Assalamualaikum
.
.
Happy reading
.
.......
"Bismillahirrohmanirrohim...." suara ayah terdengar menggema di ruangan bawah hingga terdengar sampai ke kamarku, jeda sepersekian detik dengan pengeras suara ayah mengucapkan ijabnya.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Abizar Abi Fahri bin Abdul Fahri dengan putriku, Kayla Aza Alesha binti Ahmad Ali al-Fatih dengan mas kawin cincin berlian dan seperangkat alat sholat, dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya, Kayla Aza Alesha binti Ahmad Ali al-Fatih dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucapnya dengan sekali tarikan nafas.
"Gimana para saksi?"
"SAH!!"
"Alhamdulillah" ucap semua orang.
Jantungku berdegup kencang, air mataku mengalir tanpa henti, kata SAH baru saja terucap dan kini aku resmi menjadi istri dari Abizar Abi Fahri, ustadz muda itu yang kini sudah menjadi imamku.
Kulihat wajah ku dipantulan cermin dengan riasan sederhana membuat ku gugup setengah mati, sebentar lagi bunda sama ummi pasti mengajakku untuk turun kebawah, rasa gugup ini semakin menjadi.Tok...tok...tok...
"Kayla...bunda sama ummi boleh masuk sayang?" tanya bunda.
"Iya bunda...masuk saja"
"MasyaAllah princess bunda sangat cantik hari ini, sekarang kamu sudah menjadi tanggung jawab suamimu dan patuhilah perintahnya, dia yang sudah menjadi suamimu disitulah letak surgamu sayang" jelas bunda yang membuatku tak kuasa menahan air mataku.
"Bunda..maaf jika selama ini kayla belum bisa menjadi anak yang baik, dan belum juga membuat bangga bunda sama ayah" kupeluk tubuhnya kucoba untuk tidak menangis tapi aku tak bisa.
"Sudah jangan menangis lagi, nanti makeup nya luntur" ucap bunda melepaskan pelukannya lalu menghapus air mataku.
"MasyaAllah menantu ummi, kamu hari ini cantik sekali sayang, ummi jamin anak ummi pasti jatuh hati nih" ucap ummi Aisyah membuatku tersipu malu.
"Kita turun yuk, suamimu sudah menunggu dibawah untuk melihat istrinya yang cantik ini" ucap ummi menggandeng tangan kananku dan bunda menggandeng tangan kiriku.
Aku berjalan turun dari tangga menuju ruangan bawah yang sudah didekorasi seindah ini, dengan bunda dan ummi yang berada di sampingku membuatku semakin gugup, apalagi kini semua para tamu menatapku yang sedang berjalan menuju suamiku.
Aku duduk disampingnya membuat jantungku berdebar kencang, sebisa mungkin aku bersikap tenang agar tidak membuatku malu sendiri.
"Mempelai wanita silahkan cium tangan suaminya" instruksi dari pak penghulu dan ku cium punggung tangan suamiku.
"Mempelai pria silahkan cium kening istrinya" hatiku berdesir saat dia mencium keningku, kupejamkan mataku dan kurasakan hangatnya sentuhan dari dia suamiku.
Usai acara ijab qobul kini banyak undangan para tamu sedang menikmati hidangan, acaranya tidak terlalu mewah hanya biasa saja tetapi elegan dan itu juga kemauan ku.
Aku duduk di kursi yang sudah disediakan dan didekorasi, disampingku tepatnya suamiku hanya menampilkan wajah datarnya, dalam hatiku aku takut dia terpaksa menerima pernikahan ini.
"Ekhem...usmud kitakan sudah SAH, apa boleh aku panggil usmud dengan sebutan MAS?" tanyaku sedikit ragu padanya.
"Itu harus, karena kamu sudah menjadi istriku" jawabnya menatapku intens yang membuatku salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ustadz My Imam (On Going)
Teen Fiction( FOLLOW DULU SEBELUM BACA ) ... Kayla Aza Alesha gadis yang selalu dimanja oleh keluarganya, semua apa yang ia inginkan pasti akan diberikan orang tuanya.. hanya satu yang gagal orang tuanya berikan ialah... mengajarkan agama yang benar kepada putr...