HADSA | 21

5.5K 433 1.6K
                                    

HI, HADSAVERS-!
Gimana perasaan hari ini?

Buat yang lagi menjalani PAS, ditugaskan laporan, dan juga pekerjaan semoga selalu dipermudah yaa. Jangan lupa awali dengan Bismillah biar hasilnya jadi Alhamdulillah. Semangaaaat<3

💖 Terimakasih support system nya 💖
NO KOMEN NO NEXT

🙈 SESUAI PERINGATAN HAYOO 🙈

Jangan lupa pincet bintang biar bintangnya ramai kayak di langit 🚀

NOTE : 4,3K KATA
Tandai jika ada typo yaps 🚧

HAPPY READING
DniarDniar

21. BOLEH?

Di kelas 12 IPS 8 jam pelajaran keempat diisi pelajaran bahasa Indonesia. Bu Leli masih menggantikan guru bahasa Indonesia yang sedang mengambil cuti pasca lahiran.

Kali ini Bu Leli lebih bersahabat, sedari tadi guru berseragam dinas itu mengajak ngobrol muridnya. Anak Juhar tentu senang, kapan lagi bisa bertukar cerita dengan guru kesayangan. Meskipun selama ini Bu Leli sering marah-marah tapi mereka tahu itu bentuk kasih sayang.

"Ibu tuh seneng banget lihat kalian yang sekarang, adem ayem gak kayak semester kemarin. Kalau diingat-ingat semester kemarin tuh ya kepala ibu rasanya mau botak gara-gara mikirin kalian yang terus bermasalah. Mulut ibu rasanya sampe berbusa gara-gara ceramahin kalian. Terus juga kuping ibu bawaannya panas karena dikit-dikit denger kabar tawuran. Huh! Tapi sekarang ibu senang kalian tidak lagi seperti dulu."

"Diam bagi Juhar bukan berarti tenang Bu." Haidar bersuara.

"Ibu salah besar." Ian menaruh kasar Tipe-X diatas meja, "Justru yang harus di waspadai itu yang diam. Karena gak tahu kapan dia akan berulah."

"Kalian mau berulah lagi!? Emangnya kalian gak takut!? Bukannya masalah dengan anak Kaljon sudah selesai?" tanya Bu Leli mengingat waktu anak Juhar dan anak Kaljon dikumpulkan lalu diberi nasehat juga ancaman oleh polisi dan Mentri pendidikan.

Menghentikan kegiatan mencoret-coret buku bagian belakang, Algis mendongak menatap guru didepan. "Juhar itu bagaikan air. Dia akan bergerak sebagaimana angin. Kalau anginnya pelan maka ombaknya pun pelan. Begitupun sebaliknya, jika anginnya kencang maka ombaknya pun besar dan bisa menghancurkan apapun yang ada didekatnya."

"Awalnya karena apa si sampai bisa ada permusuhan antara anak Juhar dan anak Kaljon?" Bu Leli jadi makin penasaran, ingin tahu lebih detail asal muasal kebencian antara dua geng di sekolah yang masih satu cabang itu. 

"Tragedi dua tahun lalu." Fauzi menyahut tanpa mengalihkan pandangan dari ikan cupang didalam botol beling yang berada diatas meja. Selesai mengerjakan tugas selagi Bu Leli bersahabat Fauzi memberi makan Fau tanpa perlu ngumpet-ngumpet.

Dari meja depan Bu Leli dapat menangkap raut kesedihan anak-anak Juhar setelah mendengar jawaban dari mulut Fauzi. Apalagi Algis selaku Abang dari Shadam. Cowok itu meletakkan pulpen di atas buku tulis padahal tadi sangat bersemangat mencoret-coret halaman belakang bukunya.

"Jika dua tahun lalu bisa diulang, apa yang ingin kalian lakukan?" Bu Leli iseng bertanya pada murid didepannya.

"Menggantikan Shadam!" kompak anak Juhar.

"Kalian siap mati!?" Bu Leli tidak percaya pada anak-anak Juhar.

"Siap!" Lagi, anak Juhar menjawab serentak.

HADSA | Nikah SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang