9 » Mengerjai Sehun, tapi...

575 58 25
                                    

"Kau tahu fungsi dasi selain sebagai hiasan dan melengkapi penampilan?"

"Membunuh seseorang?"

Jisoo berdecak sebal. "Ya! Bisakah kau berpikir positif sedikit?!"

Masa iya dasi untuk membunuh seseorang? Tapi bisa juga sih. Tentu bukan itu jawaban yang diharapkan Jisoo.

Sehun tertawa ketika Jisoo mendengus sebal "Sebagai simbol individualisme?" Tebak Sehun.

Jisoo menggeleng sambil melihat dasi sang suami yang dipegangnya. "Bukan."

"Lalu?" Sehun mengernyit. Istrinya itu memberinya pertanyaan yang sederhana namun sulit untuk dijawab. Sehun benar-benar tidak bisa menjawabnya.

Wanita itu beralih memandang sang suami dengan tatapan yang sulit diartikan. Lalu bersiap memberi jawabannya.

Dan, jawabannya adalah...

Jisoo tiba-tiba menarik dasi Sehun mendekat padanya hingga jarak mereka sangat dekat.

"Ini jawabannya." Ucap sang istri. Mereka menatap satu sama lain.

Sehun tetap tidak tahu. Ini? Ini apa? Pria itu kemudian mengedipkan matanya bingung. "Apa?"

Tanpa basa-basi Jisoo dengan cepat menarik dasi Sehun lagi dan menciumnya. Jisoo memejamkan matanya, sedangkan Sehun terkejut dengan mata yang membulat menatap istrinya itu.

Jisoo melepaskan ciuman dan dasi suaminya itu. "Sekarang kau tahu?"

Ah~ Sehun tahu sekarang. Kenapa istrinya itu cerdas dalam membuatnya bungkam. Sehun menahan senyumnya menatap Jisoo yang juga kini tersipu. "Jadi... fungsi lain dari dasi adalah__"

Hap!!

Jisoo cepat-cepat menutup mulut Sehun dengan tangannya. Kemudian melepasnya dan merapikan dasi suaminya lagi. "Itu... Itu sebenarnya hanya spontanitas hehehe..." Kekeh sang istri di akhir kalimatnya.

Set!!

Sehun menggenggam pergelangan tangan Jisoo. "Spontanitas tapi kau sangat menghayati, sayang."

Jisoo mengedipkan matanya lucu ketika Sehun menatapnya tajam dan intens.

"Dari mana kau belajar merayu seperti itu?" Tanya Sehun memajukan badannya hingga Jisoo terus mencondongkan tubuhnya ke belakang.

Padahal wanita itu sudah terjepit antara Sehun dan juga meja yang menahan pinggangnya. Tapi dengan cepat Sehun menahan punggung istrinya itu.

'Mati aku! Sebenarnya itu tadi kan hanya bercanda!' Jisoo menyesal. Sangat menyesal. Pasti Sehun akan melakukan balas dendam.

"Itu benar-benar spontan. Aku hanya__"

"Hanya ingin menggodaku?" Potong Sehun cepat.

Jisoo kini menggeleng lucu. "A-ani. Maksudku__"

"Gwaenchanha. Aku menyukainya." Potong suaminya itu lagi.

Tanpa aba-aba Sehun mendekati ranum manis Jisoo hingga wanita itu sedikit kaget lalu menutup matanya. Namun mendadak Sehun menghentikan niatnya sebelum menyentuh bibir Jisoo, menatap istrinya itu dengan senyuman, kemudian beralih mengecup lama pipi sang istri.

"Good morning, my honey."

Jisoo membuka matanya, melihat Sehun yang sudah menatapnya. Lalu wanita itu tersenyum, menegakkan tubuhnya, dan mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami.

"Good morning, my husband." Bisik Jisoo kemudian memeluk Sehun erat.

Pagi yang indah mereka awali dengan saling berbagi kasih sayang.

'Oh' My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang