17. SEMAKIN DEKAT ?

167 30 149
                                    

Hai semua💙

Gimana kabar kalian?

Siap mengobati rindu?

Isi semua paragraf dengan komentar kalian❤️

Happy Reading!

"Selalu ada cara untuk didekatkan, kala menjauh menjadi hal utama."

Langit, Dirga, Mita, Aretta, Selena dan Karessa sedang bimbingan untuk LCC yang akan dilaksanakan satu minggu lagi. Mereka tidak ada banyak waktu untuk bersantai. Bu Renata dan Pak Wono pun sepakat untuk mengadakan bimbingan setiap pulang sekolah.

"Sepertinya jika mengandalkan pertemuan setelah pulang sekolah masih kurang untuk mempelajari semua materi," ujar Bu Renata.

"Melihat lomba yang semakin dekat, saya rasa waktu pelajaran kalian harus tersita untuk bimbingan, bagaimana pendapat kalian?" tanya Pak Wono.

"Itu artinya kita harus mengejar materi di kelas kalau seperti itu Pak," Selena paling tidak suka jika harus mengejar materi di kelas, apalagi satu hari ada lima mapel yang harus ia kebut. Sangat tidak suka!

"Bagaimana kalau mengambil dua jam terakhir pelajaran Pak? Itu tidak akan membuat kami ketinggalan materi mapel yang lain," saran Karessa.

"Bisa saja bergitu Karessa, tapi kita hanya memiliki lima pertemuan lagi. Sedangkan bab yang kalian pelajari baru tiga." Bu Renata sangat menginginkan mereka bisa memperoleh kemenagan.

"Masih ada weekand Bu, kami bisa mempelajari materi yang belum dibahas," ujar Dirga.

"Apa kalian yakin bisa mempelajari materi itu sendiri-sendiri? Terutama kamu Langit," tanya Pak Wono.

"Kenapa jadi saya, Pak?" tanya balik Langit.

"Kamu ini kan kerjaanya bikin masalah-berantem-nongkrong, mana mungkin libur kamu mau belajar," ucap Bu Renata yang hafal betul kebiasaan Langit. Hari sekolah saja tidak belajar bagimana dengan hari libur? Semakin tidak belajar kan Lang?

"Lalu bagaimana, Bu?" tanya Mita.

Aretta tidak berniat memberikan saran apapun ia memilih diam dan mengikuti keputusan. Disisi lain nampaknya Selena sedang berfikir keras mencari jalan keluar dari masalah yang sedang di hadapi.

"Saya punya ide Bu, bagaimana kalau tambahan bimbingan diambil dua jam terakhir seperti saran Karessa dan untuk weekend kita adakan belajar bersama di rumah Aretta?" Saran cerdas dari Selena. Tunggu kenapa harus rumah Aretta?

"SELENA!" Aretta bergitu terkejut dengan ide Selena."Kenapa harus rumah gue? Kenapa gak rumah lo aja kan lo yang usul," sambungan Aretta.

"Salah sendiri dari tadi diem mulu, lagian rumah lo juga dekat. Bagaimana Pak, Bu?"

Inilah teman yang baik dan cerdas, siapa yang diam dia yang kena.

"Ibu setuju Selena, itu akan membuat Langit tidak melarikan diri dari tanggung jawabnya," Bu Renata bergitu menyayangi Langit sampai tak membiarkan ia lepas bergitu saja.

"Kalau Langit tidak datang, laporkan pada saya dan Bu Renata. Hari ini cukup sampai di sini kalian boleh pulang." Pak Wono dan Bu Renata keluar dari ruangan meninggalkan mereka berenam.

"Jangan rumah gue! Gue kan baru pindah, rumah Karessa aja gimana atau rumah Mita?" Aretta mencoba menegosiasi.

"Emang kenapa, Ta?" tanya Karessa.

"Kita juga bisa main sekalian di rumah lo," ujar Mita.

"Abang gue kalau weekend ada di rumah, nanti dia ganggu, gue gak enak sama kalian," kata Aretta.

Langit Sebastian BratadirkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang