Bagian aku apa?

75 11 0
                                    

Aku memang bukan dia,tapi salah jika aku berharap memiliki kamu seutuhnya?
-
-
-


Pagi Sabtu yang begitu cerah bagi Dara juga Raka,mereka sedang berjalan menelusuri koridor sekolah.Tak sabar mendengar pengumuman libur sebelum uas satu Minggu.

Yaps SMA winangsa selalu selesai mapel jauh dari SMA lain,karna tujuannya ketika hendak UAS murid-murid nya dapat beristirahat terlebih dahulu dan menyenggarkan otaknya.

Itu alasan kenapa SMA winangsa menjadi SMA favorit,disana juga terdapat beberapa anak cerdas,karna SMA winangsa selalu memberika suport pada muridnya untuk tidak terlalu tertekan pada pelajaran.

"Libur satu Minggu...ngapain aja yh Dar?"Tanya Raka menggandeng tangan Dara,sambil menatap tajam lelaki yang berdiri di samping-samping koridor sembari menatapi Dara.

Dara juga sebenarnya risih,ia risih pada tatapan gadis-gadis disepanjang jalan menatap dirinya dan Raka seperti benci.

Dara mengangkat kepalanya menatap Raka,"Full time y kita!"Ujar Raka sambil mengusap wajahnya,karna sedari tadi wajah Raka tak santai menatap beberapa lelaki yang barusan mereka lewati.

Raka mengangguk,lalu mengambil tangan Dara untuk membalas pelukannya.

"Pagi Rak,"Ujar Amanda yang entah datang dari mana.

"Pagi!"jawab Dara ketus.

Bukan Raka yang menjawab sapaan Amanda,melainkan Dara.Dara menatap gadis didepannya itu jengah.

"Kenapa cantik?,kekurangan cowo?"Sindir Amanda penuh amarah.

Raka hanya tersenyum tipis,ia membiarkan pacarnya yang meladeni perempuan didepannya itu.

Amanda menyodorkan satu kotak makanan pada Raka,"Nih,titipan mami!"

"Makasih!"Jawab Dara mengambil paksa kotak makanan dari tangan Amanda,lalu mengajak Raka pergi.

Ketika pas tubuhnya sebaris dengan Amanda,Raka membisikan sesuatu padanya,"Lo murahan,jadi babu bokap gw ko mau!babu,murahan,caper lagi!!"Ujar Raka singkat namun menyakitkan.

Setetes air keluar dari mata Amanda,dada Manda berdetak tak karuan,sakitnya bagaikan di tusuk-tusuk oleh beribu-ribu jarum.

Amanda mencoba kuat,ia membalikkan badan berusaha menarik tangan Raka untuk tetap berdiri di depannya.

Namun, keputusannya untuk membalikan badan adalah keputusan yang salah,ia malah melihat kejadian yang nambah menyayat hatinya.

Dia melihat,Raka mengambil paksa kotak yang tadi ia berikan dari Dara, awalnya Amanda hendak tersenyum karna mengira Raka akan menyimpannya.Namun harapannya pupus, setelah berhasil merebut kotak makanan itu, Raka malah membuangnya ketempat sampah yang tepat di depan kantor guru.

Amanda berlari sekuat tenaga,ia membiarkan air matanya jatuh tak beraturan.Kali ini hatinya sangat sakit,ia tahu ia salah,tapi apa boleh buat...melupakan cinta tak semudah orang memintanya.

Ia mencari kesana kemari kedua sahabatnya, akhirnya setelah butuh waktu lama mencari ternyata Armansyah dan juga Sintia baru saja tiba kesekolahan.

Pembuktian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang