"Akan aku pastikan senyum itu akan bertahan selamanya."
- Ahmad Farid Latael -
*******
Gus Farid mengerjapkan matanya. Samar-samar dia mendengar suara azan. Saat melirik jam dinding ternyata sudah jam enam sore.
Netranya menatap istrinya yang tertidur nyenyak. Sepertinya dia sangat lelah.
"Nissa, bangun yuk sholat maghrib. Ini udah jam enam loh," katanya.
"Ehmm..."
Gus Farid mengelus pipi istrinya lembut. "Kamu nggak mau jalan-jalan ke Malioboro?"
Mendengar ucapan suaminya Nissa mengerjakan matanya pelan. "Jam berapa?"
"Jam enam sayang. Sana kamu mandi dulu habis itu sholat Maghrib terus jalan-jalan," ucap gus Farid.
Nissa mengeratkan pelukannya pada suaminya lalu setelah beberapa saat dia melepasnya dan berjalan ke kamar mandi.
"Aneh," gumam gus Farid.
Setelah selesai sholat mereka mulai bersiap untuk keluar dari hotel. Kebetulan sekali hotel mereka berada di kawasan Malioboro. Bahkan keluar hotel sudah banyak penjual yang berjejer.
Nissa menatap suaminya lama. Gus Farid mengenakan celana jeans hitam dan kemeja hitam yang dalamnya dilapisi kaos berwarna senada.
"Mas kok ganteng sih kalau begitu, jadi keliatan kayak masih muda," kata Nissa.
Gus Farid berjalan menuju istrinya. "Masih mudalah, baru juga 25 tahun."
"Iya ya, kan kita beda setahun."
"Ayo kita jalan-jalan. Pacaran," kata gus Farid sambil meraih tangan mungil istrinya untuk digandeng.
Pasangan suami-istri itu keluar dari lift dan berjalan menuju keluar hotel untuk berjalan-jalan.
Nissa ingin berjalan-jalan ke Malioboro sambil jajan makanan.
"Rame banget ya," gumam gus Farid.
Nissa mengajak gus Farid untuk membeli telur gulung dan es jeruk peras.
"Ayo duduk dulu sambil makan jajannya," ajak gus Farid menggandeng tangan istrinya untuk duduk dibangku yang tersedia.
"Mas mau?" tanya Nissa sambil menyodorkan telur gulung.
"Aaaaa."
Gadis itu menyuapi suaminya lalu memakan untuk dirinya sendiri.
"Habis ini mau kemana?" tanya gus Farid.
"Jalan-jalan aja sekitar sini," jawab Nissa.
Gus Farid mengeluarkan ponselnya dan memotret istrinya yang tengah makan. Rupanya gadis itu tidak sadar kalau dia difoto suaminya.
Gus Farid tersenyum puas saat melihat hasilnya lalu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
Nissa bangkit dan sedikit berlari kecil untuk membuang plastiknya ke tempat sampah.
"Ih gemes banget sih," gumam gus Farid saat memperhatikan istrinya.
Nissa menghampiri suaminya yang masih duduk. "Udah ayo."
"Mau naik dokar?" tawar gus Farid.
"Nanti aja itu. Naik sekuter itu yuk," kata Nissa sambil menunjuk sekuter didepannya.
Gus Farid menyewa 2 sekuter untuknya dan istrinya berkeliling.
Sepasang pasutri tersebut berkeliling sekitar Malioboro dengan sekuter. Dirasa ada tempat yang bagus Nissa mengajak suaminya untuk berfoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Gus Tampan
Ficção AdolescenteAhmad Farid Latael adalah seorang laki-laki yang sangat diidamkan kaum hawa. Dia adalah seorang gus berprofesi sebagai dokter. Tidak banyak yang mengetahui bahwa dia adalah seorang gus di pesantren abinya karena dia melanjutkan studynya di Mesir. Za...