15. Before and After

227 29 0
                                    


Hari ini, Joohyun meminta izin cuti pada bosnya untuk beristirahat. Tentu saja ia ingin mengajak ayahnya itu berjalan-jalan.

"Tidak perlu, pergilah bekerja atau istirahat saja" ucap Ayahnya saat tahu rencananya.

"Andweyo, Appa harus melihat dunia setelah lama di penjara"

"Appa di penjara hanya seminggu, dunia tidak ada yang berubah"

"Jebalyo, sehari ini saja. Aku ingin makan makanan enak di restoran bersama Appa, berjalan-jalan di taman, duduk-duduk di cafe bersama Appa. Ayo kita berkencan Appa!"

"Baiklah baiklah. Ayo, tapi Appa tidak punya baju bagus"

"Makanya ayo, aku sudah banyak mengumpulkan uang dan Appa harus menikmatinya"

Joohyun dan ayahnya pergi ke sebuah swalayan untuk membeli baju baru untuk ayahnya, tak lupa juga dengan dirinya sendiri. Setelah itu, mereka memasuki sebuah restoran, meskipun bukan restoran mewah berbintang lima tapi restoran itu terkenal sangat enak. Hari itu benar-benar kencan ayah dan anak yang dipenuhi tawa bahagia dari masing-masing.

"Oh Appa lelah sekali, seharian berjalan-jalan lebih lelah daripada bekerja ternyata"

Joohyun hanya tersenyum mendengar keluhan ayahnya. Saat sampai di depan rumah, seseorang menunggu mereka. Namun saat melihat siapa dia, senyuman di wajah mereka memudar.

"Appa, kenapa dia kesini?"

"Appa juga tidak tahu"

Mereka mulai mendekati rumah mereka yang juga mendekati seseorang tersebut.

"Joohyun-ah," sapa seseorang itu, yang merupakan seorang wanita.

"Haneul-ssi, ada apa kau kemari?" tanya ayah Joohyun, Kyuhyun.

"Kyuhyun-ssi, mianheyo karena datang kemari. Aku hanya ingin bertemu Joohyun sebentar"

Kyuhyun melirik pada anaknya itu yang mengeratkan pegangan pada lengannya.

"Tapi sepertinya dia tidak ingin" jawab Kyuhyun.

"Sebentar saja Eomma ingin berbicara"

"Aku tidak punya Eomma, aku hanya punya Appa!" ucap Joohyun seraya pergi memasuki rumahnya.

Haneul tersentak.

"Kau dengar sendiri? Kau lebih baik pulang saja, hari sudah gelap"

Baru saja Kyuhyun sampai di depan pintu.

"Kyuhyun-ssi!" panggil Haneul.

"Ne, Haneul-ssi"

"Bisakah kau bujuk dia?"

"Untuk apa? Selama 20 tahun lebih kau membuangnya, sekarang kau ingin mengakuinya?" ucapan itu sangat sinis, sesuatu yang tak pernah Joohyun dengar dari mulut ayahnya.

Haneul kelu untuk dapat menjawab, "setidaknya kini aku sadar. Aku ini seorang ibu, mana mungkin tega melihat anaknya seperti ini?"

"Lalu kenapa kau tinggalkan dia? Kalau aku masih tidak apa-apa. Tapi dia? Kau yang mengandung dan melahirkannya, apa tidak ada sedikitpun berat hatimu meninggalkannya?"

Joohyun mendengar nada emosi pada ucapan ayahnya, ia langsung menghampiri ayahnya.

"Appa jebal. Biarkan saja" Joohyun menarik ayahnya masuk ke dalam rumah.

Kyuhyun masih menatap tajam wanita yang dulu pernah ia cintai itu, lalu masuk ke dalam rumahnya tanpa berkata apapun lagi.

Chanyeol baru saja datang saat Joohyun menarik ayahnya masuk. Sebenarnya Chanyeol baru saja habis mengantarkan Seungwan pulang dari kampus. Ibunya kini berjalan menuju ke arahnya dengan langkah gontai dan wajah sedih terpampang disana.

Behind Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang