3.|My Ustadz My Imam|√

495 40 0
                                    


Assalamualaikum
.
.
.
Happy reading
Jangan lupa vote dan tinggalkan sedikit komentar ya✨
Terimakasih✓

....

Hari ini begitu melelahkan belum lagi masalah ku dengan kak irgi, aku takut Abang ku tahu soal ini apalagi dia yang selalu melarang ku dekat dengan kak Irgi.

Aku tak tahu apa masalah mereka, tapi yang ku tahu dulu mereka adalah sahabat hingga suatu kejadian membuat mereka menjadi musuh sampai saat ini.

"Assalamualaikum... kayla pulang" teriakku memasuki rumah dengan membawa belanjaan yang ku beli tadi bersama riska.

"Wa'alaikumsalam putri ayah sudah pulang, sini duduk dekat ayah mau bicara" ucap ayahku.

Aku berjalan menuju sofa diruang tamu, disana juga sudah ada bunda dan juga abangku, ku dudukan pantatku di sofa dekat ayahku.

"Ayah mau bicara apa?" tanyaku.

"Apa yang kamu bawa itu kayla?" bukanya menjawab pertanyaan ku ayah malah balik bertanya.

"Oh ini semua perlengkapan kayla dari gamis, hijab dll" jawabku.

"Untuk apa?" tanya bunda.

"Astaghfirullah bundaku tersayang ya dipakai lah masak buat jualan"

"Hah...bener kamu mau pakai hijab sayang" tanyanya lagi.

"Iya bunda kayla pengen berubah jadi perempuan yang sholehah" jawabku.

"Ayah bangga dengan putri kecil ayah yang sudah mau berubah, maafkan ayah karena ayah begitu sibuk dengan urusan dunia sehingga lupa mengajarkan putri ayah ini tentang agama" ucap ayah langsung memelukku dengan erat.

"Andai dari dulu aku mau berubah pasti ayah tidak akan menyalakan dirinya sendiri atas sikap dan perilaku ku yang jauh dari tuntunan agama, maafkan kayla ayah yang baru sekarang mau berubah" batinku.

"Ayah jangan salahkan diri ayah, ayah sudah menjadi ayah yang terbaik untuk kayla dan juga abang azka, maafkan kayla ayah yang selalu buat ayah kecewa" ucapku tak terasa air mataku mengalir begitu saja.

"Hai putri kecil ayah maafkan ayah yang selalu memaksa kehendak ayah ini dan itu, ayah hanya ingin yang terbaik untuk putri ayah" ucap ayah melepaskan pelukannya dan menghapus air mataku.

"Abang bangga dengan keputusan adik semoga bisa Istiqomah selalu ya dek" ucap abangku yang membuatku ingin menangis.

"Hiks...maaf..kayla banyak salah sama ayah...bunda dan juga abang" ucapku.

"Kayla tidak pernah salah kayla kan adik abang yang baik" ucap abangku dan langsung memelukku.

"Ya Allah betapa keras kepalanya aku dulu yang tak mau menjalankan kewajiban ku untuk menutup aurat, hanya karena ingin mengikuti gaya zaman sekarang" batinku.

"Hiks...abang...kayla....hiks... takut.." ucapku bersamaan dengan tangis ku yang pecah.

"Hai adik abang kenapa, siapa yang buat kamu menangis bilang sama abang biar nanti abang beri pelajaran" ucapnya yang membuat tagisku menjadi lebih besar.

Kulihat ayah dan bunda berjongkok di depanku seolah mereka ingin tahu apa yang membuatku menangis seperti ini.

"Putri ayah kenapa menangis?" tanya ayah.

My Ustadz My Imam (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang