Sesampainya di rumah sakit Jisoo segera diperiksa oleh dokter, sedangkan Jenny menunggunya di luar ruang pemeriksaan. Wanita itu menggenggam ponsel sambil melihat nomor Sehun. Jenny ingin sekali memberitahu Sehun, namun disisi lain Jisoo melarangnya.
"Aku sangat membenci situasi seperti ini." Jenny memejamkan matanya dan akhirnya memilih untuk diam lalu menutup ponselnya.
Jenny melihat jam tangannya. Sudah 30 menit Jisoo berada didalam. Namun belum juga keluar. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan Jenny segera mengangkat panggilan yang ternyata dari Baekhyun.
"Yeoboseyo?"
['Eodiga? Kau bilang akan kesini setelah bertemu Jisoo. Apa kalian belum selesai?']
Jenny menghela napasnya. "Mianhae. Aku ada di rumah sakit."
['Mwo?! Eodi apa?! Neo gwaenchana?!']
Jenny sedikit menjauhkan ponselnya ketika Baekhyun berteriak karena khawatir. "Aishh... Bukan aku. Tapi Jisoo."
['Han Jisoo? Wae geurae?!']
"Entahlah aku juga tidak tahu tapi setelah kami makan siang Jisoo sangat pucat dan hampir pingsan." Ujar Jenny menceritakan kronologi kejadian.
['Astaga! Apa Sehun sudah tahu? Apa dia sudah kesana?']
Jenny menghela napas. "Aniya. Jisoo melarangku memberitahu Sehun. Kau juga jangan memberitahunya karena Jisoo sendiri yang akan memberitahu Sehun. Mengerti?!"
Terdengar helaan napas kasar dari Baekhyun. ['Arasseo. Apa Jisoo baik-baik saja sekarang?']
"Aku tidak tahu. Jisoo masih diperiksa di dalam." Ucap Jenny sambil melihat pintu yang tidak ada tanda-tanda terbuka sedikitpun.
['Baiklah. Semoga Jisoo baik-baik saja.']
"Hmm." Jenny mengangguk kecil.
['Beritahu aku jika Jisoo sudah keluar.']
"Ne." Jenny menutup ponselnya dan tak lama kemudian pintunya terbuka. Namun bukan Jisoo yang membukanya, melainkan seorang perawat.
"Sonnim, Anda bisa masuk ke dalam." Ucap perawat itu memberitahu.
Wanita bermarga Kim itu mengernyit. "Masuk?" Gumam Jenny. Karena saking khawatirnya dengan Jisoo, ia segera masuk dan melihat Jisoo yang terbaring dengan selang infus ditemani oleh seorang dokter.
"Jisoo-ya! Wae geurae? Eodi apa?" Tanya Jenny cepat. Apa kondisi Jisoo parah? Kenapa harus diinfus? Apa jangan-jangan Jisoo keracunan makanan?
Bukannya menjawab Jisoo malah tersenyum. Dokter yang sedang mengatur jalannya cairan infus itu juga turut menyunggingkan senyumnya.
"Ya! Jawab aku, Han Jisoo!"
Jisoo meraih tangan Jenny. "Gwaenchana. Aku__"
"Gwaenchana? Apa kau tak mengaca bagaimana pucatnya wajahmu? Kau bilang itu tidak apa-apa?! Lihat tanganmu! Jika kau baik-baik saja, kau tidak perlu mendapatkan infus seperti ini!" Jenny jika sudah menyangkut kesehatan memang seperti ini. Jenny merupakan orang kedua yang paling khawatir setelah Sehun ketika mendengar Jisoo sakit.
"Dengarkan dulu. Aku bahkan belum selesai bicara. Kenapa marah-marah?" Jisoo dengan tenang membalas kekesalan Jenny.
"Tentu saja aku marah! Kau seperti ini pasti karena__"
"Karena Nyonya Han kelelahan dan stress, jadi kandungannya terpengaruh." Potong sang dokter.
"Kenapa kau bisa stress hingga kandunganmu... kandunganmu?" Jenny seketika terlihat seperti orang bodoh ketika mencerna kalimatnya sendiri. Sedangkan Jisoo menahan tawanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
'Oh' My Husband
RomanceSequel I'm Falling You SKINSHIP TERSEBAR!!! ↓↓↓↓ 'Inilah keluargaku. Akan kulakukan apapun demi menjaga suami dan anak-anakku begitupun keharmonisan rumah tangga ini.' _ Han Jisoo . 'Inilah keluarga kecilku. Keluarga yang selalu kuingat setiap kali...