Udara dingin menusuk celah-celah kulit Baekhyun saat ia menempati salah satu spot kosong langganan di bangku halte bus. Ia kemudian merentangkan kaki ke depan, mengusir rasa pegal akibat aksi jogging yang baru ia lakukan. Menggosok-gosokkan kedua tangan pada kain tebal mantel, ia setengah mengerucutkan bibir—memandangi asap tipis yang mengepul dari mulut saat ia mengeluarkan nafas pelan: hembusan tersebut menyebar lalu menghilang di antara angin sepoi musim dingin. Baekhyun menggembung-gembungkan pipi, kaki diketuk-ketukkan ke lantai sambil mengamati sekitar—terlalu canggung dan bingung untuk melakukan apa-apa.
Sampai pada akhirnya rentetan klakson mobil yang terus bersahutan menyadarkan Baekhyun dari lamunan.
Ia serontak mendelikkan mata, kepala terangkat untuk menoleh ke asal kericuhan barusan— menatap heran sejumlah mobil yang nyaris mengalami tabrakan beruntun. Beberapa bunyi klakson lantang diiringi teriakan amarah semakin menjadikan pagi itu lebih ramai dari biasanya; Baekhyun memindahkan tatapan kepada lampu lalu lintas dengan salah satu alis terangkat. Apakah para pekerja belum berniat memperbaiki lampu tersebut? Sebab hal yang sama terjadi beberapa waktu lalu—lampu lalu lintas sedang dalam kondisi rusak sehingga malah mengacaukan jalan, dan ia pikir semuanya sudah baik-baik saja sekarang, mengingat betapa aman dan tentram keadaan di sini seminggu terakhir. Meski begitu, seluruh tebakan Baekhyun meleset jauh ketika ia tidak sengaja menguping pendengaran sepasang kekasih di sebelahnya.
"Dasar bocah tidak tahu malu. Dilihat dari sepeda motornya, kutebak dia adalah orang kaya!"
Diliputi rasa penasaran, Baekhyun lalu mengikuti tatapan menghakimi mereka—diam-diam melirikkan mata mungilnya kepada sebuah sepeda motor besar familiar yang sering-kali terlihat bertengger di dalam garasi kediaman Park. Mata membulat oleh terkejut, Baekhyun pun segera membuang muka pada detik yang sama agar Chanyeol tidak terpancing untuk menatap ke arahnya. Ia menundukkan kepala, berharap supaya poni agak panjang yang kini mulai menutup mata dapat menyembunyikan wajahnya dari penglihatan sang adik. Baekhyun memaksakan pandangan untuk terus terpaku pada converse yang ia pakai, jantung berdegup sangat kencang sepenuhnya merenggut konsentrasi.
Sebuah klakson lain lalu berbunyi lebih keras, begitu mendadak dan mengejutkan— otomatis menghancurkan atensi Baekhyun untuk melakukan apa yang seharusnya ia lakukan hingga ia segera memindahkan tatapan kepada sumber suara barusan.
Bibir Baekhyun terasa agak kaku untuk bergerak ketika ia tak sengaja terperangkap dalam kontak mata Chanyeol.
Helm hitam yang lelaki itu pakai memang menyembunyikan sekujur kepalanya—membungkus rambut lembutnya yang selalu Baekhyun kagumi; akan tetapi, tatapan hazel dingin yang terselip di baliknya sama sekali tidak dapat dihindari—mereka menghadang Baekhyun untuk balik memandangnya. Sebelum Baekhyun dapat terlebih dahulu membuang muka, Chanyeol telah terlebih dahulu melakukannya—tiba-tiba menoleh ke arah berlawanan sambil menggerakkan gas guna melesatkan sepeda motornya secepat mungkin, menuai banyak protes dari orang-orang sekitar. Baekhyun menghempaskan tubuhnya ke belakang, punggung tersandar lemah pada bangku selagi ia mengingat-ingat tatapan dingin yang Chanyeol berikan padanya. Ia pun menyerangai kecil, menahan diri untuk tidak mengeluarkan setetes airmata akibat tusukan tajam yang seolah-olah menghantam dadanya.
"Baiklah. Jika itu yang kau mau, aku akan menurutinya."
Baekhyun mengepalkan tangan.
Ia makin muak dengan Chanyeol.
❀❀❀
Liburan musim dingin akhirnya dimulai. Meski pihak sekolah telah diserang sejuta protes dari kebanyakan siswa akibat aksi pengurangan jatah liburan tahun ini, seluruh staf sama sekali tidak menghiraukan suara mayoritas dan tetap menjalankan ketentuan tersebut. Sangat tidak adil, memang; tragedi itu harus terjadi pada tahun pertama (sekaligus terakhir) Baekhyun memasuki SMA Caspian. Dibanding liburan musim dingin para murid di Amerika yang mungkin mencapai sebulan lebih, liburan yang SMA Caspian berikan sungguh tidak ada apa-apanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return of the Dandelion 《ChanBaek》 [✔]
FanfictionMengerjakan ratusan soal Matematika rumit, setumpuk pekerjaan rumah, serta berbagai PPT untuk dipresentasikan - Baekhyun sudah terbiasa dengan itu semua. Tetapi seorang adik yang sangat membangkang, sulit diatur, tidak sopan, dan... apa? Pemimpin...