12. Andweyo?

206 35 2
                                    

Geunyang Joahandan Maldo andweneungayo?
(Aku hanya menyatakan suka, apa tidak boleh?)


Joohyun memasuki cafe dengan terburu-buru. Ia pasti terlambat karena harus menunggu bus. Ia melihat Suho yang tengah menuangkan teh dengan begitu tenang.

'Hanya menuangkan teh saja aestetic sekali. Sangat tampan dan menenangkan' batin Joohyun.

 Sangat tampan dan menenangkan' batin Joohyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekhm... Sebuah suara berat mengacaukan sesi terpesona Joohyun.

"Sehun-ssi!"

"Mwoe? Kau sedang apa?"

"Tidak ada" Joohyun langsung pergi menuju ruang belakang untuk menyimpan jaket dan tasnya.

Sehun menghampiri Suho dan membawa sebuah kue dari salah satu etalase.

"Aku langsung pergi, Hyung. Gumawo"

"Sajangnim, Sehun izin lagi?" tanya Joohyun menatap kepergian Sehun.

"Ne, dia akan mengunjungi ayahnya bersama Sooyoung" jawab Suho yang sudah selesai dengan acara menuangkan tehnya, kini ia duduk dan meminumnya.

"Hmm padahal aku juga berniat begitu" gumam Joohyun.

"Pergi saja. Mau aku antar?"

"Benarkah? Boleh?"

"Tentu saja"

"Lalu cafe bagaimana? Tidak mungkin aku membiarkan Sajangnim sendiri"

"Aku akan mengantarmu. Kau lihat? Cafe sangat sepi, kita bisa menutupnya"

"Tidak perlu Sajangnim"

"Aku akan mengantarmu!" tegas Suho kali ini.

Joohyun pasrah, jelas ia tidak mau berdebat dengan bosnya itu. Sesampainya di depan kantor polisi, Joohyun meminta Suho untuk menunggu saja di mobil dan kali ini Suho menurut. Saat masuk ia melihat ayahnya sedang terduduk di balik jeruji besi dengan senyuman khasnya saat ia menyembunyikan kesedihannya.

"Appa, mianhe aku baru datang"

"Gwenchana"

"Appa gwenchana? Apa disini dingin?"

"Appa gwenchana" jawab ayahnya terus tersenyum, 'bohong' batin Joohyun sedih.

Tapi ia tidak mau menangis dihadapan ayahnya seperti kemarin dan menambah beban pikirannya.

"Appa akan segera keluar aku yakin"

"Ne, polisi dan jaksa tengah menyelidiki dan mencari bukti, Hyun-ah..."

Joohyun tersenyum memandang ayahnya.

Dari dalam mobil Suho melihat Joohyun keluar dari kantor polisi dan langsung terjongkok sambil menangis. Suho menghampirinya dan ikut berjongkok di hadapannya, menarik dagu Joohyun agar menghadap padanya. Lalu menempelkan bibirnya pada bibir Joohyun. Joohyun tersentak dan langsung mendorongnya hingga terjungkal.

Behind Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang