5. Resepsi

4.4K 469 19
                                        

" Aku hanya mengagumimu perihal memilikimu aku terlalu sadar diri."

- Author -

*********

Sudah pukul sembilan malam namun kedua pasutri tersebut masih berdiri menyalami para tamu.

Gus Farid menuntun istrinya untuk duduk terlebih dahulu. "Capek ?"

Nissa hanya tersenyum kecil menanggapi suaminya.

"Gaunnya berat ya?" tanya gus Farid.

"Nggak apa-apa mas," kata Nissa menenangkan suaminya yang tampak khawatir.

Tamu undangan sangat banyak dihadiri oleh rekan bisnis ayahnya Nissa, para santri dan pengurus pesantren, rekan kerja Nissa dan gus Farid, dan keluarga mereka berdua.

"Woi mentang-mentang udah sah, berduaan aja lu," tiba-tiba Dimas teman gus Farid datang bersama teman Nissa.

"Gimana rasanya nikah?" tanya Indah.

Gadis yang bernama Rosapun nampak antusias di pernikahan sahabatnya. "Samawa sahabatku."

Nissa tersenyum kecil menanggapi Indah kemudian dia memeluk sahabatnya satunya. "Terima kasih kalian sudah datang."

"Guys, foto dulu lah. Rugi gue dandan rapi kalau nggak foto," celetuk Rangga salah satu teman dekat gus Farid.

Kemudian mereka berfoto bersama. Dari gaya yang natural sampai gaya bebas mereka coba. Berbagai pose mereka tunjukkan untuk mengabadikan momen ini.

"Semoga cepet nyusul kalian semua," kata Nissa kepada temannya dan teman-teman suaminya.

"Aamiin," gus Farid terkekeh geli saat teman-temannya sangat antusias mengamini doa Nissa.

"Yaudah yuk turun. Makan dulu laper gue."

"Yoi, mumpung gratis kan."

********

Resepsi baru selesai pukul sepuluh malam. Gus Farid berjalan keluar kamar mandi menghampiri istrinya yang sudah berbaring sambil memejamkan matanya. Tadi memang Nissa mandi terlebih dahulu karena dia sangat lelah dan ingin cepat istirahat.

Gus Farid berbaring disebelah istrinya, menyembunyikan kepalanya di ceruk leher istrinya, dan melingkarkan tangannya di pinggang Nissa. Tanpa rasa canggung sedikitpun.

Nissa yang merasa istirahatnya terganggu mulai menggeliat pelan.  "Mas jangan ganggu aku capek."

"Iya sayang," gus Farid menggesek-gesekkan hidung mancungnya di leher istrinya sehingga membuat Nissa kesal.

"Mas, apa sih?" akhirnya Nissa membuka matanya karena ulah suaminya.

"Hehe, yaudah enggak ganggu. Baca doa dulu kalau mau tidur."

Nissa yang sudah sangat lelahpun segera membaca doa dan kembali memejamkan matanya.

"Sayang peluk dong," rengek gus Farid.

Tanpa basa basi Nissa langsung membalas pelukan suaminya membiarkan gus Farid tidur dalam dekapannya.

********

Nissa menggeliat pelan dan mulai membuka matanya. Netranya melirik jam dinding ternyata sudah jam tiga pagi. Dia menundukkan kepalanya saat merasakan ada sesuatu yang melilit pinggangnya.

Huh, ternyata gus Farid tidur dengan menyembunyikan wajahnya dan memeluk Nissa. Tangan gadis itu menyisir rambut gus Farid dan mengelusnya. Sekarang yang berada dalam dekapannya adalah suaminya.

Dear Gus TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang