"Ram, udah cukup lo sehari udah ngerokok lebih dari 4 dan lo hari ini makan berapa kali hah?!" Raehan baru saja datang ke kostnya dan melihat ramna yang sedang duduk dengan kopi juga rokoknya.
"Pagi doang" singkatnya
"Parah sih lo!"
Memang Ramna dan Raehan perokok tapi mereka biasanya hanya menghabiskan 1-2 batang per hari. Tapi beberapa bulan ini ramna semakin rapuh.
"Berisik, lo ngapain dah nemuin gua mulu tiap hari? Sumpah gabut lo gapernah berubah"
"Ya gapapa kali ram, napa sih lu sensi bener sekarang"
"Rokok?" Ramna menawarkan pada raehan
"Nggak dan cukup! Lo bukan ramna" Raehan sedikit menaikan nadanya
"Ck, waras lo?" Ramna tersenyum sarkas
"Ram, hei! Lo berubah"
"Berubah gimana? Gak ada yang berubah dari gua!"
"Ram, lo gak sehat! Liat diri lo sekarang, lo berantakan bukan cuma fisik lo yang sakit tapi jiwa lo juga!"
Ramna tertunduk mendengar perkataan raehan, iya dia sadar. Sebenarnya ramna melakukan semua ini karna setiap malam dia selalu bermimpi tentang semestanya. Ramna tidak sanggup
"Bener han, semua yang lo omongin bener han. Fisik sama jiwa gua sakit..."
"...tapi lebih sakit lagi karna mau gimana pun gua lari, gua tetep balik ke titik awal dimana gua butuh dia" tambahnya
"Ram mending lo pulang ke rumah lo, di sini gak ada yang rawat lo... lo butuh diperhatiin lebih buat saat ini ram" Raehan menepuk pundak ramna
"Kan ada lo"
"Iya gua tau ada gua disini, tapi liat kalo gua lagi gak sama lo sebentar aja... lo udah berantakan kaya gini"
"Makannya lo sama gua 24Jam dong"
"Gua lagi serius ya sat!"
"Iya han gua ngerti, makasih" Ramna tersenyum pada raehan
"Gausah senyum kaya gitu kalo emang lo gak mau senyum"
"Dih senyum gua manis han"
"Berisik" singkatnya
"Udah mau malem mending lo jemput tunangan lo"
"Panjang umur nih, dia ngechat" kata raehan
"Mitos su! Gua pernah ngomong putri sama ibuk terus dia ngechat...mana ada panjang umur" Ramna tersenyum paksa
"Gua balik lagi nanti! Lo jangan aneh-aneh!" Ancam raehan dengan wajah khawatirnya
Raehan menepuk bahu ramna dan mengabil 1 bungkus rokok milik ramna.
"Heh balikin!" Yang diteriaki tidak mendengarkan
"Sialan lu han"
Ramna masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya yang mulai terasa mengantuk.
"Na, sini deh liat aku" gadis itu tersenyum
"Apaan sih kamu ngajak ke taman gini"
"Gapapa, aku kangen main ke taman sama kamu tauk!" Gadis itu memajukan bibirnya
"Gemes banget" ramna mencubit kecil pipi gadisnya
"Aww.. sakitttt"
"Hahaha maaf"
"Naaa...."
"Iyaa?"
"Kamu kok semakin murung sih di bumi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramna & Putri : Semesta yang hilang |Jaemin
Fanfiction[COMPLETE - TAHAP REVISI]