1.Awal Pertemuan

5.2K 555 19
                                    

"Jangan terlalu sibuk untuk mencari tempat bersandar sampai kamu lupa bahwa ada tempat untuk bersujud."

- Zahratun Nissa Ramadani -


********


Hari ini adalah hari pertama Nissa bekerja di sebuah rumah sakit sebagai suster. Dia pergi menaiki mobilnya tentu saja mobil itu dari ayahnya.

Disatu sisi laki-laki dengan jas putih dokter yang melekat ditubuhnya sedang berada di sebuah toko pinggir jalan untuk membeli air putih. Saat dia akan kembali ke mobilnya ada ibu-ibu yang kesusahan berjalan atau lebih tepatnya pincang.

Tiba-tiba dari arah yang berlawanan melaju motor dengan kecepatan tinggi, saat hendak menolong ibu tersebut sudah ada gadis yang menolong ibu tersebut.

Gadis itu mengenakan gamis berwarna navy lengkap dengan Khimarnya menuntun ibu tersebut duduk di pinggir jalan dan memberinya minum untuk menenangkannya.

Cantik dan baik.

Laki-laki tersebut menggelengkan kepalanya, astagfirullah. Ya, dia adalah dokter muda bernama Farid.


*******

"Nissa," panggil salah satu suster di rumah sakit ini.

"Iya?"

"Kamu tolong temani dokter Farid untuk memeriksa di UGD ya?"

"Iya, tapi dimana ruangan dokter itu?"

"Sebelah ruangan dokter Fikri."

Langsung saja Nissa berjalan menuju ruangan dokter Farid.

Tok tok tok

"Masuk."

"Assalamualaikum," ucap Nissa.

"Waalaikumsallam," dokter Farid mengalihkan pandangannya kepada suster didepannya yang sedang menunduk.

"Kamu suster baru ya?"

"Iya," jawab Nissa.

"Kenapa kamu menunduk?"

"Maaf sebelumnya, tapi mata juga bisa zina dok."

Tersenyum. Inilah jawaban yang sangat diinginkan dokter Farid.

"Kalau begitu langsung saja kita ke UGD sekarang mari," ucap dokter Farid.

Nissa mempersilahkan dokter Farid untuk berjalan terlebih dahulu kemudian dia mengikutinya dari belakang.

Saat ini mereka tengah memeriksa anak kecil yang didampingi ibunya dengan Nissa yang mencatat segala yang diucapkan dokter Farid.

"Apa masih sakit?" tanya dokter itu.

Anak kecil tersebut mengangguk lugu.

"Adek nggak boleh makan yang pedes-pedes dulu ya, jangan telat makan, dan jangan lupa minum obatnya," kata Nissa.

*******

Selesai dari rumah sakit gus Farid langsung menuju pesantren untuk menemui abi dan uminya. Gus? Ya diluar pekerjaannya tetap saja dipanggil gus bukan dokter.

Saat berhenti di lampu merah dia teringat suster tadi. Seperti dia pernah melihatnya tapi dimana?

Ah ya, suster itu adalah gadis yang menolong ibu-ibu itu waktu dijalan.

Dear Gus TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang