Setelah semalam mendapat pesan tak enk dari Raka,Dara dan kedua sahabatnya yang tak tahu apa-apa pun memutuskan berangkat amat pagi,Dara menunggu Raka dan meminta kejelasan kenapa tiba-tiba ia meminta menyudahi hubungan padalah mereka sama sekali tak ada masalah.Mereka terus menunggu di depan gerbang,menunggu kedatangan Raka.
Akhirnya setelah dua puluh menit menunggu,Raka tiba juga.Namun ia membonceng seorang gadis,yang sama sekali Dara tak mengenalinya.
Mereka turun dari motor,Dara langsung menghampiri mereka.
Dara terlihat amat marah,namun ia mencoba berfikir positif"Raka!lo apa-apa sih,dia siapa?"Ujar Dara sinis.
Gadis itu menjulurkan tangannya mengenalkan diri,"Amanda Roro juyin"Ujarnya.
"Ohh,siapanya Raka?"Tanya Dara lagi.
"Calon istri untuk dua tahun lagi!"Jawabnya penuh percaya diri
"Yakan?"Sambungannya memegang tangan Raka.
Raka memandang Amanda dengan sinis,lalu menepis tangan Amanda.
Dara mencoba menahan air matanya mendengar ucapan Amanda barusan,tapi ia Takan mudah percaya,ia ingin mendengar penjelasan langsung dari Raka.
"Eh lo gausah ganjen!!"Ujar Ayu sinis pada Amanda.
"Tau!!Gatel bgt hidup!!"Sambung Kinanti.
Melihat Raka tak merespon sama sekali,Dara pergi meninggalkan mereka semua.
Saat Dara hendak menjauh,Raka mengejar Dara lalu menariknya entah akan kemana.
Melihat Raka dan Dara pergi,Amanda hendak mengejar mereka.Namun,Ayu terlebih dahulu menarik rambut gadis itu dengan tega.
"Awwww,sakit,"Rintihnya.
Ayu tersenyum picik,"Lo sakit?,gimana sama sahabat gw?Lo tadi sengaja ngomong ky gitu ke Dara biar dia sakit hati kan?"Ujarnya emosi.
"Murahan banget si lo!"Ujar Kinanti sambil mendorong tubuh Amanda hingga terjatuh.
Setelah puas melihat Amanda sedikit merasa kesakitan,Ayu dan Kinanti pergi menuju kelas.Mereka sudah cukup ikut campurnya untuk kali ini.
Gadis itu tergeletak di bawah,sembari memegangi kepalanya yang tadi di Jambak kencang oleh Ayu.
Tak lama setelah itu,kedua sahabat Amanda yaitu Armansyah dan Sintia datang dan membantu Amanda.
"Lo kenapa?"Tanya Sintia
"Lo gpp da?"Tanya Armansyah khawatir.
Amanda dibantu bangun oleh mereka berdua,ia duduk di bangku halte sekolah,"Gpp,tadi cuma kedorong doang!"Ujarnya berbohong.
"Ko bisa sih?"Tanya Armansyah begitu khawatir.
Sintia memandang Armansyah dengan penuh tatapan sakit,ia melihat bahwa Armansyah sangat-sangat mencintai Amanda dan menghawatirkannya.
"Oh y da,lo semalam udah ketemu sama Raka?"Tanya Sintia.
"U-udah ko,sin"Jawabnya.
"Raka siapa?"Tanya Armansyah bingung siapa yang dibicarakan kedua sahabatnya itu.
Amanda dan Sintia menggelengkan kepalanya bersamaan,"Bukan siapa-siapa!"Jawab Mereka.
Amanda dan Sintia pergi meninggalkan Armansyah yang masih kebingungan di tempat.
******
"Lepasin gw!!"Ujar Dara pada Raka,sembari menepis-nepis tangan Raka agar tidak menyentuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembuktian Cinta
Fiksi RemajaAku memang mencintaimu,tapi aku harus di paksa mundur oleh keadaan dan restu dari orang tua kita. namun satu yang pasti yaitu,AKU AKAN TETAP MENCINTAIMU,KINI ATAU SELAMANYA.