part 14 ( who did that? )

852 13 0
                                    

Yala terbangun dengan rasa pening di kepalanya, yalapun kembali menutup matanya, langit-langit ruangan yang sempat ia liat tadi berputar-putar mengikuti rotasi bumi baginya.

gue dimana ya? UKS kali ya, sersa baring di tempat tidur ini, eh, tadi gue ketimpuk apaan sih? Niat banget bikin kepala gue copot, poor my head, ucapnya dalem hati.

Bunyi pintu terdengar, Dia merasa ada yang memasuki ruangan ini,

"tami?" tanyanya tanpa membuka mata sekalipun.

"bukan temen lo, temen lo masih ada di luar." kata seseorang yang yala rasa sekarang duduk pada bangku di samping tempat tidurnya,

rasa penasaran membuat yala membuka matanya perlahan, 'oh' mulut yala membentuk kata itu tanpa suara, dia terkesima mengapa saat melihat langit-langit kamar ini langit-langit itu seakan berputar seperti lingkaran hipnotis baginya, namun wajah tampan yang sedang berada di hadapannya ini tidak berputar, apa gara-gara dia ganteng ya? tanya yala dalam hati.

Kak alkash mengangkat satu alisnya melihat ekspresi yala,

"lo kenapa?"

yala tersadar dan langsung menutup matanya kembali, tidak baik, sangat tidak baik, terlalu banyak vitamin untuk mata pun itu nggak baik, ulang-ulangnya dalam hati.

"ee..enggak kak, kepala saya masih pening jadi kalo buka mata semuanya kayak nggak fokus gitu, emm, maaf kak, tapi kenapa kakak ada di sini?" tanya yala, sambil berusaha membuka perlahan matanya.

"seenggaknya lo udah sadar, em, gue disini mau minta maaf"

nah loh, jangan bilang ni cowok yang ngegolin bola nyerempet kepala gue,

beuh tega amat, gue mesti marah, berhak dong gue marah, kalo gue geger otak gimana? aset masa depan ini kepala gue, entar gue udah bego fisika makin bego gimana? tapi... gimana caranya mau marah kalo ni cowok meskipun masih pake baju bolanya begini dan berkeringat gitu, tetep aja nggak kehilangan gantengnya?

"kakak, yang kenain saya bola ya?" tanya yala.

"nggak, bukan gue tapi temen gue yang kenain lo,eemm..."

"nayala kak, yala."

"iye, yala temen gue, tapi dia lagi nggak bisa kesini buat minta maaf langsung, dia malah lagi di RS sekarang, jadilah gue yang wakilin dia minta maaf ke elo."

Mata yala langsung melek lebar,

"hah? kok bisa dia yang kenain saya bola, tapi dia yang di bawa ke rumah sakit? terus saya kenapa saya di bawa ke uks doang?" tanya yala, lupa akan jaga imagenya.

"dia tadi juga di bawa ke sini, tapi ibu rumini, dokter uks ini ngerujuk dia dibawa ke rumah sakit, dan kalo elo, tau deh bu rumini cuma nanya seberapa jauh jarak lo dari orang yang nendangin bola itu, terus tau siapa yang jawab, abis itu katanya udah lo di sini aja nggak bakal kenapa-kenapa, nanti juga lo bangun, gitu" jelas alkash santai.

"pilih kasih banget" rungut yala.

Alkash yang mendengarnya tersenyum tipis, "em, lo udah nggak apa-apa kan? lo tau nama gue? gue alkash, jadi kalo lo butuh apa-apa selama itu menyangkut tentang kepala lo yang kena bola, cari gue aja, gue cabut dulu mau jenguk temen gue"

dalam satu tarikan napas itu alkash berbicara dan tarikan napas berikutnya langsung meninggalkan tempat itu, saat membuka pintu alkash berpapasan dengan tami, tami menunduk sambil mempersilahkan alkash berlalu melewatinya, setelahnya tami langsung bergegas ke arah yala,

" yal, lo nggak papa kan? nggak geger otak kan? 8 x 8 berapa yal? eh mulai dari angka yang kecil aja dulu kali ya? 2 x 3 deh itu berapa yal?" tanya tami ribut, sambil menyentuh-nyentuh kepalanya.

people called it love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang