people called it love!

4.2K 15 0
                                    

Hai maaf baru nulis lagi

ini karya tulis saya yang baru..

Semoga pada sukaa leave comment please!!

-------------------

*ringgggg* *ringgg*

Dari jauh terlihat seorang cewek manis berseragam SMA dengan pita warna-warni mewarnai rambutnya dan kaos kaki dengan warna merah menyala pada kaki kiri dan kuning stabilo pada kaki kanan menutupinya sampai sebatas lutut dan menjinjing tas karung yang diikat tali rapiah, di bajunya terpasang nametag bertuliskan Nayala Sanvika Abadi.

Yala tergopoh-gopoh turun dari bajaj di ujung jalan masuk SMA Dirgayasa.

" Makasih ya, bang! Ambil aja deh kembaliannya!" kata Yala sambil melambaikan tangan pada supir bajaj salah satu kebiasaan jika sedang panik.

"Mati gue! Kan udah bel mana tuh gerbang jauh banget lagi buset dah! Gara-gara kak arga nih nggak mau antar gue! Tega banget awas aja die nanti!" dumelnya sambil tetap berlari.

Sebenarnya gerbang masih terbuka lebar tapi sudah diberitahukan pada pertemuan praMOS pada hari minggu kemarin bahwa semua anak baru harus datang setidaknya sebelum jam 06.30 dan bel tadi pasti di peruntukkan untuk mereka, saat asyiknya berlari untuk mencapai gerbang yang terasa sejauh america bagi yala, dia hampir terjatuh karena nginjak tali sepatunya yang terbuka,

" tsk! Ngerepotin aja nih sepatu!" katanya sambil setengah ngos-ngosan dan sembari jongkok ayu utuk mengikat tali sepatunya.

"piip!" "piiiippp piiiip!" "brrrrmm!", yala mendengar suara klakson dan deru motor begitu besar dari belakangnya.

" buset dah!" katanya sambil melirik ke motor hitam besar yang walaupun tidak tepat di belakangnya namun cukup dekat untuk membuatnya kaget dengan suaranya, untung saja dia tidak memiliki penyakit jantungan.

" woooiii cewek! lo ngapain jongkok di tengah jalan kayak gitu? untung nggak gue tabrak tadi! Kalo mau jongkok leyeh-leyeh kepinggiran dikit sono! kira nih jalan punya nenek moyang lo?!" semprot cowok pengendara motor.

"piiiiippppp!" klaksonnya lagi.

"sabar kenapa sih!" kata yala cukup besar untuk cowok itu dengar, "nggak liat gue lagi ngiket tali sepatu apa?! gue juga buru-buru tau!"

entah karena kepanikan apa karena terlambat atau karena murni kejengkelan pada harinya yang diawali dengan sangat tidak indah dia malah membentak balik. sebodo amat sama kakak kelas, katanya dalam hati. Wong pasti bukan dia yang Mos gue para anak OSIS pasti udah dateng lebih dulu nyiapin semuanya buat kerja rodi anak baru nanti, lanjutnya.

"lo tuh ya! Udah salah belagu lagi, minggir lo!"

selesai mengikat sepatu yala berdiri

" lewat sam...." kata-katanya tergantung hilang entah kemana karena saat ia berbalik yang dia liat adalah seorang cowok dengan alis kekar, hidung mancung, rahang tegas dengan gaya rambut cepak sayangnya dia nggak bisa liat nametagnya ketutupan sama jaket parasut biru tuanya. Tanpa sadar ia memberenggut.

untung dia nggak pake helm setidaknya bisa lah liat mukanye, katanya dalam hati.

" lewat mana? Lewat samping? Lo nggak liat di kiri kanan lo ada mobil mangkal? lo kira ini jalan segede sungai nil?" semprotnya.

" minggir lo!"

kali ini tanpa bicara apa-apa yala langsung merapatkan diri ke body mobil si samping kanannya.

Matanya masih memandang cowok yang berlalu dengan motor k 1600 GTL keluaran BMW tu. Well, yala tau itu keluaran BMW karena motor itu merupakan motor yang lagi di incar-incar dino salah satu teman cowok yang dekat dengannya dari SD sayang SMA ini dia tidak satu sekolah.

------------------------

bagaimana?? suka nggak nihh?? hhehhe... comment donggggg

people called it love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang