13.|My Ustadz My Imam|√

473 33 5
                                    


Assalamualaikum
.
.
Happy reading
.
..

....

RISKA POV.

"Tolong...lepas...tolong...." teriak seorang wanita yang berada di dalam ruangan sepi dan sunyi.

Wanita tersebut mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan tali yang mengikat tangan dan juga kakinya, namun belum juga dia terbebas diambang pintu depan muncullah seorang laki-laki yang sedang berjalan menuju arahnya.

Tap

Tap

Tap

Suara derap langkah kaki pria tersebut terdengar nyaring dalam ruangan yang sepi dan sunyi, lebih tepatnya masion namun jarang ditempati pemiliknya.

"Hidupkan lampunya" pintah pria tersebut kepada anak buahnya.

Cahaya lampu yang menyala terang membuat semua didalam masion nampak jelas, retina mata wanita tersebut mencoba melihat kedepan siapa sosok pria yang berada didepannya.

"Kak...irgi" ucap wanita itu setelah melihat sosok pria didepannya.

"Kita bertemu lagi sayang" ucapnya dengan senyuman terukir diwajahnya, namun dibalik senyuman itu siapa tahu banyak rencana yang dibuatnya.

"Apa maksud semua ini?" tanya wanita itu marah pada pria didepannya.

"Apa yang kamu katakan sayang" ucap pria tersebut yang tak lain adalah irgi.

"Mengapa kakak ikat Riska dan sekap Riska ditempat ini?" tanya wanita itu yang tak lain adalah Riska, dengan arah pandangan penuh kebencian terhadap pria didepannya.

"Ingin memiliki mu dan menjadikanmu milikku seutuhnya" jawabnya dengan senyuman yang masih terukir diwajahnya.

"KAKAK GILA..." bentak ku.

"Iya..aku gila..dan kamu yang membuatku menjadi gila" jawabnya yang membuatku tersenyum simpul.

"Gue nggak peduli" ucapku sinis.

"Lepasin... gue mau pulang" teriakku meronta-ronta didepannya.

"Tidak...kamu akan menjadi milikku dan takkan kubiarkan Iqbal mendapatkan mu" tegasnya membuat amarah ku meledak seketika"

"APA YANG KAKAK INGINKAN"

Sudah cukup aku menahan amarah didepannya, ku luapkan semua amarah dan kekesalan yang ada dibenak ku saat ini.

"Jangan terburu-buru sayang...dan tenanglah sebentar lagi kita akan menikah"

Deg.

Air mataku mengalir seketika, ucapannya masih terngiang di telingaku, tubuhku seketika lemas pandanganku menyiratkan kebencian mendalam terhadapnya.

"TIDAK....itu tidak akan terjadi"

Aku takkan membiarkan dia, laki-laki yang wajahnya menjelma seperti malaikat namun berkedok seperti titisan iblis.

"Apa kamu menantang ku baby" mendengar suara yang dibuat-buatnya membuatku jijik dan semakin membencinya.

"Gue nggak mau...dan nggak akan mau nikah sama titisan iblis seperti lho"

"Mengapa?, apa semua ini karena Iqbal?" tanyanya padaku yang membuatku tersenyum sinis dan berharap dia sadar akan posisinya.

"JAWAB RISKA..." bentaknya padaku membuat tubuhku bergetar hebat, kutatap wajahnya yang memerah dan bisa kulihat kilatan amarah dimatanya.

"JAWAB.." tatapannya begitu tajam dan menusuk membuat lidahku keluh untuk berbicara.

"Mengapa kamu hanya diam?, diam mu itu menjelaskan kalau itu benar"

Kulihat dari pancaran matanya terdapat kekecewaan mendalam dan juga kesedihan, tapi aku tak peduli lagi padanya dia sudah berubah, bagiku kak irgi yang dulu kusayang sudah tiada, dan sekarang dia hanyalah iblis yang ada dalam tubuhnya, tidak ada lagi kak irgi yang lemah lembut, baik, tulus, dan penyayang, semuanya sudah berubah dan tergantikan dengan dia yang begitu egois dan penuh ambisi mendapatkan apapun yang dia inginkan.

