?"
"Kalo gaada putri dunia saya runtuh buk" lirihnya
"Kamu takut ya? Sama nak ibuk juga"
"Kita cuma bisa berdoa sama tuhan buk"
"Betul nak"
"Tuhan, tolong kembalikan ingatan putri dan buat dia kembali seperti dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramna & Putri : Semesta yang hilang |Jaemin
Fanfiction[COMPLETE - TAHAP REVISI]