19. Permintaan Maaf? (2)

228 31 2
                                    


Haneul sudah menyiapkan sarapan seperti biasa, namun kali ini lebih banyak porsinya.

"Eomma, kau membuat lauknya banyak sekali. Apa Halmeoni pulang hari ini? Yooyoung Imo juga tidak terlihat pulang beberapa hari ini" ujar Chanyeol seraya duduk di meja makan.

"Eomma akan memberikannya pada Joohyun dan ayahnya" jawab Haneul.

Chanyeol mengangguk dan memakan makan yang sudah ada di meja.

"Eomma, aku akan mulai magang di perusahaan Appa" ucap Chanyeol.

"Geurae, kau mau membawa bekal? Biar Eomma siapkan sekalian, bawa ya"

Chanyeol mengangguk saja. Meski kemarin semua tangisnya sudah ia tumpahkan, tapi dia masih belum bisa menerima keadaan.

"Chanyeol-ah, gumawoyo. Kau sudah menjadi anak yang kuat. Kalau kau masih belum bisa menerima Joohyun tidak apa" ucap Haneul sambil mengusap pundak anaknya itu.

Dia hanya mengangguk lagi, "Dan kalau kau mau marah pada Eomma tidak apa juga"

"Tidak, aku sudah tidak marah. Yang terpenting, Eomma selalu ada untukku"

Haneul mengangguk dan mulai memasukkan lauk ke dalam kotak bekal makan siang. Setelah selesai, menutupnya rapat dan memberikannya pada Chanyeol.

"Semangat! Kau pasti bisa! Kau putra Park Jungsoo yang hebat!" Haneul menyemangati.

Chanyeol tersenyum senang, "Eomma mau ku antar?"

"Tidak apa, pergilah nanti kau terlambat"

Chanyeol berpamitan dan segera pergi. Setelah selesai membereskan dapur dan peralatan masak, serta membungkus kotak makannya. Haneul segera bersiap untuk mengantarkannya langsung pada Joohyun dan ayahnya.

Haneul pergi dengan menggunakan bus sambil menikmati jalanan kota yang mulai ramai. Setelah sampai ternyata Joohyun sudah tidak ada di rumah, hanya ada Kyuhyun ayahnya disana.

"Kenapa kau kemari?" tanya Kyuhyun.

"Aku ingin memberikan makanan untuknya, ini masakanku sendiri"

"Pergilah ke tempat kerjanya, di Cafe Universe. Itu cafe milik keponakanmu, kan?"

"Kau sudah tidak melarangku?"

"Aku akan memberimu kesempatan menebus kesalahanmu padanya, tapi aku tidak peduli apa dia mau atau tidak itu menjadi urusanmu"

"Ini, untukmu juga. Makanlah" Haneul menyodorkan salah satu kantong berisi kotak makanan.

Kyuhyun terdiam menatap kantong itu.

"Apa kau akan menolaknya? Kumohon jangan"

Akhirnya Kyuhyun menerimanya. Setelah itu Haneul berpamitan untuk mendatangi Joohyun di tempat kerjanya.

Cafe belum juga buka, Joohyun sedang asik bercanda dengan Suho hingga Haneul datang merubah senyum pada wajah Joohyun menjadi tatapan malas. Sedangkan Suho tetap menyambutnya dengan ramah.

"Joohyun-ah, Eomma ingin bicara" ucap Haneul pada Joohyun yang hampir menghilang di balik pintu menuju ruang pegawai.

"Masuklah Imo, tidak apa-apa" ucap Suho.

Haneul masuk perlahan. Joohyun sedang menyibukkan diri dengan melakukan hal yang sebenarnya tidak perlu dia lakukan. Apapun.

"Joohyun-ah, Eomma membawakanmu makanan. Apa kau sudah sarapan?"

"Sudah" jawab Joohyun dingin tanpa menatap yang mengajaknya bicara.

"Kalau begitu simpanlah ini untuk makan siang"

Behind Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang