part 20 (a decision)

791 20 7
                                    

readers, karena saya dikasi banya vote di part terakhir sy update cepet ini, silahkan yaa dinikmati part 20

dont forget to comment!

xx :)

------------------------

"before you judge someone, put your place in their shoes, and maybe then you'll understand why they do what they did"

Setelah kejadian di taman sisa jam istirahat sampai jam pelajaran terakhir di pakai yala dengan merenung binti menghayal dalam diam, hatinya tak tenang, tami yang notabene teman sebangkunya bukan tidak menyadari perubahan yala tapi dia tidak bisa apa-apa maupun mendesak lebih lanjut karena tiap kali tami tanya ada apa, yala hanya menjawab main-main dan sekenanya, "nggak ada apa-apa tam, gue cuma blum makan coklat aja beberapa hari ini."

tami tau yala mengada-ngada aja tapi mau buat apa lagi dia? yala belum ikhlas berbagi, masa iya harus di todong pisau sahabatnya itu hanya karena dia penasaran?

alhasil selama pelajaran berlangsung yala tidak konsen dan ibu minah, ibu guru sosiologi yang-galak-enggak-tapi-cerewet-iya itu memerhatikan gelagat yala yang terus saja seperti tidak pada tempatnya, beberapakali yala dia memberi yala pertanyaan asal oleh bu minah dan tidak ada yang dijawabnya dengan benar, lalu tugas hari itu pun yang harus selesai dan langsung di kumpul tidak dia kerjakan sedikitpun, padahal bu minah selalu menandai yala sebagai salah satu murid favoritrnya di kelas 10,

"nayala, saya tidak mau mencampuri masalah apa yang sedang berputar-putar di kepalamu, tapi untuk itu pulang sekolah nanti kamu ke ruang guru, temukan sedikit...emm..ketenangan disana kerjakan esaimu disana ya, untukmu saya tambah jadi 3 setengah halaman kertas pholio minimal oke? oh ya dan sebelum pulang tolong yah, si mang dadang tidak masuk hari ini jadi kamu tolong bersihkan meja saya ya, nak?" yala hanya menghela napas malu, jengkel, ngeri dan pasrah menerima hukumannya,

jadilah pulang sekolah yala sudah mantengin meja bu minah, awalnya tami menemani sembari mengorek-ngorek petunjuk apa yang mebuat pikiran yala muter-muter disaat yang tidak tepat mengakibatkan dirinya sendiri menerima hukuman nggak funky bgtu tapi yala bersikeras untuk tidak memberitahu dan mengarang cerita asal-asalan yang makin meyakinkan tami bahwa sahabatnya itu menyembunyikan sesuatu, namun mamanya tiba-tiba menelephone memintanya cepat pulang karena acara keluarga yang tami sendiri lupa, jadilah yala sendiri mengerjakan esainya dengan tenang,

jam menunjukkan pukul 17.17 saat yala selesai menuliskan esainya tergoda beberapa kali untuk pulang lebih cepat dan mengerjakan hukumannya di rumah, toh mang dadang si cleaning service yang biasa pulang paling akhir nggak ada buat ngawasin dia tapi yala nggak mau ngambil resiko karena bu minah itu terkenal sebagai guru paling rajin-datang-cepat,

gosip dari teman kelasnya rimo yang kerajinan suka dateng pagi itu,

rimo dateng jam 5.45 bu minah udah ada, padahal walaupun sekolah masih sepi tapi dari sedikit orang yang baru dateng itu didominalisir oleh para satpam dan cleaning service lalu, rimo nguji lagi sekali dateng jam 5 lewat dikit langit masih gelap lampu sekolah aja masih banyak yang nyala nggak ada orang yang lalu-lalang kecuali pak satpam depan yang megang kunci sekolah, tapi katanya betapa kaget dia saat melihat mobil tua antik bu minah sudah bertengger manis di parkiran khusus guru, jadi kalo yala berani gamebling sama nasib besok, biar nggak ketahuan yala harus dateng buat naro tugasnya doang itu aja jam brapa? Jam 3 pagi? Kayak orang mau saur?

Setelah itu yala membersihkan meja bu minah, yang sepertinya menjadi gudang buku sosiologi dadakan, buku-buku yang betebaran di rapikannya, kertas-kertas di susun rapi, alat tulis di singkirkan lalu terakhir meletakkan kertas tugas esainya di tengah-tengah meja kacany yang yala letakkan di atasnya pemberat agar tidak tertiup angin,

people called it love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang