"Memilikimu adalah suatu hal nyata yang terasa mimpi bagiku."
- Ahmad Farid Latael -
******
Kini Nissa sedang berada di salah satu kamar hotel untuk dirias. Huh, rasanya dirinya sangat gugup saat ini bahkan jantungnya berdegup kencang.
Setelah satu jam akhirnya dirinya selesai dirias. Sangat cepat karena memang penampilannya simpel.
"MasyaAllah, mbak cantik banget," Nissa hanya tersenyum mendengar kalimat pujian periasnya.
Pintu terbuka menampilkan bundanya yang masuk dengan balutan gamis yang simpel namun terkesan sangat elegan.
"Putri bunda, selamat ya nak akhirnya kamu nikah juga. Jadi istri yang nurut sama suami ya," ucap Sarah memeluk putrinya.
Nissa meneteskan air matanya. "Bunda, terima kasih sudah membimbing dan membesarkan Nissa sampai seperti ini."
Setelah acara berpelukan tadi kini Sarah dan juga putrinya berada di kamar menunggu ijab kabul yang diucapkan gus Farid.
"Saya terima nikah dan kawinnya Zahratun Nissa Ramadani binti Maulana Firmansyah dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
"Sah?"
"Sah!"
Nissa memeluk uminya haru saat mendengar ijab kabul tersebut. Sekarang dirinya sudah menjadi seorang istri.
Terdengar suara gus Farid yang melafalkan surah Ar-Rahman. Ternyata laki-laki tersebut benar-benar membuktikan perkataannya.
"Ayo turun," ucap Sarah.
Sarah menggandeng tangan putrinya menuju lantai satu untuk menemui suaminya.
Gadis cantik dengan gaun pengantin syar'i ditambah make-up yang terkesan natural. Suara heels yang menuruni tangga membuatnya menjadi pusat perhatian.
Gus Farid terpaku melihat pemandangan didepannya. MasyaAllah.
Saat sudah didepannya Nissa segera mencium tangan gus Farid atau lebih tepatnya suaminya.
Gus Farid meletakkan tangannya di ubun-ubun Nissa untuk membacakan doa dan Nissa mengamininya.
Setelah itu gus Farid mencium kening istrinya lama. "Kamu sangat cantik, Nissa. Istriku."
Pipi gadis itu merona saat mendengar panggilan istriku dari gus Farid.
"Jangan menunduk sayang nanti mahkota kamu jatuh."
Sungguh, rasanya sekarang gus Farid tidak bisa mengendalikan rasa bahagia dalam dirinya.
Setelah acara tersebut gus Farid dan Nissa saling memasangkan cincin di jari manis mereka dan menandatangani buku nikah.
Setelah itu mereka bersungkem meminta doa dan restu kepada orang tua mereka.
Maulana menepuk bahu gus Farid kala gus Farid mencium tangannya. "Ayah cinta pertama Nissa. Saya mohon jangan pernah kamu sakiti anak saya. Jika itu terjadi saya akan menjadi orang pertama yang melindungi dan membawa pergi anak saya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Gus Tampan
Genç KurguAhmad Farid Latael adalah seorang laki-laki yang sangat diidamkan kaum hawa. Dia adalah seorang gus berprofesi sebagai dokter. Tidak banyak yang mengetahui bahwa dia adalah seorang gus di pesantren abinya karena dia melanjutkan studynya di Mesir. Za...