Pertemuan

984 19 0
                                    

Angin meniup begitu kencang,membuat rambut panjang nan indah gadis cantik yang sedang duduk disebuah taman berterbangan menutupi wajah manisnya.

Kejadian itu memicu pesona seorang pemuda tampan yang tak sengaja sedang melewati taman itu,ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis itu.Namun sangat disayangkan saat pemuda itu berhenti untuk menemuinya,tetapi gadis tersebut sudah tak ada ditempat.

Pemuda itu berdoa,agar keajaiban tuhan datang agar ia dapat berjumpa gadis itu kembali.

Pemuda itu akhirnya memutuskan meninggalkan tempat tersebut dan menuju ketempat tujuannya semula.

*****

"Nyari apa den Raka?,"Tanya pak supir pada pemuda itu.

Yah,nama pemuda itu tak lain adalah Raka Adipati,pemuda berusia 18 tahun,dan memiliki postur tubuh yang tak terlalu tinggi.

"Hah...oh itu tadi saya mau nyamperin orang,tapi pas saya deketin orang itu udah pergi duluan,"Jawab Raka.

"Tuan punya temen disini?,"Tanya Pak supir itu lagi.

"Bukan...udah pak ayo!,takut Bunda sama papi nyariin,"Ucapnya memberi tahu agar pak supir segera menjalankan mobilnya.

*****

Diperjalanan menuju rumahnya,Raka terus menerus memikirkan gadis yang tadi ia lihat,baru pertama kali ini ia benar-benar terpesona oleh seorang gadis.

Saking fokus memikirkan gadis itu,Raka sampai tak sadar bahwa ia telah tiba di rumahnya.

"Sayang!....kamu lagi mikirin apa sih,ayo buruan turun,"Ujar seorang wanita berusia 39 tahunan yang tak lain adalah Rina ibunda Raka.

"Eh i-iya bund,"Jawab Raka keluar dari mobil.

Raka dan Rina masuk kedalam rumah mereka,dan saat mereka masuk ia sudah disambut oleh dua orang perempuan yang tak lain adalah asisten rumah Keluarga Raka.

"Den sudah tiba,Selamat datang nyonya...Selamay datang den Raka,"Ujar keduanya memberi sambutan.

Raka dan ibundanya menjawab sambutan mereka dengan senyum dan anggukan,"Oh yah,suami saya dimana?,"Tanya Rina pada kedua asistennya.

"Tuan sedang duduk di samping kolam renang nyah,"Jawab inem salah satu asisten itu.

Tanpa basa-basi Raka dan Rina berjalan menuju halaman belakang rumah mereka untuk bertemu dengan Hendrik ayah Raka.

*****

"Pih!...."Sapa Raka dan Rina bersamaan.

"Dateng juga kamu,"Jawab Hendrik memeluk Raka.

Mereka bertiga mengobrol ringan usai tak berjumpa 2 minggu.

Keluarga Raka sebetulnya berasal dari Bandung,namun karna ada beberapa pekerjaan,dan ayah Rakapun harus bolak-balik Jakarta-sumatra, akhirnya mereka memutuskan untuk pindah ke Jakarta.

Tuan Hendrik adalah pengusaha tambang dan properti yang cukup dikenal di Indonesia,keluarga Raka termasuk golongan kelas atas,wajar saja jika penampilan dan barang-barang Raka sangat-sangat branded.

"Gimana?,kamu suka sama rumah ini?,"Tanya Hendrik pada Raka.

Raka hanya mengangguk sambil melihat-lihat rumah barunya itu.

"Sayang....bunda sama papi sudah mengurus sekolah baru kamu,dan besok kamu sudah mulai masuk,"Ujar Rina.

"Iya bund,yaudah Raka kekamar dulu,"Ucapnya pergi begitu saja.

Orang tuanya tak heran dengan sikap Raka,karna sedari kecil putranya itu memang sangat pendiam dan irit bicara.

"Sayang!...kamu tau kamar kamu dimana?,"Tanya Rina memastikan.

Pembuktian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang