Waktu menunjukkan pukul 06:30 pagi, Raja dengan motor hitamnya kini sudah memasuki kawasan SMA Merpati, tempat pemuda itu bersekolah sejak enam bulan lalu. Kini ia memarkirkan sepeda motornya di area parkir yang cukup sepi karena hari masih terbilang pagi.
Dengan menyugar rambutnya ke belakang, pemuda itu mencoba membuat pesonanya seolah menggebu-gebu. Bahkan jiwa tengilnya mulai bergejolak ketika dua orang siswi kelas 10 melewati tempatnya berdiri dengan langkah yang malu-malu.
"Pagi, Kak Raja," sapa salah satu siswi itu.
Raja melirik gadis itu seraya memasang senyum mematikan. "Pagi juga, Cantik." Begitu balasnya.
Dengan menahan teriakan, kedua siswi itu berlari kegirangan ke arah kantin setelah melihat pesona jiwa pucekboy seorang Raja.
"Baper tanggung jawab sia, budak batur!" sosor seseorang seraya menepuk bahu Raja.
Andra, Andra Syahreza lebih tepatnya. Si anak dengan nilai rata-rata tapi paling jago urusan percaya diri itu adalah salah satu teman dekat Raja sejak ia memasuki SMA Merpati sebagai siswa baru. Pemuda asal sunda tersebut selalu menjadi sumber kehangatan di antara ketiga teman Raja karena sikap riangnya.
Dengan menggantungkan helm yang masih di tangannya ke atas spion, Raja berbalik ke arah Andra.
"Nggak, lah. Kalo baper juga tinggal gue bilang, 'maaf aku terlalu astaghfirullah untuk kamu yang naudzubillah', selesai." Pemuda itu menjawab dengan entengnya.
"Skip bangsat," semprot Andra seraya melenggang ke dalam sekolah diikuti Raja yang terkekeh kecil di belakangnya.
*
Sepanjang koridor yang terbilang masih sepi, sapaan demi sapaan tetap didapat oleh kedua pemuda itu, khususnya Raja.
Ya ... siapa yang tidak mengenal Raja di sekolah itu? Sejak masuk ke sekolah semester lalu, dirinya sudah terkenal sebagai siswa yang unggul. Banyak guru-guru yang mengagumi kepintarannya dan menceritakan ia kepada kelas-kelas lain sebagai inspirasi. Sehingga tak heran, banyak yang ingin dekat bahkan bersikap sok kenal dengannya.
"Anjir aing deket si Raja terlihat kentang sekali," ucap Andra kala menyadari bahwa sedari tadi baru satu sapaan yang terlontar pada dirinya. Sedangkan yang lain? Semua tertuju pada pemuda di sebelah, Raja.
"Memang," celetuk Raja, membuat Andra seketika menyesali kata-katanya.
"Dahlah."
*
Dengan Andra yang lebih dulu menduduki kursi, Raja justru berhenti di ambang pintu kelas lalu melempar tasnya tepat menimpa wajah Andra.
"Nitip, Dra! Gue kelupaan mau ke loker!"
Memutar bola matanya dan mendelik sinis, Andra menggeser tas itu hingga jatuh ke kursi di sampingnya. "Kelupaan, sih, kelupaan. Tapi naha beungeut aing nu jadi korban," umpatnya.
(... tapi kenapa wajahku yang jadi korban.)
*
Dengan mengandalkan langkah panjangnya, tak butuh waktu lama untuk Raja sampai ke loker siswa. Tak seperti tadi kala ia pertama kali sampai, kini sekolah sudah mulai dipenuhi para siswa.
Pemuda itu berjalan ke loker nomor 55 yang ia miliki sejak masuk ke sekolah ini. Jemarinya bergerak mengambil kunci dari saku celana untuk membuka loker itu. Tujuan pemuda itu ke mari adalah untuk mengambil buku cetak sekaligus buku tugas fisika. Bukan apa-apa, kemarin sore ia lupa untuk mengambil buku itu, padahal ada tugas yang harus ia kumpulkan hari ini.
Pelupa memang.
Tangan pemuda itu merogoh loker lebih dalam, sebab netranya menangkap buku cetak ada di bagian dalam. Setelah beberapa menit di hadapan loker, akhirnya ia mendapatkan yang ia inginkan.
Namun hendak kembali ke kelas secepatnya, ia malah menabrak seorang siswi ketika berbalik. Sepertinya siswi itu pemilik loker 45, loker yang berada tepat di depan nomor 55.
"Eh maaf-maaf, gue nggak sengaja."
Refleks pemuda itu mengatakannya tanpa melirik sang empu, lantas berlalu kala ia melihat jam hanya tertinggal dua puluh menit waktu sebelum bel berbunyi. Ia harus menyelesaikan tugas itu secepatnya.
"Buru-buru banget, sih?"
• [ T B C ] •
ngga panjang ya? ehe.
anw, bcus this story is presented to my bestie boy, nomor loker 55 diambil dari tanggal ulang tahunnya, 5 Mei. hope u like it brow, hahahah! one more happy birthday from me!(lol it has been one year since i made this story and still no ending, hiks)
sorry for typo/'s
thx n see u next,
w love, navi scheera.on IG:
navischeera & nvllrchiCreated: May 7, 2021.
Published: May 5, 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ain't Gonna Fine | ON GOING
Teen Fiction[ Teen Fiction - Life Story ] Ini tentang ia yang pandai menyembunyikan, sehingga tidak ada orang lain yang dapat melihat semua derita yang ia rasakan. Sejujurnya ia ingin mengungkapkan, tapi sosok yang tepat belum juga ia temukan. Entah ia tak meny...