Extra Part 1

375 22 0
                                    


"Annyeonghaseyo, mau pesan apa?" ucap Sehun kepada pelanggan wanita yang baru saja datang.

Yang ditanya diam saja dan malah menatap Sehun.

"Chogiyo! Jangan menatap suami orang begitu, ya" sewot Sooyoung yang memperhatikan gelagat wanita itu.

"Anda sudah menikah?" tanya wanita itu pada Sehun.

"Ne! Aku istrinya!" Sooyoung makin ngegas.

"Jadi mau pesan apa?" ucap Sehun menengahi.

"Banana Smoothie"

"Jadi 25 won"

Sooyoung terus menatap wanita itu sinis, takut takut wanita itu terus jelalatan pada suaminya.

"Chagiya, sepertinya kau harus pakai masker. Kenapa mereka terus menatapmu dengan tatapan ingin!" rengek Sooyoung saat pelanggan mulai fokus pada urusan mereka.

Sehun hanya tersenyum.

"Chagi! Kau harus pakai masker! Tutupi wajahmu. Kenapa kau tampan sekali setelah menikahiku?"

"Karena aku bahagia bersamamu. Ini adalah aura yang keluar karena bersamamu" ucap Sehun jahil menyentuh puncak hidung Sooyoung gemas.

"Aku saja yang berada di kasir"

Tiba-tiba saja perutnya mual, segera ia berlari ke kamar mandi dan mencoba memuntahkan isi perutnya di WC. Sehun panik melihat istrinya terus saja muntah di kamar mandi, padahal tadi dia baik-baik saja. Apalagi, kini wajahnya sudah mulai memucat dan tubuhnya lemas.

"Kau sakit? Apa kau tadi salah makan? Kau makan apa?" tanya Sehun khawatir.

"Aku kan makan makananmu juga" jawab Sooyoung lemas.

"Kita pulang ya"

"Tidak apa, mungkin pencernaanku memang kurang baik saja. Aku masih bisa"

"Aku akan membuatkan teh madu"

Sooyoung duduk di kursi dalam ruang pegawai. Kembali ia merasa mual menguasai perutnya. Saat itu salah satu pegawai wanita membantunya.

"Eonnie, apa kau sedang hamil?"

Ya, memang dia dipanggil Eonnie oleh pegawai wanitanya.

"Hamil?"

"Iya, kakakku juga begitu saat hamil. Coba periksa Eonnie"

"Ayo, kita periksa" ucap Sehun semangat membuat Sooyoung dan pegawainya terkejut.

Sehun langsung membopong Sooyoung yang masih terkejut dan membawanya ke mobil.

"Aku bisa jalan sendiri" ucap Sooyoung sambil terkekeh.

Adegan bopong membopong itu jelas dilihat oleh seluruh penghuni cafe saat itu.

Saat diperiksa ternyata Sooyoung tidak hamil, hal itu membuat wajah Sehun tertekuk sedih.

"Maaf," ucap Sooyoung sekeluarnya dari rumah sakit.

"Tidak apa, kau harus jaga kesehatan jangan sampai sakit. Tidak, aku yang akan menjaganya" Sehun mengenggam erat tangan Sooyoung.

 Tidak, aku yang akan menjaganya" Sehun mengenggam erat tangan Sooyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~


"Chagi, kau pergi saja ke cafe sendiri. Aku sedang tidak enak badan" ucap Sooyoung yang masih bergumul dengan selimut.

"Sudah ku bilang jangan terlalu banyak makan pedas kemarin"

"Mmm"

"Kau baik-baik saja sendiri? Apa aku tidak usah pergi saja?"

"Tidak, pergilah. Aku tidak apa-apa"

"Oke. Aku pergi" Sehun yang sudah siap pergi mengecup kening istrinya beberapa menit.

"Sudah pergilah" gumam Sooyoung karena Sehun terlalu lama mengecupnya.

"Belum. Di sini belum" ucapnya sambil menunjuk bibirnya.

"Arasso, palli!" Sooyoung mempersilahkan.
Segera Sehun mencium bibir istrinya itu cukup lama.

"Mmm, sudah" potong Sooyoung.

Sehun tampak kesal, "nanti lagi. Pergilah sudah siang!"

Sehun pergi dengan malasnya meninggalkan apartement mereka.

Sehun buru-buru pulang ke apartement setelah menutup cafe. Tidak, sebenarnya yang menutupnya adalah pegawainya. Dia pulang lebih dulu karena sudah tidak sabar ingin pulang ke apartemen. Sooyoung bilang akan memasakkan makanan kesukaannya untuk makan malam.

Sooyoung menyambut Sehun dengan senyuman membuat Sehun langsung memeluknya.

"Aku merindukanmu" bisik Sehun.

"Baru saja beberapa jam tidak bertemu"

"Kau wangi sekali" ucap Sehun setelah menyesap wangi istrinya itu.

"Ayo kita makan" ucapnya sambil menarik suaminya ke meja makan.

Setelah duduk, Sooyoung menyodorkan sebuah amplop coklat pada Sehun.

"Apa ini?"

"Surat cerai"

"Jangan bercanda Park Sooyoung!"

"Buka saja" Sooyoung terkekeh.

Sehun membukanya dan terkejut melihat isinya.

"Ini benar? Punyamu? Yang benar"

Senyum Sooyoung semakin lebar dan mengangguk. Sehun langsung berdiri memeluknya.

"Gumawo, Youngie-ya. Sudah mau menyimpan Sehun junior di rahimmu"

"Aku juga bahagia tahu"

"Kenapa kau tidak pergi bersamaku?"

"Aku ingin memberimu kejutan"

"Jadi kau tidak sakit kan tadi pagi?"

"Tidak, aku sehat sekali. Sangat sehat, lebih dari sehat. Ada Sehun junior bersamaku"

"Ayo kita makan, Sehun junior sudah lapar" ucap Sooyoung lagi membuat Sehun tetawa dan melepas pelukannya kembali duduk untuk makan.































Jadi extra part ini ada 3 chingudeul....

Behind Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang