3 » Seseorang dari Masa Lalu

759 77 62
                                    

Matahari bersinar terang, namun hawa dingin masih menyelimuti kota Incheon. Orang-orang berlalu lalang menyeberang jalan yang tidak terlalu padat kendaraan setelah keluar dari Bandara dan sekitarnya.

Chanyeol yang hendak menjemput sang kakak, tak sengaja melintasi seseorang yang tak asing baginya. Orang itu adalah perempuan dengan rambut panjang, memakai kacamata hitam, bermantel panjang berwarna soft, di sisi kirinya terdapat sebuah koper yang dipegangnya. Ia mencoba mengingat siapa orang itu namun tetap saja lupa. Nanti saja ia akan bertanya pada Sehun tentang teman lamanya itu.

Drrtttt.... Drrtttt....

Getaran panjang ponsel miliknya membangunkan lamunan Chanyeol. Pria itu segera menghentikan mobilnya. Lalu meraih ponselnya.

"Eo, nuna."

["Eodiga? Aku baru saja keluar."]

Chanyeol mengedarkan pandangannya, saat ini ia sudah berada di depan bandara. Oh! Itu dia! Ia melihat sang kakak -Park Yoora- bersama dengan Woojin, serta keponakannya.

"Eo, aku melihatmu. Aku akan menghampirimu, nuna." Ucap Chanyeol yang langsung mematikan panggilannya.

♡♡♡

Jisoo sampai di rumah sekitar pukul 3 sore setelah menjemput Soojin. Anak bungsunya itu pulang awal karena wali kelasnya melakukan rapat mendadak. Dan ini bisa Soojin manfaatkan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh seonsaengnim. Hanya tinggal menunggu sang ayah yang pulang dari kantor.

"Soojin-ah! Cuci tangan dan segera ganti bajumu!" Titah Jisoo setelah menutup pintu rumah.

"Ne~" bocah itu berlari masuk ke kamar dan menjalankan perintah yang ibunya berikan.

Jisoo mendudukan dirinya di sofa dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Sehun. Dering panjang pertama Sehun tidak mengangkatnya. Dan saat dering kedua terdengar suara Sehun yang menyapa pendengarannya.

["Ada apa, sayang?"]

Jisoo tersenyum mendengar suara berat sang suami. "Kau tidak lupa bukan? Soojin pulang awal karena wali kelasnya rapat secara mendadak."

["Ah~ Tentu saja tidak. Satu jam lagi aku akan segera pulang."] ucap Sehun.

"Arasseo. Jalga~" Jisoo mematikan panggilannya kemudian menggulung kemejanya dan berjalan menuju dapur.

Soojin keluar dari kamarnya setelah berganti baju sesuai perintah Jisoo. Ia menghampiri sang ibu yang selalu berkutat di dapur walau hanya sekilas bertanya apa yang ibunya itu lakukan.

"Eomma, mo halteyo?" Maksudnya adalah 'Eomma, mwo halkeyo?'

"Eomma sedang membuat kue mochi. Kau belum pernah coba bukan?" Jisoo menoleh kepada Soojin yang berusaha duduk di kursi serambi dapur. Lalu kembali fokus pada adonan yang sedang ia panaskan.

"Mochi? Syepeyti apa?" Tanya bocah bermata bulat itu setelah berhasil duduk.

Jisoo mengangkat adonan dan membaginya menjadi beberapa bagian untuk diberi warna. "Nanti kau akan tahu rasa dan bentuknya."

Soojin memperhatikan tangan sang ibu yang cekatan dalam membulatkan mochi setelah diberi isian kacang merah lalu dibalurkan ke tepung yang sudah disangrai. Ada warna pink, biru, kuning, dan hijau kue mochi yang dibuat Jisoo.

"Uwaahh, neomu ippeo." Soojin terpukau dengan warna-warni mochi yang menggunggah selera.

"Yeppeo? Soojin-ie joha?" Tanya Jisoo yang sudah menyelesaikan semua adonan mochi.

'Oh' My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang