"Janganlah kamu selalu melihat atas. Sesekali lihatlah kebawah untuk mengucapkan syukur."
- Zahratun Nissa Ramadani -
"Bersyukurlah karena ada seseorang yang juga ingin diposisimu sekarang."
- Ahmad Farid Latael -
************
Hari ini ada acara wisuda Tahfiz. Karena ada sesuatu yang harus diurus jadi gus Farid berangkat terlebih dahulu tadi. Sebenarnya dia sudah mengajak istrinya untuk berangkat bersama karena ia tidak tega meninggalkannya namun Nissa menolak.
Wanita itu berjalan menuju garasi rumahnya. Ada 2 mobil disana satunya lagi dibawa suaminya namun Nissa mengenakan mobilnya sendiri. Dia sebenarnya heran mengapa suaminya mengoleksi barang itu. Ya walaupun dia tahu gus Farid bukan hanya dokter namun juga membantu di perusahaan abi.
Wanita itu mulai mengendarai mobilnya menuju pesantren. Saat sampai pada lampu merah ada seorang anak yang menjual tissue padanya.
"Tissue nya kak, 10 ribu aja."
"Beli 2 ya dek," kata Nissa.
Wanita itu mengambil selembar uang dari tasnya. "Ini."
Anak itu terlihat bingung, "Nggak ada uang kecil aja kak. Ini nggak ada kembaliannya."
"Ambil aja dek, buat kamu."
Anak itu sedikit menitikan air matanya. "Alhamdulillah terimakasih kak. Bisa beli susu buat adik saya."
Wanita itu mau tak mau segera melajukan mobilnya karena lampu sudah hijau. Ia menutup kaca mobilnya.
Tanpa sadar air matanya sedikit menetes. Anak itu berkata bisa beli susu, berarti ia punya adik. Anak itu terlihat masih SD namun sudah bekerja. Dia tidak bisa membayangkan kalau dia sendiri seperti itu.
Setelah tiga puluh menit akhirnya dia sampai. Terlebih dahulu dia menemui umi dan abinya ke ndalem.
Wanita itu mengambil tisu lalu membersihkan air matanya. "Astagfirullah."
"Assalamualaikum," ucap Nissa saat sampai di ruang tamu. Kebetulan umi dan abi sedang disana.
"Waalaikumsallam."
Wanita itu mencium tangan kedua mertuanya. "Suami kamu ada di kamarnya. Kamu kesana aja dulu nak."
"Iya umi. Nissa permisi dulu."
Saat masuk kamar dia melihat gus Farid bersandar pada ranjang. "Assalamualaikum."
Laki-laki itu membuka matanya mendengar suara yang sangat dia kenali."Waalaikumsallam."
Setelah mencium tangan suaminya dia duduk didepan suaminya. "Capek ya?"
"Enggak sayang."
Tangan gus Farid bergerak menyentuh mata istrinya. "Nangis?"
Wanita itu menggeleng pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Gus Tampan
Fiksi RemajaAhmad Farid Latael adalah seorang laki-laki yang sangat diidamkan kaum hawa. Dia adalah seorang gus berprofesi sebagai dokter. Tidak banyak yang mengetahui bahwa dia adalah seorang gus di pesantren abinya karena dia melanjutkan studynya di Mesir. Za...