Kalo hidup gaada cobaan,bukan hidup namanya!
-
-
-"Sayang,kamu gpp?"Ujar Raka khawatir,ia mendudukkan Dara di mobil milik Kinanti.
Gadis itu menggelengkan kepalanya lemah,mukanya terlihat sangat pucat, membuat teman-temannya khawatir.
"Lo,sakit?"
"Engga"
"Emm....kin,gw minjem mobil lo y?"Ucap Raka sambil membaringkan tubuh Dara.
Kinanti mengangguk mengiyakan.
"Ayu!,lo bawa motor gw!"pinta Raka.
Ayu mengangguk paham,ia lega karna disuruh membawa motor Raka,dari pada nanti harus di bonceng oleh Dody.
Setelah mendapat persetujuan dari semuanya,Raka langsung membawa mobil Kinanti dengan cukup kencang.Lalu disusul oleh Anggota RAngker lainnya.
****
Setelah berhasil kebut-kebutan di jalan, akhirnya Raka sampai di tempat yang ia tuju yaitu rumah sakit.
Ia meminta agar suster segera memeriksakan kekasihnya itu.
Dara yang melihat Raka panik hanya bisa menggelengkan kepala pelan,padahal ia hanya lemas.
Ketika sedang perjalanan menuju kamar pemeriksaan, tiba-tiba air berwarna merah keluar begitu saja dari hidung Dara.Kejadian itu membuat Raka panik dan meminta suster agar lebih cepat membawa Dara.
"Sayang....kamu kenapa sih ha?"Ujarnya dengan satu tangan mengelus rambut Dara,dan tangan satu laginya ia gunakan untuk membersihkan darah di hidung Dara.
"Gpp lemes doang,Rak"Jawabnya lemah.
"Gpp gimana,orang sampe mimisan gini!"
"Ya,aku g tau"
Pintu kamar pemeriksaan terbuka,Raka segera memindahkan Dara ke tempat baring.Membiarkan suster memeriksa kekasihnya satu persatu.
Setelah menunggu suster memeriksa Dara, akhirnya khawatir Raka berkurang sedikit.
Suster nampak dari raut wajahnya tak panik, menandakan tidak ada hal buruk yang menimpa Dara.Raka sedikit lega.
"Gimana?"
"Gapapa,Dara cuma kecapean.Kalo mimisan wajar ko,cape pusing dan sebagainya itu memang kalo g mimisan ya pingsan!"Jelas Suster itu sambil mengelus kepala Dara.
Raka tersenyum lega, begitupun dengan Dara.
"Tapi dia sering banget kaya gitu sus, tiba-tiba pucat,lemes?"
Suster itu tersenyum tulus,"Tubuh Dara lemah,jadi g boleh nangis terus-menerus, terlalu cape,itu semua bikin Dara ngedrop!"Jelas Suster itu lagi.
Raka mengangguk paham,"Makasih Sus!"Ujar Raka dan Dara bersamaan.
Setelah dirasa cukup memberi penjelasan pada Raka dan Dara,ia juga sudah memberi resep obat yang harus di tebus Raka, setelah itu ia langsung keluar dan membantu dokter menangani pasien lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembuktian Cinta
Fiksi RemajaAku memang mencintaimu,tapi aku harus di paksa mundur oleh keadaan dan restu dari orang tua kita. namun satu yang pasti yaitu,AKU AKAN TETAP MENCINTAIMU,KINI ATAU SELAMANYA.