"Oke..malam ini kekasihmu yang sangat kamu cinta itu akan meninggalkan mu selamanya" ucapnya yang membuat nafasku tercekat, serasa oksigen disekitar ku menipis membuatku kesulitan bernapas.

"JANGAN...aku sangat mencintainya, dia sangat berarti dalam hidupku, jangan sakiti dia" pintahku didepannya, aku tak mau dia melakukan hal buruk padanya, dan memohon itulah yang sekarang bisa aku lakukan.

Iqbal dialah laki-laki yang membuatku kembali merasakan kebahagiaan setelah semua orang meninggalkan ku, orang tuaku pergi takkan pernah bisa kembali, dia yang selalu menguatkan ku disaat aku lemah dan berputus asa.

Dia laki-laki yang baik dan bertanggung jawab walaupun aku suka kesal dengan sikapnya yang manja terlalu berlebihan.
Dia juga yang membuatku merasakan cinta disaat hatiku tersakiti oleh pria di depanku yang tak lain adalah irgi.

"Mengapa kamu sangat mencintainya Riska..mengapa?"

"Dia laki-laki yang membuatku merasakan artinya kebahagiaan di dunia ini"

"Apa cintamu untukku sudah berakhir?"

"YA...CINTAKU UNTUKMU SUDAH BERAKHIR, SEMENJAK KAU BERUBAH MENJADI KEJAM DAN LICIK" bentakku tak tahan dengan semuanya.

"Aku melakukan semua ini karena keadaan, dan aku takkan membiarkan dia tenang sebelum merasakan apa yang aku rasakan" ucapnya penuh dengan teka-teki yang membuatku tak mengerti.

"Lalu untuk apa kau mendekati sahabatku Kayla, apa yang kau rencanakan? Haah..."

"Yakin kamu ingin tahu sayang" ucapnya dengan membelai rambutku yang membuatku kesal setengah mati.

"Apa tujuanmu melakukan itu pada sahabatku?, Jawab....Brengsek"

"Oh... ternyata sifatmu masih sama seperti dulu ya sayang"

"Jangan menguji kesabaran ku, cepat katakan APA MAUMU..."

"Aku hanya ingin dia... MATI" ucapnya yang membuat tubuhku lemas seketika.

"Mengapa?, Apa salah dia padamu?"

"Kurasa kau tak perlu tahu apa motif dari segala rencana yang telah kususun matang-matang" lidahku terasa keluh mendengar jawaban yang membuat mataku memanas menahan air mata yang ingin tumpah.

"Sudahlah jangan bahas dia lagi, nanti akan kubereskan sendiri musuhku"

"DASAR KAU JAHANAM, MENGAPA KAU TIDAK LENYAP SAJA DIJALAN ATAU KEPALAMU ITU TERLINDAS TRUK TANGKI, SUPAYA KAU SADAR APA YANG KAU LAKUKAN ITU JAHAT..."

"hahaha...kau barusan menyumpah kan aku?, Jangan berteriak sayang hemat energi mu untuk pernikahan kita nanti malam"

"Gue nggak mau" teriakku padanya.

"APA YANG MEMBUATMU SELALU MENOLAKKU RISKA?, JAWAB..."

"Kamu mau tahu apa yang buat gue menolak walaupun dulu gue masih mencintaimu dan perasaan itu masih ada sampai sekarang"

"Jadi kamu masih mencintai ku, lalu mengapa kamu tidak mau menikah denganku"

"Sudah cukup kak Irgi, gue masih menyimpan rasa itu sampai sekarang, tapi sekarang berbeda aku punya Iqbal dan hanya dia yang ada dan menggantikan cintaku buatmu"

"Jika semuanya karena iqbal, aku akan melenyapkannya malam ini"

"KAKAK GILA" bentakku sudah cukup aku tak kuat lagi.

"Percuma jika kakak bunuh iqbal, gue nggak akan mau menikah sama kakak"

"KENAPA RISKA...KENAPA?"

"TUHAN KITA BEDA" bentakku padanya yang membuatnya tersenyum kecut mendengar kenyataan yang sebenarnya.




.
.
.
.
.
.

Bersambung.

2021.

My Ustadz My Imam (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang