part 4 ( well, i take it back mos is something )

1.5K 9 0
                                    

chapter 4

Setelah lama berdiam diri di lala landnya akhirnya yala tersadar karena kehausan tapi yala tau dirinya tidak boleh bergerak walaupun cuma untuk merubah posisinya karena yala tau banget dia terus-terusan di awasi oleh beberapa prajuritnya lita, yang sedang ngerumpi sambil ngemil-ngemil di pinggir lapangan.

Yala hanya bisa nelan ludah sambil ngeliatin. Gara-gara cepet-cepet tadi pagi yala lupa memakai jam tangannya jadi alhasil dia nggak tau sudah berapa lama dia berada dalam neraka buatan lita ini.

Dia akhirnya mencapai ambang batas ketahanannya, tapi karena sudah lemas dan kakinya juga udah mati rasa dengan gaya duduk bersilanya, yala memilih tidak bergerak hanya menutup matanya dan menundukkan kepalanya lebih dalam agar terhidar dari sengatan matahari.

Penyiksaan itu sudah terasa seperti bertahun-tahun lamanya bagi yala dan tiba-tiba dia merasa sengatan matahari tidak lagi menyorotinya, namun lelah membuatnya berat sekali hanya untuk mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang sudah berbaik hati menghalau belaian sinar matahari yang di peruntukkan untuknya.

" wah, lo emang bego nih apa mau mecahin rekor sih? ngapain lo berjemur di tengah siang bolong begini?!" tanya orang itu dengan nada kasar namun ada terselip nada geli.

Mendengar suaranya yang maskulin dan entah kenapa yala rasa sedikit familiar juga melihat sebatas celananya yang tidak di gulung sebetis juga tidak memakai sendal jepit dan tangannya tidak ada kutex yang di gunakan seluruh anak cowok kelas sepuluh sebagai properti MOS mereka, yala menduga cowok ini bukan seangkatannya.

Jadi yala memutuskan untuk bersikap sopan saat menjawab pertanyaannya.

"saya di hukum kak, gara-gara terlambat dateng." jawab yala pelan dan kepalanya pun masih tertunduk.

"hmm.. Pasti kerjaannye si lita nih, ck. Elo sih udah cewek, anak baru pula jangan sok-sok langgar aturan deh, gue sih cuma kasih tau aja, nggak ada maksud lain, cuma inget, sekolah di manapun itu pasti selalu punya sifat kesenioritasan, lo berulah, bisa nggak selamat!" kata cowok itu.

Yala tidak menjawab tapi dia mendengarkan dan menurutnya kalo si cowok manggil lita cuma namanya aja, nggak pake embel-embel 'kak' pastinya dia juga seangkatan sama lita which means dia juga kelas dua belas.

Karena nggak ada tanda-tanda cewek di depannya bakal respon kata-katanya dan dia juga udah kasian sama anak baru itu yang dari tadi pagi dia perhatiin -dari gedung C khusus kelas dua belas itu- nggak begerak-begerak cuma kepalanya aja yang oleng-oleng kayak bisa ambruk kapan aja.

Akhirnya dia menarik tangan yala agar berdiri namun yala menepis tangan cowok itu dan menggeleng, takut kalo nanti dia bergerak hukumannya malah di tambah.

"ck! Udah deh nggak usah sok kuat! lo mau dehidrasi banget apa gara-gara hukuman lo ini?!" tanyanya lebih merujuk ke bentakkan.

Yala tidak menjawab hanya menggeleng pelan masih dengan kepala tertunduk sehingga rambutn panjangnyang di iket-iket lucu itu menutupi sisi-sisi wajahnya.

"ck! nggak usah ngeyel lo, ini gue tolongin lo nggak usah takut! kalo lita marah gue yang ngurus!"

katanya dan tiba-tiba saja mengangkat yala dengan bridal style sontak yala memeluk leher cowok itu dan saat dia mengangkat kepalanya untuk protes.

Entah tuhan kasihan dengan harinya yang dari awal udah buruk banget apa dia dapet rejeki nomplok, cowok yang mengangkatnya itu adalah orang yang sama dengan yang hampir nabrak dia tadi pagi!

ya tuhan kalo sempamanya butuh gue di jemur berjam-jam buat dapet hadiah kayak gini, gue rela di jemur lagi asalkan mendung tapi, hehhe.. Katanya dalam hati.

---------------------------

gimanaaaa?? sukaa nggak?

comment....

people called it love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang