53. Khitbah

665 35 0
                                    

Adam- Ijinkan Aku Menghalalkanmu.

Aku di sini masih dengan perasaan yang sama, masih tetap ada rasa yang sama. Aku akan setia menunggu hingga kita di persatukan kembali oleh takdir.
Devan Atalas Mahendra.

Aku berharap kamu masih mencintaiku,
Aku juga berharap kamu akan kembali kepadaku lagi.
Jika takdir mempertemukan kita kembali.
Nayya Aesya Zaverra.


Devan menatap kepergian Zaqy dengan raut wajah merasa bersalah dan tatapan kosong. ia sungguh tidak bisa berfikir bagaimana caranya supaya tidak mengakhiri hubungan dengan Nayya serta meyakinkan bahwa dirinya tidak melalukan hal bodoh itu.

Sebenarnya waktu 5 hari Devan sedang berada di LA memang bersama Viona saat itu, tetapi Devan di sana fokus dengan bisnisnya bahkan ia saja sana sangat sibuk untuk membahas bisnis itu. Tidak hanya dengan Viona, kedua orang tuanya Viona pun ikut bahkan ternyata di sana ada Om'nya Devan yang ikut bergabung membahas bisnis ini.

Di sana juga Devan tidak sama sekali menyempatkan waktu untuk berduaan dengan Viona, justru tempat tinggal mereka di sana berbeda, Devan justru tinggal bersama Om'nya di rumahnya.

Waktu 5 hari di sana Devan sangat sibuk sekali mengurusi bisnis ini, ternyata jadi CEO di usia muda memang tidak gampang. ia juga nanti di sibukkan oleh bisnis perusahaan terbesar milik Mahendra-Papanya di pusat jakarta.

"Agrh" Devan frustasi ia mengacak-acak rambutnya dengan kasar serta mengusap wajahnya dengan gusar.

"Gue harus gimana," lirihnya dengan lesu.

Devan melangkah menuju pintu Caffe ini, ia keluar dari tempat ini lalu menuju ke parkiran untuk mengambil mobilnya.

Devan menyalakan mesin mobilnya setelah itu ia pergi dari tempat ini melajukan mobilnya untuk perjalanan pulang ke rumahnya.

Mobil Devan melesat dengan kecepatan sedikit tinggi di dalam perjalanan ia tidak ada habis-habisnya memikirkan Nayya. Jujur, ia belum siap untuk mengakhiri hubungan dengan Nayya. Devan sangat mencintai dan menyayangi Nayya, ia belum siap kehilangan Nayya dan belum siap untuk melepaskan Nayya.

Devan seketika frustasi memikirkan hal ini belum juga memikirkan masalah Viona, Devan memukul stir mobilnya dengan keras ia melajukan lagi dengan kecepatan tinggi. Tak peduli dengan pengendara lain yang mengumpat serta merutuk kepada Devan, ia juga tak sadar telah menerobos lampu lalu lintas untung saja tidak ada polisi.

••••••••

Di kediaman keluarga Mahendra kini sedang mengadakan sarapan pagi bersama. Sekian lama mereka jarang sekali berkumpul karena, di antara mereka ada yang sangat sibuk dengan pekerjaanya sendiri. Mereka telah berkumpul kembali dengan anggota keluarga yang sudah lengkap, biasanya Devan tidak bisa ikut sarapan pagi bersama lantaran pekerjaan kantor terkadang Devan juga pulang tengah malam.

Kali ini Devan bisa ikut sarapan bersama Mahendra-Ayahnya, Kartika-Mamahnya, serta Kesya-Adiknya. Devan juga sangat rindu momen berkumpul bersama keluarganya, lama ia tidak berkumpul bersama mereka.

"Papa pengin punya menantu deh," celetuk Mahendra dengan santai.

Uhuk..uhuk...

Devan refleks terbatuk-batuk Kartika spontan membulatkan matanya lantaran mereka terkejut dengan ucapan Mahendra.

"Hubungan kamu sama Nayya baik-baik aja kan Dev?" Tanya Mahendra menatap Devan. Seketika Devan bungkam ia bingung harus menjawab apa. Pasalnya Devan belum menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di hubungannya dengan Nayya kepada Mahendra dan Kartika.

NAYVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang