Part 25 - how could this be?

107 5 1
                                    

hai, readers.

gimana? bagus nggak part sebelumnya? pendek ya? maaf... Hehehe

gimana cover yang baru? suka nggak? ayo liat kira-kira yang jadi alkash sama roli yang mana? pasti sih udah bisa tebak sendiri lah ya. Hehehe

still sama aku nggak bisa janji bakal terbitin part tiap hari tapi bakal cepet-cepet aku update kok..

please, comment and vote :) i'll really appreciate it, yang buat aku ngelanjutin nulis walau udah lewat 2 tahun itu karna dukungan kalian loh jadi please comment sama vote yaa :)

thanks you, you patient readers

love,

dya.

---------------------------

"i want to tell you all my secrets, but you become one of them instead." - anonymous

----------------------

Satu jam berlalu sejak jam pelajaran bahasa indonesia yang dibawakan oleh pak yono mulai, para audience yang tidak lain dan tidak bukan adalah para penghuni kelas mulai terkantuk-kantuk pasalnya pak yono sejak tadi hanya membaca cerita saja, alhasil mereka serasa didongengi apalagi beliau sangat memperhatikan titik maupun koma di tiap kalimat dalam bacaan, sangat ekspresif. Belum lagi letak kelas 12 IA 4 yang berada di sudut lantai 3 membuat suasana sepi jauh dari hiruk pikuk kelas lain seperti mendukung rasa ngantuk menjemput.

Tok.. Tok..

"Selamat pagi menjelang siang pak yono." Sapa murid yang baru datang tersebut dengan senyum menawan, dengan sikap santai serta merta murid – murid kelas 12 IA 4 mendongak mengangkat kepala mengenali dengan baik suara itu, sepersekian detik kemudian tiada lagi kantuk semua bersorak, "weyyy, al!" "asik! pak bos" "al balik al." "dari mana aja bro?" dan semacamnya terdengar dari sepenjuru kelas,

membuat tidak sedikit murid-murid kelas lain pada menongolkan kepala dari jendela kelasnya bak supir bajaj cari tumpangan, sambil berteriak "alkash balik woy!" atau "nggak sepi lagi!" "si motor hitam balik! Gue pinjem ya" "kampret, gue kangen bos!" dn sebagainya, membuat beberapa guru pula yang tengah mengajar dikelas yang selantai dengan kelas al pun keluar untuk melihat orang yang membuat keonaran tersebut dengan berbagai ekspresi, ada yang marah-marah, ada yang seperti ingin menangis jengkel, ada yang pasrah saja.

Melihat hal ini membuat alkash senyum-senyum geli melihat tingkah para gurunya dan teman-teman yang kelasnya berbeda maupun yang sama dengannya, al pun mengangkat telunjuknya dan dekatkan ke mulutnya "ssttttt" ucapnya pelann abis percuma diucapkan keras-keras abis suara ntar lagian besaran suara mereka, "belajar sana biar pinter semuanya." Dengan menggerakkan tangan bak menyuruh pergi, tak lama kemudian pelan-pelan suara hiruk pikuk itupun mereda,

Al pun mengalihkan pandangan ke dalam kelasnya sendiri, mencari sosok aldo yang di dapati menatap bak penuh haru kepadanya dan roli yang tersenyum 1000 watt, al hanya mengerutkan kening dan hidungnya menandakan jijiknya ia dengan tatapan kedua sahabat karibnya itu.

"ehmmm.." kode si pak yono. Alpun mengalihkan perhatiannya ke pak yono, "ngapain kamu disini?" kata pak yono jengkel, sesi mengajarnya di ganggu.

"kan mau belajar pak, masa iya mau dongeng?" tanya al sambil tersenyum kecil tangannya dia letakkan di belakang badannya dengan sikap istirahat namun santai.

"kamu sudah melapor sama wali kelasmu? Kamu kenapa tidak di DO sih?!" seru pak yono kesal kumisnya yang tebal menenggelamkan mulutnya yang memberenggut.

Membuat al menawarkan dikulum, "udah pak, pas liat saya dia langsung terharu banget pak, langsung berurai air mata, langsung nunduk nggak liat saya, kayaknya karena bahagia banget dia jadi begitu pak salting gitu ke saya, saya juga langsung salting, mau meluk tapi segan, ntar saya di kutuk jadi pithecantropus lagi pak, meluk sembarangan." Jawab al ngasal.

people called it love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang