15. LIONERZ : Comma or Period! (1)

173 42 116
                                    

HAI GUYS<3

LANGIT BALIK LAGI NIH❤️

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN<3

ISI SEMUA PARAGRAF DENGAN KOMENTAR KALIAN<3

HAPPY READING!!

"Terserah mau percaya atau tidak tapi ini garis hidupmu!"

"Langit Sebastian Bratadirkasa pemimpin Lionerz."

Kalimat itu masih terus terlintas di kepala Langit, seolah seperti musik yang terus diputar. Terdengar sangat memaksa dan memerintah.

"Lo terima tawaran bang Baron Lang?" Aldan sama terkejutnya, tidak mungkin jika dalam hitungan detik seorang Langit bisa berubah pikiran secepat ini.

Masih diam mematung tanpa ada niatan untuk menjawab. Jika mereka terkejut, bagaimana dengan Langit sendiri?

"Kalau lo udah terima tawaran Bang Baron, kenapa lo gak cerita sama kita?" tanya Ravin, ini bukan Langit. Langit selalu bercerita apapun itu meski banyak hal yang masih ingin Langit sembunyikan.

Dirga masih tak mengerti bagaimana bisa Langit mengambil keputusan saat dia tak mengenali dirinya sendiri, "Lo yakin keputusan ini benar?"

"Jawab Lang! Kita butuh penjelasan lu!" Adeni jadi kesal sendiri jika kadar kedinginan Langit naik seperti saat ini.

"Lang, gue selalu dukung apapun keputusan lu, tapi kali ini gue ragu, apa mungkin seorang Langit bisa ambil keputusan sebesar ini tanpa bilang ke kita?" Baru kali ini Bayu bisa bersikap serius. Tingkatkan lagi Bayu!

Mereka tidak tau, bukan Langit yang mengambil keputusan ini, tapi Bang Baron yang memutuskan semuanya SENDIRI!

"Kalian pikir gue mau? Kalian pikir gue yang ambil keputusan itu? Kalau emang iya, udah dari dulu gue ambil! Tapi lihat, bahkan sampai detik ini, gue masih gak percaya bang Baron bilang kaya gitu. Masih mikir gue yang ambil keputusan?!!" teriak Langit, emosinya sudah tak terkendali. Susah payah ia tahan sejak tadi dan pecah juga di depan mereka.

Mulut mereka tertutup rapat. Jadi secara tidak langsung bang Baron memaksa Langit?

"Malam ini lu bakal datang ke basecamp utama?" tanya Aldan. Langit tak pernah menolak jika diminta untuk datang ke basecamp tapi apa mungkin dia akan datang? Apalagi dia tau hal apa yang akan terjadi di sana.

"Pura-pura sakit aja lu Lang, biar kaga ke sana, kaga mau gue kalau ceritanya kaya gini," ucap Bayu. Baru juga dipuji penyakit mengada-ngadanya kambuh lagi.

Bayu sejak awal sudah sependapat dengan Langit. Ia tau beban seorang Ketua itu tidaklah mudah, ditambah bang Baron lebih sering memantau angkatan Langit ketimbang angkatan lain.

"Kaga usah pura-pura sakit, Lalang udah sakit dari dulu Bay," balas Ravin.

"Kenapa gak lo tolak lagi tadi Lang?" tanya Adeni. Sebenarnya ia tau akan dijawab seperti apa oleh Langit, tak ada salah bukan bertanya meski tau jawaban yang di berikan seperti apa?

"Bukannya dari dulu Langit udah nolak, Den?" Pertanyan retoris yang dikeluarkan Dirga membuat Langit menatap semua teman-temannya. Tatapan seolah meminta jawaban atas masalah ini.

"Apa ini hukuman buat gue?" Pertanyaan Langit membuat kelimanya menatap Langit seolah bertanya maksud lu?

"Mungkin ini hukuman karena gue udah bikin semua orang menderita, bahkan bikin adik gue meninggal, sejak saat itu Tuhan gak mengizinkan gue bahagia." Hancur sudah pertahanan Langit selama ini. Sekuat tenaga ia sembunyikan rasa sakit dari semua orang dan kini hancur di depan sahabatnya.

Langit Sebastian BratadirkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang