13. Ayo Kita Berjuang!

226 39 0
                                    


Joohyun keluar bersama dengan Suho dari mobilnya di depan gedung pengadilan. Tak berselang lama, Sehun dan Sooyoung menyusul mereka. Akhirnya mereka masuk bersama. Sehun dan Joohyun menarik nafas dalam karena tegang sedangkan pasangan mereka menguatkan mereka dengan menepuk pundak dan menggenggam lengan mereka.

Seperti akan memasuki arena pertarungan, mereka berjalan tegap memasuki ruang persidangan. Disana sudah terlihat ayah Joohyun duduk sebagai tersangka di dampingi oleh Jisoo. Lalu nenek lampir, seorang wanita yang merupakan ibunya Chanyeol dan Chanyeol tentu saja. Nenek dan Chanyeol menatap Joohyun dan Sehun dengan tatapan tidak enak, sedangkan Haneul, ibunya Chanyeol kembali menunduk setelah sekilas melihat mereka.

Beberapa hari sebelum persidangan

Jisoo berjalan dengan anggun di koridor kantor kejaksaan, ia pergi menuju ruangan seorang jaksa yang tertera nama 'Jaksa Kim' pada bagian depan pintu. Ia langsung masuk tanpa mengetuk.

"Kim Seokjin!"

"Bisa tidak kau mengetuk?" mata Seokjin menatap tajam Jisoo dari balik kacamata bundarnya.

"Oh, kau sangat sibuk sepertinya"

"Ada apa?" matanya sangat fokus pada berkas yang ia kerjakan.

"Mengenai kasus tuan Bae Kyuhyun. Aku akan menjadi pengacaranya"

"Lalu?"

"Aku ingin memberikan bukti dari seorang saksi. Bahwa dia tidak bersalah"

Seokjin melirik Jisoo dan menghampirinya, kini berdiri di hadapannya.

"Aku belum mempersilahkan wanita cantik ini duduk, silahkan" ucap Seokjin kini mulai terdengar ramah.

"Kenapa tidak dari tadi?" omel Jisoo.

"Kau sendiri semangat sekali membahas masalah. Mana bukti itu?"

"Kenapa menyambutku dingin sekali tadi, hah?"

"Mian, kukira urusan tidak penting. Kau selalu mengajakku bercanda saat bekerja. Sekarang kau tampak bersemangat, wae? Ada yang istimewa dengan Bae Kyuhyun?"

"Bukan. Itu karena Suho Sunbae yang memintaku menjadi pengacaranya"

"Ah.. Aku malas mendengar namanya"

"Kau cemburu?"

"Menurutmu? Yak jujurlah, kau masih penyimpan perasaan padanya kan?"

"Tidak, bukan begitu. Hanya saja dia kan seniorku yang sangat aku hormati"

"Hormati atau sayangi?"

"Chinca!" Jisoo mulai kesal.

"Padahal aku menyukaimu sejak dulu, kau masih saja mengejar-ngejarnya"

"Aishhh, kau sendiri yang membuatku bingung dengan tarik ulurmu itu. Kalau tarik, tarik sekalian, kalau mau di ulur awas nanti malah lepas"

"Sudahlah, kembali ke pekerjaan"

"Jangan mempersulitku karena aku mengambil kasus Suho Sunbae okey?"

"Tidak, aku juga profesional"

"Arasso. Aku bisa mengandalkanmu"

"Mau makan siang bersama?"

"Hmm aku harus bertemu klien"

"Bukan Suho kan?"

"Iya Suho Sunbae"

"Aishh" Seokjin sebal lagi.

"Geurom, niman Seokjin gongsanim!" Jisoo mengecup singkat pipi Seokjin dan bergegas menuju pintu.

Behind Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang