KALAU MAU SUKSES JANGAN COPY PASTE ⚠️
FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️
[ SPIN ON ] #JUHAR SERIES 2
SPIRITUAL | ROMANCE | MISTERI | ACTION
ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ᴛᴀᴋᴅɪʀ ᴍᴇɴʏᴀᴛᴜᴋᴀɴ ᴛɪɢᴀ ᴘᴇʀᴀsᴀᴀɴ. -ʜᴀᴅsᴀ
Bagaimana jadinya kalau tiga orang yang terlibat dalam persahabatan ha...
Ternyata semesta itu senangnya bercanda ya. Aku ingin dia tapi dia nya menginginkan yang lain.
—Adrea Ardani.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
05. KEINGINAN DAN KENYATAAN.
Suasana di dalam kelas 12 IPS 8 lantai empat paling pojok begitu gaduh dan berisik apalagi isinya anak cowok semua yang tidak lain anak-anak Juhar. Kursi mereka pojokan ke setiap pinggiran dinding hingga ditengah-tengah kosong. Hari ini mereka senang bukan main saat mengetahui guru mata pelajaran yang ke enam tidak masuk plus tidak meninggalkan tugas.
Ian memunguti sampah-sampah besar menggunakan keranjang sampah, Sultan menghapus papan tulis, Fauzi membereskan taplak meja, Jero dan Esa menempelkan kembali pajangan-pajangan yang copot seperti jadwal pelajaran, jadwal piket dan struktur kelas. Anak-anak Juhar lainnya menutup jendela dan gorden sementara Algis berdiri di depan pintu memastikan bahwa guru-guru tidak mengetahui bahwa kelas mereka sedang kosong.
Haidar dan Geri mendapat jatah menyapu dengan Saga yang mengepel. Mereka semua sengaja melakukan ini agar bisa tiduran di lantai apalagi mata pelajaran kali ini sampai bell pulang berbunyi. Selesai semuanya Algis menutup pintu kelas, mengunci pintu dari dalam membuat ruang kelas terlihat lebih gelap hanya ada cahaya yang masuk dari ventilasi udara.
Anak-anak Juhar mengambil posisi masing-masing untuk tiduran. Algis melempar tas ransel nya ke samping Saga yang sudah tiduran, dia melompat hingga menindihi sedikit tubuh abangnya.
"Sakit dek, lo bisa pelan-pelan kaga si," omel Saga.
"Gak bisa, soalnya gue tipe orang yang gak suka pelan-pelan," balas Algis, dia melipat tas ranselnya untuknya jadikan bantalan seperti abangnya. "Bang kalau udah bunyi bell pulang bangunin gue ya."
"Hm," deham Saga.
Algis memiringkan tubuhnya menghadap Saga, mukanya ia tutup dengan jaket hitam Juhar. Begitupun dengan anak-anak Juhar lain, ada yang menutup wajahnya dengan jaket, lengan, dan juga buku tulis.
"Woi gue mau nanya dah sama lo semua." Haidar melipat kedua tangannya untuk dijadikan bantalan, menatap ventilasi udara yang sedikit memunculkan cahaya. "Bukan nanya sih lebih tepatnya pendapat lo semua."
