part 24 - come back

99 7 1
                                    

"every time i meet you it's like the first time, the way my heart'sbeating , the way i'm catching my breath, and all, that's why i just like to meet you all over again from time to time"-anonymous

Hai readers, maafff lama ya baru update? 2 tahun ya? Sorry yaa lagi sibuk-sibuknya kuliah maaf banget, makasih udah setia menunggu, aku nggak bisa janji tiap hari update tp bakal aku usahain nggak lama kaya kemaren-kemaren abis kemaren stuck bener di kuliah.. Sering bnget kayak mau lanjutin tapi idenya masih ngambang gituuu maaf yaaa

Enough about me now here is to al, yala, roli and for old good days..

Regards,

Dya.

------------------------------------

4 hari. Itu jumlah hari yala tidak melihat alkash dimanapun matanya available untuk mencari sosok cowok itu, which is gedung A, beserta kantinnya, lapangan basket, bola kaki, tenes, taman sekolah, parkiran pun nihil terhapus bersih dari keberadaan sosok cowok itu. Ya, teman-temannya masih terlihat kumpul bersama namun tidak sesering jika ada alkash ditengah-tengah mereka.

Dan itu membuatnya khawatir, pikirannya mulai di selimuti dengan perkiraan-perkiraan jelek, bagaimana jika cowok itu tidak masuk karena dia berantem lagi di suatu tempat? bagaimana kalo sekarang dia lagi terbaring di rumah sakit tanpa ada yang tau? Aaaaa! Yala bisa gila, maka sejak hari kedua dia tidak melihat sosok alkash dimanapun yang masih aman untuknya mencari, sengaja ia menjadi volunteer tiap kali salah seorang guru meminta bantuan agar tumpukan buku PR dibawakan ke ruang guru lah, atau seperti bantu membawakan makanan bu ije si guru sejarah yang telah di pesannya dari kantin kelas 10 lah dan sebagainya hanya agar dapat keluar sedikit dari zona aman untuk mencari sosok alkash atau mencoba mendengar obrolan guru-guru kali-kali ada saja tentang al yang dapat mebuatnya sedikit lega, namun nama al seperti terlalu tabu atau sudah membuat para guru capek untuk menyebutkannya sampai-sampai tak pernah sekalipun yala mendengar nama itu disebut dalam ruang guru.

Ruang guru yang letaknya melintas nyambung dari gedung A melewati B sampai ke gedung C menjadi satu-satunya alasan dia dapat meninggalkan sedikit zona aman gedung A, dan mencari sekilas dan cepat sosok alkash melalui zona netral itu, tiap kali dia berada di ruang guru dia akan dengan cepat menelengkan kepala dan pandangannya ke gedung C dan lalu menusuk ke kelas alkash tapi kadang hanya roli atau aldo yang dia dapati sedang mengobrol atau hanya sekedar berdiri di depan kelasnya. Ingin rasanya dia bertanya pada roli, namun dia sesang mencoba menghindari cowok itu, ingin bertanya kepada aldo tapi rasanya risih dia tidak pernah sekalipun berbicara padanya, masa iya dateng-dateng langsung kayak, halo kak, mo nanya dong kak alkashnya dimana ya? Kok nggak pernah keliatan lagi sih?, kan ganjen namanya, dia akui dia mengagumi al mungkin lebih dari sekedar kagum, perasaannya tidak dapat dia ukur masih tertutup oleh rasa cemas, tapi dia tidak ingin seperti fans-fans al, dia hanya ingin mencari tau kabar al saja.

Atau kadang sengaja dia meneraktir mela temannya yang up to date terhadap gosip-gosip hanya untuk dengan halus agar tidak menimbulkan kecurigaan ia menggali kabar-kabar terbaru kali saja dia mengetahui sesuatu tentang keberadaan al atau apapun yang menyangkut al, tapi semua itu nihil tidak membuahkan hasil, keberadaan al bak terhapus dari sekolah itu.

Hari ke 5, yala memasuki gerbang dengan gontai, padahal semalam ia telah membulatkan tekad bahwa ia tak akan lagi mencoba mencari tau keberadaan al, karena dia tau akan useless dia dan hanya akan menambak kekhawatirannya saja dia hanya harus percaya bahwa dimanapun dan sedang apapun al, dia baik-baik saja. Namun begitu turun dari angkot di dekat parkiran luar yang berada beberapa puluh meter jauhnya dari gerbang utama matanya langsung memandangi parkiran luar mencari motor hitam khasnya al di tempat singgasananya tapi tempat itu kosong.

people called it love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang