22. BAZAR SMA METEOR DAN ADU PERASAAN

132 18 147
                                    

Hai semua!!!

Langit update!

Jam berapa kalian baca part ini?

Part ini adalah part yang paling aku tunggu-tunggu. Seneng akhirnya bisa sampai disini💖💖💖

Penuhi setiap paragraf dengan komentar kalian ya!!!

Happy Reading!

"Seberat apapun masalahmu, tersenyumlah dan syukuri hidupmu!"— Ibu Negara Lionerz dan Wolfin.

"Aku mengenalmu tanpa sengaja dan mengagumimu secara tiba-tiba."— Langit Sebastian Bratadirkasa.

"Kagum itu punya peran untuk mendorong kita agar dapat mencapai sebuah pencapaian sempurna."— Aldan Wiraga Alexon.

"Jatuh cinta itu bukan teori. Rumus manapun tidak akan mampu menyelesaikannya."— Dirga Prasetya Sanugraha.

Suara burung berkicau mendominasi pagi hari yang cerah ini. Semua siswa-siswi SMA Meteor sibuk menata stand Bazar masing-masing kelas. Bazar tahun ini tak kalah meriah dari Bazar tahun sebelumnya. Selain SMA Meteor, banyak siswa-siswi dari sekolah lain datang ke sekolah untuk menyaksikan kehebohan Bazar tahun ini.

Dengan demikian keamanan pun ikut diperketat, petugas keamanan tentu dari pihak panitia OSIS, bukan hanya itu,  Langit menurunkan beberapa anggotanya untuk ikut berjaga-jaga di pos keamanan.

"Depan, samping, belakang udah aman semua," ujar Aldan memberi tahu.

"Lingga dan teman-temannya jaga dimana?" tanya Langit.

"Jaga di belakang, nanti gantian sama anggota yang lain," jawab Ravin.

"Lo masuk Lang! Nggak perlu ikut jaga," pinta Dirga. Mereka sedang berjaga di depan, mengamati setiap orang yang masuk ke dalam.

Langit menyeritkan dahinya, tak mengerti apa maksud dari ucapan Dirga.

"Akan ada banyak anak sekolah lain yang datang ke sini, termasuk anak SMA Angkasa," Adeni mengerti mengapa Dirga meminta Langit masuk dan tak perlu berjaga di depan.

"Kita tuan rumah kenapa kita yang takut? Lucu banget dah!" Bayu benar! SMA Meteor adalah tuan rumah, untuk apa takut di rumah sendiri?

"Selama mereka diem, singa tidak akan bertindak!" Langit memberikan senyum memantulkannya.

*****

Aretta sedang sibuk dengan persiapan bersama Perfect Band. Tentu saja Aretta berdandan untuk hari ini, ia meminta tolong Selena dan Kayla membantu bersiap. Aretta tak sepandai itu dalam berias, ia tau Selena dan Kayla ahli dalam bidang ini.

"Gue gak butuh alat make up sebanyak ini kali Sel, Kay," Aretta sangat terkejut bukan main melihat hampir semua koleksi make up milik Selena dan Kayla disatukan di hadapannya.

"Gue gak butuh alat make up sebanyak ini kali Sel, Kay," Aretta sangat terkejut bukan main melihat hampir semua koleksi make up milik Selena dan Kayla disatukan di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit Sebastian BratadirkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang