47. Antara hidup atau mati?

445 26 3
                                    

Sampai Menutup Mata-Acha Septriasa.

Sudah hampir 3 jam lebih Devan, Zaqy, sahabat Nayya serta kawan-kawanya. Dengan setia menunggu di rumah sakit di ruang tunggu pasien mereka semua pantang pulang sebelum oprasi Nayya telah selesai. mereka juga selalu berdoa memohon yang terbaik kepada sang maha kuasa agar Nayya selamat selama berjalananya oprasi saat ini.

Zaqy sudah mengabari kepada orang tuanya bahwa Nayya berada di rumah sakit lantaran tertembak mereka berdua terkejut saat mendengar kabar itu dan sedikit tidak percaya. Setelah mendengar kabar itu, mereka berdua akan segera kembali ke jakarta untuk mengetahui kondisi putri kesayanganya. Karena saat ini mereka berdua sedang berada di kota Bandung.

Begitu juga sebaliknya dengan kedua orang tua Devan mereka sangat terkejut mendengar kabar itu. mereka akan ke rumah sakit setelah Nayya telah selesai di oprasi.

Devan saat ini sedang duduk anteng di ruang tunggu pasien ia menatap kosong pada lantai bawah, di dalam fikiran selalu terdapat nama Nayya otaknya itu selalu saja berputar nama Nayya. Ia tidak bisa menghilangkanya, Devan takut jika nanti oprasinya Nayya akan gagal, ia takut jika terjadi seperti itu, ia belum siap kehilangan Nayya.

Nayya adalah wanita pertama yang Devan cintai dan sayangi Devan akan berusaha menjadikan Nayya untuk menjadi orang yang pertama dan terakhir di hidupnya selamanya. Terutama dengan Mamahnya Devan juga mencintai dan menyayangi Mamahnya adalah malaikat tak bersayap yang berharga di hidup Devan.

Devan sangat mencintai dan menyayangi kepada mereka berdua, keduanya sama-sama penting di hidup Devan.

Tak sadar Devan meneteskan air matanya perlahan turun ke pipi dan menetes ke celana jeans-nya. Entah kenapa sedikit demi sedikit air matanya semakin deras turun ke pipi. Ia sangat benci dengan situasi ini. seandainya, ia tidak telat datang ke markas itu pasti tidak terjadi seperti ini. Devan sangat menyesal kepada dirinya, sungguh bodoh. Tapi ini sebuah musibah, jadi mau gimana lagi?

Kita sebagai manusia harus terima dengan lapang dada, sabar, dan ikhlas dan tabah. Hidup juga tidak harus bahagia selamanya dan tidak harus sedih selamanya. Semua manusia pasti akan di beri ujian oleh sang maha kuasa. Waktu pun tidak bisa di putar kembali seperti oreo.

Di ruang oprasi kini para tim medis serta Doktor mereka semua sedang fokus bekerja pada bagian masing-masing. Mereka dengan telaten dan teliti melakukan oprasi kepada bagian perut Nayya yang terluka. Mereka juga akan melalukan sebaik dan semaksimal mungkin untuk oprasi ini.

"Dokter! pasien tiba-tiba mengalami pendarahan yang hebat." Ujar tim medis itu dengan panik. Melihat darah segar Nayya yang tiba-tiba mengalir dengan deras.

"Pendarahan ini sangat parah, jika kita melanjutkan oprasi ini." lanjutnya dengan cemas.

"Kita tetap melanjutkan oprasi ini, karena jika berhenti tubuh pasien akan semakin lemah." Perintah Dokter Erwin dengan serius.

"Kita memohon kepada sang maha kuasa saja, agar di berikan yang terbaik." Lanjutnya dengan yakin.

"Tapi Dok, jika pasien akan mengalami kekurangan darah gimana? Ini juga berresiko besar baginya." Ujar tim medis itu.

"Umur dia masih terbilang muda, saya hanya takut jika terjadi apa-apa." Lanjutnya sambil menatap wajah indah Nayya yang damai dan tenang.

"Maaf Dok, ada yang bisa saya bantu?" Sahut Suster tersebut dengan peka. Yang baru saja membersihkan baju Nayya lantaran terkena darah cukup banyak.

"Suster. tolong umumkan hal ini di tempat adminitrasi, pasien sangat membutuhkan 4 kantong darah dengan golongan A. Segera umumkan sekarang!" Ujar Dokter Erwin.

NAYVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang